<div style='background-color: none transparent; float:right;'><a href='http://www.rsspump.com/?web_widget/rss_ticker/news_widget' title='News Widget'>News Widget</a></div>

Krisis Suriah dalam Perspektif beda dengan Mainstream Media (oleh Dr Joserizal Jurnalis SpOT, – dari MER-C)

 

Suriah adalah bagian dari wilayah yang pada zaman Rasulullah SAW disebut sebagai negeri SYAM  yang saat ini oleh skenario Barat terbagi menjadi negara Israel, Libanon, Yordania, Suriah dan wilayah yang didiami bangsa Palestina. Suriah saat ini sedang mengalami krisis besar sebagai imbas dari gelombang Arab Spring – trend untuk menurunkan para penguasa lama dan tuntutan demokratisasi di dunia Arab.

Media Mainstream dunia hampir setiap hari mengulas kekejaman rezim Bashar Asad. Faktanya memang ada kekejaman tetapi sejauh mana ada manipulasi berita dalam skenario besar konspirasi Barat dan Zionist Israel. Perspektif berbeda dan versi berita yang berbeda dari media independen nampaknya sangat dibutuhkan untuk memahami hakekat apa yang sebenarnya terjadi di Suriah, jazirah Arab dan dunia Islam pada umumnya. Berikut ini ada perspektif alternatif dari Dr. Joserizal Jurnalis SpOT. - Aktivis relawan medis MERC-C yang sudah pernah diterjunkan di Gaza saat dibombardir Israel.

MENGAPA HARUS SURIAH?

Oleh :Dr. Joserizal Jurnalis SpOT.
Posted on Selasa, 19 Juni, 2012

Suriah adalah negara dengan jumlah penduduk 22.517.750 orang (estimasi 2010).Komposisi penduduk berdasarkan agama: Muslim Sunni 74%, Muslim Alawi-Syiah-Druze 16%, Kristen dan lainnya 10%.

Presiden Suriah sekarang adalah Bashar Al-Assad menggantikan bapaknya, Hafesz Al-Assad, seorang Marsekal. Hafesz Assadadalah pemimpin Suriah yang keras dan diktator. Bersama saudaranya, Rifyad Assad,mereka membawa Suriah melalui masa-masa sulit terutama dalam perang enam haritahun 1967. Hafesz berhasil menangkap Ellie Cohen, seorang mata-mata Israel, yang menyusup ke pemerintah Suriah sampai menjadi teman dekat Hafesz. Hafesz menggantung Ellie Cohen walaupun dia diprotes banyak negara.

Hafesz memberangus Ikhwanul Muslimin, banyak korban berjatuhan. Tapi di sisi lain, dia juga mau menerima Hamas berkantor di Damaskus ketika negara- negara Arab tidak mau menerima mereka membuka perwakilan. Hafesz banyak menampung pengungsi Palestina, salah satu kamp yang pernah penulis bersama relawan MER-C kunjungi adalah kamp Yarmuk.

Bashar jauh lebih lembut dari bapaknya karena dia orang sipil (dokter mata?). Kesalahan Bashar adalah track record keluarganya yang keras dan diktator, tidak transparan soal keuangan negara dan belum mengembangkan proses demokrasi di negaranya. Tapi kelebihannya, dia komitmen terhadap perjuangan rakyat Palestina dengan menyediakan tempat buat Hamas di Suriah dan mendukung penuh Hizbullah. Hamas (Sunni) dan Hizbullah (Syiah) didukung penuh oleh Bashar karena mereka adalah kelompok perlawanan (muqowwamah) terhadap Israel.

Penulis bersama relawan MER-C pada saat berkunjung ke Lebanon saat-saat akhir perang 34 hari tahun 2006, menyaksikan bahwa kantor Hamas berada di kompleks Hizbullah yang hancur dihajar Israel saat perang 34 hari. Ini sengaja penulis kemukakan untuk membantah bahwa Hizbullah pura-pura bekerja-sama dengan Hamas. Hizbullah berhasil mengalahkan Israel dalam perang darat tersebut. Israel sangat serius memandang ancaman kedua kelompok perlawanan ini, karena secara kekuatan mereka bukan negara tapi dapat mengimbangi, bahkan mengalahkan Israel ketika Israel mulai melakukan serangan darat.

Tentu, Israel harus memikirkan bagaimana cara melumpuhkan kedua kelompok perlawanan bersenjata ini. Untuk Hamas, Israel melakukan kebijakan blokade Gaza karena Hamas memerintah di sini dan terus melakukannya sampai saat ini.

Untuk melumpuhkan Hizbullah, logikanya mudah saja, diputus jalur pendukungnya. Jalur pendukung tersebut adalah Suriah. Oleh sebab itu, Suriah harus dikuasai secara politik. Ganti penguasanya!

Saat ini, dunia Arab sedang mengalami tren mengganti rezim yang sudah lama berkuasa dalam suatu gerakan “Arab Spring” dengan dalih menegakkan demokrasi. Ini adalah road map kebijakan luar negeri Amerika. Kita tahu kebijakan luar negeri AS ditentukan oleh badan-badan lobi Israel (AIPAC, ADL, CFR, Rand Coorporation, Bilderberg, dan lain-lain).

Dari penguasa yang sudah tumbang dan yang sedang diusahakan tumbang, Qaddafi dan Bashar mempunyai kontribusi besar untuk Palestina. Penulis menyaksikan sendiri bantuan Qaddafi bertruk-truk antre di Rafah Mesir saat Gaza diserang Israel tahun 2009. Rencana penurunan Bashar ini semata-mata bukan persoalan Bashar demokratis atau tidak dan tiran atau tidak, karena ada penguasa Arab seperti ini tidak disuruh turun oleh AS, malah diajak kerjasama oleh AS untuk menurunkan Qaddafi dan Bashar.

Israel menginginkan Bashar turun! Seperti biasa, Israel memperalat AS melalui kebijakan luar negerinya. Bersamaan dengan semangat Arab Spring, Israel dan AS menunggangi isu ini untuk menurunkan Bashar. Agar efektif, isu ditambah tonasenya dengan isu sektarian, konflik Sunni-Syiah sama seperti Qaddafi yang disebut inkar sunnah.

Israel, AS, Arab Saudi, Qatar, Turki dan Eropa berada dalam satu blok melawan Rusia, Cina dan Iran dalam konflik Suriah. Rusia sangat berkepentingan melawan dominasi AS di Timur Tengah karena tinggal Suriah tempat berpijak Rusia setelah Libya jatuh ke tangan Barat. Selain itu, AS juga mengacak-ngacak Rusia dengan cara meletakkan perimeter anti-rudal di bekas negara Uni Soviet seperti Georgia.

Cina tidak mau ketinggalan dalam melawan AS. Setelah berhasil menahan hegemoni AS di bidang ekonomi, Cina diancam AS melalui pergerakan  AL AS di Pasifik. Cina saat ini berhasil menciptakan kapal perang anti-radar yang membuat AS khawatir.

Iran adalah negara yang tidak disenangi oleh Saudi Arabia, Qatar dan negara Arab lain karena berhasil melakukan Revolusi 79 menumbangkan Raja Syah Reza Pahlevi yang juga sahabat penguasa Saudi Arabia. Para raja-raja khawatir revolusi tersebut diekspor ke negara mereka. Salah satu cara mereka untuk mempertahankan kekuasaan adalah mengangkat isu yang paling ampuh, yaitu isu Iran adalah negara Syiah bukan negara Islam karena Syiah sesat.

Iran memiliki kepentingan besar di Suriah karena Bashar bisa menjamin jalur logistik Hizbullah. Israel dan Barat menggunakan segala cara untuk menurunkan Bashar, termasuk mempersenjatai oposisi dengan senjata berat. Di sinilah peranan Saudi Arabia, Qatar dan sedikit Turki.

Israel dan Barat juga menggunakan media dan PBB untuk membantu mereka. Hal ini mulai terlihat ketika terjadi pembantai 25 Mei di Houla, Suriah. Korban adalah penduduk sipil termasuk anak-anak dan wanita. BBC langsung menampilkan foto tumpukan korban pembantaian yang sudah dibungkus kain kafan. Ternyata kemudian terkuak foto tersebut adalah foto korban pembantaian di Irak tahun 2003. Untungnya pengambil foto tahun 2003 tersebut, Marco Di Lauro, mengenali fotonya dan memprotes BBC.

Pertanyaannya apakah ini keteledoran atau bagian kampanye anti- Bashar?

UN Commisioner for Human Right membuat tuduhan bahwa yang melakukan pembantaian tersebut adalah milisi loyal Bashar, Shabiha. Padahal, mereka hanya dapat info dari orang lokal via telepon.

Menurut UN Security Council, korban di Houla adalah akibat tembakan artileri dan tank pada hari Ahad, 27 Mei 2012. Tapi pada hari Selasa 29 Mei, diralat oleh UN High Commission for Human Right bahwa korban ditembak dari jarak dekat dan digorok lehernya. Tapi tuduhan tetap ke milisi pro Bashar.

Kemudian terkuak bahwa yang terbunuh itu adalah pendukung Bashar. Bagaimana mungkin sesama pendukung Bashar saling bunuh. Tampak dengan jelas bagaimana media dan PBB berusaha memperkeruh situasi supaya AS dan NATO dapat melakukan intervensi dengan payung PBB atas nama kemanusiaan.

Konflik belum selesai, kita lihat bagaimana permainan Israel ini berjalan.

*Dr Joserizal Jurnalis SpOT, Relawan Medis MER-C.



READ MORE ... Monggo di-Klik

Tahukah Anda Asal nama Palembang adalah Po-lim-fong?

 

Palembang, adalah kota pelabuhan tua paling strategis di pantai timur pulau Sumatera. Pantai timur Sumatera pada umumnya adalah daerah pasang surut, wilayah yang kurang menguntungkan untuk membangun bandar pelabuhan besar karena wilayah rawa-rawa pasang surut menyulitkan pengembangan pemukiman pendukung berdirinya pelabuhan besar.

Tapi ada pengecualian untuk keberadaan bandar Palembang. Secara geografis kota Palembang berada jauh dari batas laut – menjorok kurang lebih 100KM arah pedalaman Sumatera. Dan bisa diakses oleh kapal Jung besar melalui sungai Musi yang lebar di dalam kota sekitar 500 m (tentu ke arah muara semakin lebar).  Itulah mengapa kerajaan Sriwijaya memilih wilayah ini sebagai pusat kerajaan sejak abad 9, berkembang menjadi kerajaan besar dan menjadi tujuan para pedagang Arab, China dan bangsa lainnya.   

Dalam penyebaran Islam di Indonesia, selain dilakukan para pedagang dari Arab dan sekitarnya, ternyata para pedagang asal Tionghoa ikut berperan menyebarkan Islam di daerah pesisir Palembang. Di sini pula peran Laksamana Cheng Ho dalam menyebarkan Islam di Palembang. Armada Cheng Ho sebanyak 62 buah kapal dan tentara yang berjumlah 27.800 yang dipimpinnya itu pernah empat kali berlabuh di pelabuhan tua di Palembang.

Tahun 1407 Kota Palembang yang berada di bawah kekuasaan Sriwijaya pernah meminta bantuan armada Tiongkok yang ada di Asia Tenggara untuk menumpas perampok-perampok Tionghoa Hokkian yang mengganggu ketenteraman. Kepala perampok Chen Tsu Ji tersebut berhasil diringkus dan dibawa ke Peking. Semenjak itu, Laksamana Cheng Ho membentuk komunitas Tionghoa Islam di Palembang yang memang sudah ada sejak zaman Sriwijaya banyak didiami orang-orang Tionghoa.

Chen Tsu Ji sebenarnya bekas seorang perwira angkatan laut China asal Kanton. Dia melarikan diri ketika Dinasti Ming berkuasa. Pelariannya berlabuh di Palembang. Kedatangannya ke Palembang telah membuat resah para pedagang yang singgah. Chen Tsu Ji membawa ribuan pengikut membangun basis kekuatan di Palembang, atau dalam bahasa China, Po-Lin-Fong, yang berarti ”Pelabuhan Tua.”

Selama berkuasa di Palembang, Chen Tsu Ji menguasai wilayah muara Sungai Musi, perairan Sungsang, dan Selat Bangka. Anakbuah Chen Tsu Ji merompak semua kapal yang melintasi perairan itu. Kebetulan atau tidak, daerah-daerah itu sampai kini jadi kantung-kantung bandit Palembang. Selama perjalanan Cheng Ho antara 1405–1433 M, dia pernah empat kali ke Palembang.

Tahun 1407M, armada Cheng Ho mampir ke Palembang dalam rangka menumpas perompak yang dipimpin Chen Tsui Ji tersebut. Kemudian, pada tahun 1413–1415M, 1421–1422M, dan tahun 1431–1433 M, armada Cheng Ho berlabuh ke Palembang. Setelah memberantas perampok, Laksamana Cheng Ho berlabuh hingga 3 kali ke Palembang. Tidak ada yang tahu maksud dan tujuannya.

READ MORE ... Monggo di-Klik
Word of the Day

Article of the Day

This Day in History
Sanden Yogyakarta Jakarta Slideshow: Yusuf’s trip from Jakarta, Java, Indonesia to Yogyakarta was created by TripAdvisor. See another Yogyakarta slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.
Free Backlinks Online Users

Google Translate

Add to Google
Translate to 32 LANGUAGES
Jpn
Indonesia

Sayangi Kendaraan Anda
ASURANSI MOBIL SHARIAH
contact :
yusuf.edyempi@yahoo.com
SMS......:...0815 8525 9555

.

Statistic

danke herzlich für besuch

free counters

SEO for your blog

sitemap for blog blogger web website
Webmaster Toolkit - free webmaster tools
Google PageRank Checker

Recent flag visits


bloguez.com

STAGE OF MODERN CIVILIZATION SOME GREATEST ACHIEVERS OR THE ONES HISTORY WOULD REMEMBER SOME WAY - CAN YOU TRACK THEM BY NAME?