<div style='background-color: none transparent; float:right;'><a href='http://www.rsspump.com/?web_widget/rss_ticker/news_widget' title='News Widget'>News Widget</a></div>

Interlude : “Stole My Heart” Video in Website Design


This post is solely interlude in blog of Website Design. It’s for break-time only. Full song of Little and Ashley's "Stole My Heart" as heard and seen on the Amazon Kindle Commerical. Here you are!
I think this song is quite beautiful and elegant. Perhaps you want sing the song. Here is Ashley's "Stole My Heart" in lirics.     Lyrics go like :

Once upon
A time I saw you walk along
A moonbeam; what a lovely girl
I followed you around the world
I love you, don't you see
You stole my heart in 1-2-3
I love you, yes it's true
You stole my heart and
I'm gonna steal yours too

                                                                                        INTERLUDE

READ MORE ... Monggo di-Klik

Simalakama : Otoritarian Junta Militer Mesir atau Kebangkrutan akibat penerapan jam malam

Jam malam memperburuk ekonomi Mesir

Peraturan jam malam yang diterapkan oleh junta militer dan pemerintahan interim Mesir memaksa sekitar 20 juta penduduk Kairo untuk mengurung diri dalam rumah mereka. Hal itu berpengaruh terhadap ekonomi ibukota Mesir yang terkenal dengan aktivitas kegiatan malamnya, laporan Al-Jazeera.

Koran Israel Haaretz menyatakan belum didapatkan data resmi tentang kerugian yang dialami akibat penerapan aturan jam malam di Mesir sejak 14 Agustus lalu. Namun diperkirakan kerugian berkisar antara 25 hingga 30 milliar dolar.

Angka tersebut merupakan jumlah yang sangat besar bagi Mesir yang memiliki tumpukan hutang menggunung. Kerugian langsung ini masih akan ditambah oleh kerugian jangka panjang seperti hilangnya devisa negara akibat kelumpuhan parsial di bidang perdagangan dan produksi.

Anggaran pendapatan Mesir bertumpu kepada devisa dalam negeri yang berkisar 365 miliar pound dari pajak pendapatan dan pajak-pajak wajib lainnya. Namun saat perdagangan malam yang menjadi bagian penting dari devisa negara mengalami kenihilan, maka pendapatan dan pajak pendapatan mengalami penurunan drastik. Hal itu menambah kelemahan ekonomi dan memaksa pemerintah Mesir untuk meningkatkan jumlah hutang.

Aturan jam malam telah melumpuhkan transportasi malam di Mesir. Hal itu mengakibatkan barang yang masuk ke pasar mengalami penurunan signifikan. Dampak negatifnya langsung terasa dengan melonjaknya harga barang, termasuk sembako, selama dua pekan terakhir.

Meskipun pemerintah interim Mesir melakukan pengawasan terhadap harga sembako, namun situasi krisis saat ini menyulitkan pengawasan tersebut.

Pemerintah interim Mesir mengalami kesulitan lain yaitu subsidi untuk produk bahan bakar dan gas.

Pemerintah Mesir terpaksa harus mensubsidi 114 miliar pound untuk kedua item tersebut, meskipun anggaran belanja Mesir hanya menyediakan subsidi 70 miliar pound. Pemerintahan interim pimpinan Hazem el-Bablawi akhirnya menyetujui penambahan subsidi sebesar 30 miliar pound. Kemungkinan besar pemerintahannya terpaksa akan meningkatkan jumlah subsidi guna mendapatkan tambahan bahan bakar dan gas dengan harga miring dari negara-negara Teluk.

Mesir mengimpor sekitar 450 ribu ton solar, 200 ribu ton bensin dan 180 ribu ton gas setiap bulannya.

Impor secara teratur dan berkesinambungan disertai subsidi pemerintah untuk mencegah melambungnya harga bahan bakar dan gas menjadi unsur fundamental bagi stabilitas politik di Mesir.

Kini tanggung jawab sepenuhnya berada di pundak junta militer yang mengendalikan roda pemerintahan. Jika junta militer gagal menjamin impor sistemik terhadap kebutuhan pokok dan bahan bakar, rakyat Mesir akan menganggap junta militer gagal mengatur negara.

- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/08/31/jam-malam-memperburuk-ekonomi-mesir.html#sthash.YORspIxs.dpuf - See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/08/31/jam-malam-memperburuk-ekonomi-mesir.html#sthash.YORspIxs.dpuf

READ MORE ... Monggo di-Klik

Ahmad Thayyib; Syeikh Al-Azhar, Seorang Sekular Bikinan Perancis

 

Mesir adalah negara yang agamis. Ketika  melakukan kudeta, As-Sisi tidak lupa dengan hal ini. Dia melibatkan para pemuka keagamaan dalam memuluskan agendanya.

Setelah tertekan dengan demonstrasi besar-besaran di Rab’ah, Nahdha, dan tempat-tempat yang lain, As-Sisi menggunakan kekuatan fatwa untuk membubarkannya. Mulai dari fatwa larangan mendemo pemerintah yang sah, hingga fatwa membolehkan membunuh para demonstran.

Mungkin banyak orang bertanya-tanya, mengapa ulama sekaliber Syeikhul Azhar dan mantan mufti bisa diperalat mereka? Shabir Masyhur dalam situs elsyaab.org Ahad 25 Agustus kemarin menulis sebuah artikel berjudul “Paus Al-Azhar, Seorang Sekular Bikinan Perancis”

Di awal artikelnya, Shabir mempertanyakan keanehan nama imam dan syeikh bagi Dr. Ahmad Thayyib, “Beliau digelari imam akbar, tapi tidak pernah mengimami shalat. Beliau juga digelari syeikh akbar, tapi tidak pernah khutbah. Oleh karena itu, sebenarnya beliau adalah seorang sekular yang diimpor dari Perancis lalu diberi pakaian Al-Azhar dan disebut sebagai seorang Syeikhul Azhar.”

Shabir juga mempertanyakan keberadaan Ath-Thayib di Perancis, “Ketika masih muda dan segar, beliau dikirim ke Perancis. Tinggal di rumah sebuah keluarga Perancis. Hanya Allah swt. yang Tahu apakah keluarga itu baik-baik atau sebaliknya.”

Shabir membuat sebuah analisis sederhana tentang belajar di negeri non Islam, “Beliau belajar di Universitas Sorbonne. Yang mengajarinya tentang Islam adalah profesor-profesor Kristen dan atheis. Aku bertanya, bisakah seorang Kristen diajari agamanya orang seorang ulama muslim bisa diangkat menjadi paus? Bisakah seorang paus bisa mengenal Kristen mereka melalui pengajaran para ulama muslim yang memang tidak mengimani akidah kristen mereka? Seperti itulah Ath-Thayib, mengenal Islam dari para pemikir Kristen, yang mereka menganggap Islam sebagai sebuah bid’ah hasil rekaan Muhammad.”

Setelah itu, Shabir menyinggung tentang gerak politik Ath-Thayib, “Beliau bergabung dengan Partai Nasional Demokrat, yang merupakan partai sekular. Beliau sama sekali tidak mengenakan pakaian kebesaran Al-Azhar sekembalinya dari Perancis. Tapi begitu didaulat menjadi seorang mufti, beliau langsung mengenakannya karena sekadar mempertimbangkan sisi kepantasan. Begitupun setelah dipindahkan menjadi pemimpin lembaga Al-Azhar, beliau langsung melepaskan kembali pakaiannya, dan melaporkan daftar panjang mahasiswa yang kontra dengan Mubarak.”

Terakhir, Shabir mempertanyakan paradoksi fatwa politik Ath-Thayib, “Di masa rejim Mubarak, beliau mengharamkan demonstrasi dan protes melawan Mubarak. Ketika Mubarak jatuh, beliau mengumumkan diri bersama revolusi. Di masa Presiden Mursi, beliau membolehkan demonstrasi melawan seorang pemimpin muslim yang dipilih oleh rakyatnya. Lalu memfatwakan bolehnya menggulingkan beliau untuk digantikan oleh seorang pemimpin sekular. Setelah kudeta dilakukan, beliau kembali mengatakan bahwa demonstrasi melawan pemerintah adalah haram.” (msa/dkw/elsyaab)

*sumber: dakwatuna

READ MORE ... Monggo di-Klik

Apakah kami menjadi teroris karena menjadi oposisi dari kudeta?

 

Pemimpin Ikhwanul Muslimin menyatakan Pemerintah Mesir menggunakan frasa ancaman terorisme untuk menghancurkan legitimasi oposisi. Pemimpin senior IM Muhammad Elbeltagy kepada Aljazeera mempertanyakan, siapa sesungguhnya yang berperilaku sebagai teroris.

Elbeltagy yang harus kehilangan putrinya Asmaa yang baru berusia 17 tahun karena ditembak tentara Mesir balik menuduh militer Mesir merupakan teroris.

image

"Biarkan saya mengungkapkan, terminologi perang terhadap teroris ini. Pertama, kita harus bertanya siapa teroris sebenarnya? Mereka adalah yang melakukan pembantaian, menyerang masjid, menodai, dan membakar mayat," ujarnya.

Dia pun menegaskan, teroris sesungguhnya adalah pihak yang menghadapi rakyat, sementara warga berdiri selama 48 hari dan hanya menggunakan suara mereka untuk menolak rezim kudeta militer. Mereka yang berkata tidak kepada jenderal yang menggunakan tank, peluru, dan kekuatan untuk kebebasan rakyat Mesir dan menculik presidennya.

"Delegasi internasional, termasuk Uni Afrika dan Uni Eropa, telah mengunjungi aksi duduk dan melihat bagaimana damainya peserta aksi."

Elbeltagy pun mempertanyakan, jika para pengunjuk rasa memiliki senjata, mengapa mereka tidak menggunakan untuk melawan pembantaian? "Jika Ikhwanul Muslimin memiliki milisi atau senjata mengapa mereka tidak menggunakannya untuk mempertahankan pemimpin Muhammad Badei yang ditahan?"

Dia melanjutkan, "Bagaimana Jenderal Sisi mengklaim Ikhwanul Muslimin adalah teroris, sementara sebelumnya dia merupakan seorang menteri di bawah kabinet presiden yang berasal dari Ikhwanul Muslimin? Bagaimana dia mengklaim kami adalah teroris, sementara dalam beberapa tahun dia mengepalai intelijen dan tak pernah menyebut kami kelompok teroris? Apakah kami menjadi teroris karena menjadi oposisi dari kudeta?"

*sumber : Republika

READ MORE ... Monggo di-Klik

Rahasia tersembunyi tentang Jendral As Sisi YANG PERLU diketahui

 

Ada beberapa informasi penting yang berasal dari dr. Husam As-Sisi, salah seorang sepupu As-Sisi. Dia adalah seorang dokter bedah gigi yang menetap di London.
Dr Hasam menyampaikan informasi seputar As-sisi yang selama ini tidak banyak diketahui publik :
    As-Sisi menikah dengan Nahad Nur. Nahad adalah saudara perempuan Thariq Nur. Pernikahan tersebut dijembatani secara pribadi oleh Suzan Mubarak. Kira-kira ada hubungan pribadi apa antara As-Sisi dan Suzan?
    Thariq Nur adalah pemilik stasiun televisi Al-Qahirah dan An-Nas. Selain itu, dia juga pemilik saham kebanyakan stasiun televisi. Hanya televisi Aljazeera saja yang menolak menerima tawaran saham menggiurkan darinya. Thariq Nur adalah pemimpin sebenarnya Lion Club Mesir.
    Thariq Nur menikah dengan seorang wanita Kristen Koptik yang dekat dengan Paus Koptik dan Naguib Sawiris (pengusaha dan menteri di rejim Mubarak).
    Thariq Nur dan Sawiris adalah penyokong dana utama bagi gerakan Tamarrud.
    Para wartawan dan penggiat media berkumpul dengan Thariq Nur dan Sawiris di salah satu klub malam yang dimiliki Thariq Nur. Dalam kesempatan itu, mereka menyepakati langkah-langkah menggulingkan Presiden Mursi.
    As-Sisi adalah mata-mata Mubarak untuk mendapatkan informasi tentang militer Mesir. Dia sendiri yang menyampaikan laporan berkala kepada Mubarak; setiap hari Ahad, Selasa, dan Kamis. Dialah yang bertanggung jawab dalam pengamanan Mubarak.
    As-Sisi adalah tokoh yang dipaksakan Dewan Militer agar Presiden Mursi menjadikannya menteri pertahanan, kalau Presiden Mursi hendak mengganti Thanthawi dan Anan.
Jadi sangat beralasan jika kemudian As-Sisi menjadi eksekutor dari penggulingan presiden Mursi, karena memang kudeta militer sudah merupakan bagian dari konspirasi rezim mubarak dan As-sisi berada didalamnya.

READ MORE ... Monggo di-Klik

Tentara Amerika diizinkan pakai Blog untuk siasat perang

Amerika Pakai Blog untuk Siasat Perang

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Tentara kafir AS merasa “dihantam” mujahidin Taliban terkait propaganda media. Ini menyangkut jumlah korban sipil yang tewas dalam serangan udara yang Amerika lakukan di Afghanistan.

Taliban dan saksi mata dari penduduk lokal melaporkan, ratusan warga sipil kehilangan nyawa akibat pertempuran berdarah tersebut. Aksi permintaan maaf dilakukan oleh Presiden dan Menteri Luar Negeri. Hal ini membuat AS merasa kecolongan dan terpukul.

Tak ingin kecolongan lagi, Amerika lantas memutar otak dan akhirnya mantan pejabat militer, Michael Wynne berpikir siasat blogger akan menjadi solusi paling tepat.

Seperti yang dilansir wired, Jumat (15/5) nantinya, pasukan-pasukan berseragam dan bersenjata Amerika akan diperbolehkan nge-blog di tengah tugas mereka.  Sebagai salah satu siasat perang AS untuk kembali menyebarkan propaganda murahan ke publik dunia.

Siasat apapun yang dilakukan AS tidak akan mampu menutup mata dunia mengenai kejahatan yang mereka lakukan dan tidak akan mampu memutarbalikan fakta mengenai jumlah korban dari kalangan sipil yang telah mereka bantai.

READ MORE ... Monggo di-Klik

Pelanggaran Hak Paten Dibalik Kecelakaan Mobil Listrik Pertama Indonesia


Kita tetap harus menghargai karya inovatif dan inisiatif baru untuk memproduksi mobil sendiri menuju kemandirian industri mobil Nasional. Setiap uji coba produk teknologi baru selalu ada peluang sukses dan gagal. Demikian juga dengan test drive 1.000 KM mobil listrik pertama Indonesia yang dilakukan sendiri oleh Menteri BUMN.

Test Drive Mobil Inovatif

  • Menteri BUMN Dahlan Iskan mengalami kecelakaan saat menguji coba mobil listrik "Ferrari" yang dberi nama Tucuxi dari Solo ke Magetan, Sabtu Sore.
    (source: Kompas, Minggu, 6 Januari 2013 | 04:12 WIB)
Kegagalan teknis adalah hal biasa, seperti juga Thomas Alfa Edison mengalami 13.000 kegagalan uji coba sebelum berhasil menciptakan lampu pijar listrik. Tetapi akan tidak fair jika penyebab kegagalan test drive mobil listrik “Tucuxi” produk Tim ElektrikCar, dipimpin Dr Danet Suryatama, disebabkan pelanggaran hak paten teknologi elektrik oleh pihak bengkel Kupu-Kupu Malam di Yogyakarta tanpa sepengetahuan dan persetujuan pemilik paten.

tucuxi inovasi mobil listrik menjelang test drive

tucuxi inovasi mobil listrik pasca test drive

Sebelumnya telah berhasil dilaksanakan Test Drive mobil Esemka AD 1 A karya murid SMK di Solo dan tiba di Jakarta 25 Pebruari 2012 oleh rombongan walikota Solo, Joko Widodo (kini Gubernur DKI Jaya).

Pelanggaran ini seolah mengindikasikan bengkel tersebut tak mau kalah dengan pamor bengkel Esemka di Solo meski harus melanggar hukum atau dengan cara tidak fair. Hal ini tersirat dari ucapan beberapa tokoh penting Yogyakarta ketika mengomentari sukses test drive Esemka bahwa para siswa SMK dan bengkel di Yogyakarta juga bisa melakukannya. Komentar sinis juga dilontarkan gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo dan walikota Semarang.
  • “Sebuah mental reaktif (kelatahan) yang sangat naif” 
  • Dari observasi foto setelah pembongkaran ternyata ada penggantian electric vacuum pump untuk memperoleh tenaga penghisap bagi rem booster dengan peralatan yang kami tak ketahui performanya -- Dr. Danet Suryatama
Perkiraan sementara, diduga rem di mobil berharga Rp 1,5 miliar tersebut bermasalah dan akhirnya Dahlan Iskan memutuskan menabrakkan mobil ke tebing. Dahlan selamat dalam insiden ini.
Danet Suryatama, sebagai pencipta mobil Tucuxi tersebut pun angkat bicara soal masalah yang dialami mobil tersebut. Ia menyayangkan telah terjadi perubahan pada mobil yang dibuatnya tanpa sepengetahuan dia. Sebelumnya, Danet dan timnya memang tidak dilibatkan dalam modifikasi mobil tersebut sejak serah terima kepada Dahlan Iskan.
Sempat terjadi selisih paham antara pihak Dahlan Iskan dan Danet. Pihak Danet beranggapan pembongkaran bagian-bagian mobil oleh tim Dahlan Iskan melanggar hak cipta, sementara Dahlan Iskan beranggapan hal itu biasa.

Press Release Pemilik Hak Paten

Berikut tanggapan dan analisis tim ElektrikCar pimpinan Danet atas insiden yang terjadi pada mobil Tucuxi dalam rilis yang diterima Sabtu malam:
"Kami dari Tim ElektrikCar turut prihatin atas terjadinya kecelakaan Tucuxi yang dialami oleh Pak Dahlan Iskan dan Ricki Elson. Pada saat yang sama, kami juga menyampaikan rasa bersyukur terhadap Allah SWT atas keselamatan dari luka parah akibat dari kecelakaan ini.
Seperti yang telah kami sampaikan pada berbagai rekan media selama ini, kami sudah tidak diperbolehkan akses terhadap kendaraan tersebut sejak Jumat malam tanggal 21 Desember 2012, dimana serah terima kami lakukan pada tanggal 20 Desember 2012.
Sejak itu, akses kami untuk melakukan pemeliharaan kendaraan dan servis dilarang dan sudah ditiadakan oleh pihak Pak Dahlan (c.q. Pak Amik).
Padahal, kami selalu siap untuk melakukan servis dan pemeliharaan kendaraan tersebut sesuai dengan perjanjian yang kami tanda tangani untuk Pak Dahlan dan atas permintaan dari pihak Pak Dahlan.
Kami baru menyadari bahwa pada hari Rabu 26 Desember 2012 mobil sudah diboyong kembali ke Yogyakarta dalam hal ini ke bengkel Kupu-Kupu Malam dengan supervisi dari Rudi Purnomo dan Kunto Wibisono serta Ricki Elson dari pihak pak Dahlan untuk dibongkar dengan segala alasan yang salah satunya adalah untuk penyempurnaan kendaraan.
Kami tidak bermasalah apabila pembongkaran dilakukan bukan untuk dicontek atau direka-reka teknologi elektroniknya. Akan tetapi, kami sangat berkeberatan apabila mobil tersebut dibongkar tanpa seizin kami untuk dipelajari dan ditiru teknologinya dalam hal ini oleh Kupu-kupu Malam dan Pihak Pak Dahlan, apalagi dengan mengundang pihak lain, dua dosen dari UGM (Jayan Sentanuhady dan Eka Firmansyah).
Kami mempunyai perjanjian dengan Kupu-Kupu Malam untuk tidak saling membuka rahasia dan juga dengan pihak Pak Dahlan mengenai penjagaan terhadap hak cipta desain dan engineering design kami.
Kami mempunyai bukti surat-surat perjanjian tersebut termasuk dengan komunikasi email serta BBM yang menyertai permintaan penandatanganan perjanjian tersebut. Teknologi tersebut pun adalah hak cipta kami dan telah kami patenkan. Penelitian tentang mobil listrik inipun kami mulai sejak tahun 2004, jauh sebelum bertemu dengan Pak Dahlan.
Selain itu kami juga mempunyai foto-foto bukti pembongkaran yang dilakukan oleh pihak Pak Dahlan dan Kupu2 Malam seperti tertera di halaman berikut (beserta tanggal dari Harian Kompas untuk membuktikan tanggal pembongkaran). Foto-foto tersebut kami ambil pada waktu pengambilan peralatan kami di lokasi Kupu-Kupu Malam pada tanggal 29 Desember 2012.
Karena kami tidak mempunyai akses ke kendaraan tersebut dan karena telah terjadinya pembongkaran serta penggantian peralatan dari mobil tersebut, kami dari Tim ElektrikCar menyatakan tidak bertanggung-jawab atas apa yang terjadi saat ini.
Kami mendengar dan membaca bahwa penyebab kecelakaan adalah karena adanya rem yang blong. Kami tidak berada di tempat kejadian akan tetapi dari observasi foto setelah pembongkaran ternyata ada penggantian electric vacuum pump (untuk memperoleh tenaga penghisap bagi rem booster) dengan peralatan yang kami tidak ketahui performanya.
Electric vacuum pump sangat penting bagi mobil elektrik untuk menghasilkan daya rem secara handal. Alat ini apabila diganti dengan produk lain yang tidak reliable akan mengakibatkan kehilangan daya rem.
Dari semua pembongkaran yang dilakukan tanpa seizin dan sepengetahuan kami selama ini, inilah yang paling kami khawatirkan, kehilangan performa kendaraan serta feature safety yang terpasang di kendaraan listrik Tucuxi. Apalagi, pembongkaran ini dilakukan oleh orang yang tidak qualified untuk melakukannya.
Kami saat ini berharap masyarakat dan tim evakuasi di mana Tucuxi berada untuk berhati-hati melakukan evakuasi kendaraan. Ada arus listrik bertegangan tinggi pada mobil tersebut yang penanganannya harus dilakukan oleh orang/tim yang berpengalaman. Hal inilah yang perlu diperhatikan saat ini.
Hormat kami,
a/n Tim ElektrikCar
Dr. Danet Suryatama dan Ninien Wahyu Lestari
Sumber: Tribun Jogja    Editor:   Tri Wahono.


READ MORE ... Monggo di-Klik

Sajadah bersimbol dajjal zionis beredar di Masjid dan Musholla

 

Saat kita mengetahui fakta bahwa banyak ditemukan lambang-lambang dajjal di sekitar kita, apa yang kita rasakan? Kaget?
Ya! Pasti
Itu pula yang Allah prediksi dalam al-anbiya : 97
"Dan semakin dekatlah janji yang haq (kiamat). Maka serta merta orang yang mengingkarinya mata mereka terbelalak..."
Tapi semoga kita tidak digolongkan kepada orang-orang yang mengingkari fakta ini

Astaghfirullah, sajadah berlambang dajjal zionis beredar di Banjarmasin

Kali ini benar-benar mengejutkan dan tak disadari, sajadah yang biasa dipakai untuk shalat diduga sudah disusupi oleh lambang-lambang Dajjal. Sajadah seperti diatas sering saya temukan sejak lama di Palembang, Yogyakarta dan hingga publish artikel ini, saat ini, sajadah laknat ini  sehari-hari digelar di musholla di belakang rumah tinggal saya di Cakung Jakarta. Di Banjarmasin pun sudah beredar sejak lama.

Jika diperhatikan dengan seksama, memang ada beberapa motif dalam sajadah tersebut yang menjadi ikon Dajjal kaum Zionisme “Israel”. Seperti lambang bintang Satanisme, dan lambang mata satu. Memang tidak terlalu nampak benar jika tak dilihat dengan seksama.

Banjarmasin-sajadah-berlambang-dajjal-di-banjarmasin

“Dulu pernah dengar dan ketika tahu di Banjarmasin juga ditemukan sajadah berlambang dajjal itu saya menjadi takut untuk memakai sajadah itu,” ujarnya seperti dikutip habaronline, Ahad (11/8/2013).

Menurut penjual karpet di Banjarmasin, sajadah yang berisi lambang-lambang aneh ini umum sekali kita temukan di masjid-masjid dan langgar di kota Banjarmasin karena harganya yang lebih miring dibanding jenis lainnya.

Rata-rata para penjual sajadah dan karpet tidak mengetahui hal ini, karena memang keterbatasan info tentang lambang Dajjal dari organisasi Paganisme.

Banjarmasin-beredar-sajadah-berlambang-dajjal-di-banjarmasin2

Memang hal ini masih menjadi pro dan kontra. Sebagian langgar dan Masjid di Banjarmasin biasanya menutup sajadah itu dengan kain putih di atasnya. Entah sekadar kebetulan atau disengaja, kehadiran beberapa lambang khas pemuja Satanisme ittu memang nyata ada.

(sumber: habaronline)

READ MORE ... Monggo di-Klik

As-Sisi Gigit Jari : Menantikan hukuman mati1

 

****
Mulai esok hari, masyarakat dilarang menukarkan uang Pound Mesir ke mata uang asing (dollar). Media online memberitakan, rakyat Mesir berduyun-duyun menarik tabungan mereka, setelah bank Central meminjamkan uang dengan jumlah fantastis kepada pemerintahan kudeta. Kerugian 1 bulan setelah kudeta ditaksir lebih dari 150 Milyar Pound Mesir. Bahkan Menkeu Mesir mengatakan, utang pemerintah mencapai 94 % dari cadangan devisa Mesir.
Junta militer As-Sisi benar-benar gigit jari. Perhitungannya salah besar. Diprediksi banyak pihak, kudeta di Mesir gagal total.
Junta militer terlalu percaya diri. Terutama dukungan dana berlimpah dari UAE, Kuwait dan KSA. Namun limpahan dana ini tak berarti apa-apa, saat masyarakat melakukan aksi pembangkangan sipil secara ekonomi.
Junta militer mengandalkan dukungan AS di dunia internasional. Namun sikap Turki yang tegas dan sikap Uni Afrika yang diluar dugaan, mampu menjadikan lobi-lobi AS dan Zionis sia-sia.
Ketika junta militer bertopang pada media busuk dan rusuk untuk mempromosikan kudeta di tengah khalayak, pengaruh media ini dimatikan oleh "kesadaran global" masyarakat Mesir tentang hakikat kejadian sebenarnya. Mafia kudeta bukan mendapat simpatik, malah masyarakat makin antipati.
Kemudian saat junta militer menebar ancaman berupa tindakan represif, mulai dari pembunuhan hingga penangkapan dengan harapan masyarakat takut dan demonstran bubar, aksi sebaliknya terjadi. Masyarakat Mesir malah turun ke jalanan. Dimana demonstran tidak lagi didominasi pendukung Moursi atau kader IM, namun sudah melibatkan masyarakat luas dari desa hingga kota. Dari orang biasa hingga orang luarbiasa.
Kondisi ini diperparah dengan mandulnya pengaruh preman Blakblok dan tentara bayaran yang dibackup polisi hingga militer dalam melakukan aksi pembunuhan simpul-simpul massa. Justru intimidasi dilawan jutaan manusia di 64 titik demonstran. Bahkan militer terpaksa menarik diri, hingga polisi pun mulai ketar-ketir.
Selain itu, pilihan bulan Ramadhan menjadi awal kudeta adalah pilihan yang salah. As-Sisi lupa, Ramadhan adalah bulan jihad untuk Ikhwanul Muslimin dan aktivis gerakan Islam sejati. Justru saat Ramadhan itulah, masyarakat pendukung Moursi menjadikan arena demonstrasi sebagai arena silaturahmi-iftor jama'i-sahur berjamaah-kultum Ramadhan tiap hari-hingga i'tikaf tiada henti.
As-Sisi dan mafia demonstran benar-benar salah memilih orang. Salah memilih waktu. Salah memilih teman koalisi. Salah juga menggunakan uang dan media.
Selamat As-Sisi, Anda tinggal menunggu hukuman mati!

{Source]

READ MORE ... Monggo di-Klik

Amazing Romance Story : Kisah cinta seorang wanita mualaf Rusia

 

Sebermula … Ia seorang gadis Rusia, berasal dari keluarga penganut Katholik ortodox Rusia dan sangat fanatik. Salah seorang pedagang Rusia menawarinya untuk pergi bersama dengan sekelompok gadis ke negara teluk untuk membeli alat-alat elektronik yang kemudian akan dijual di Rusia. Demikianlah awal kesepakatan antara pedagang dengan mereka.

image

Ketika mereka telah sampai di negara  di Teluk, laki-laki itu mulai menampakkan taringnya dan mengungkapkan niat jahatnya. Ia menawarkan kepada gadis-gadis tersebut profesi tercela dunia PROSTITUSI. Ia mulai merayu dengan kelimpahan harta dan hubungan luas, sampai mereka terpedaya dan akhirnya menerima idenya, kecuali wanita satu ini. Ia nashrani sangat fanatik sehingga ia menolak.

Laki-laki itu menertawakannya seraya berkata,

“Engkau di negeri ini tersia-sia, engkau tidak memiliki apapun selain pakaian yang engkau pakai … dan aku tidak akan memberikan apapun kepadamu”.

Ia mulai menekannya, ia tempatkan wanita itu di sebuah flat bersama gadis-gadis lain dan ia sembunyikan paspor mereka. Gadis-gadis lain tidak mampu mempertahankan prinsipnya, mereka larut bersama arus … sementara ia tetap teguh menjaga kesuciannya. Setiap hari ia selalu mendesak laki-laki itu untuk menyerahkan paspor atau memulangkan dirinya ke negeri asalnya. Tetapi laki-laki itu menolak. Pada suatu hari ia berusaha mencari paspornya di flat. Setelah susah payah mencari akhirnya ia temukan. Langsung saja ia ambil paspor dan kabur.

Ia keluar menuju ke jalan raya, sementara ia tidak punya apa-apa selain pakaian yang dikenakan. Ia kebingungan, ia orang asing yang tidak tahu kemana harus pergi, tak ada keluarga, tak ada hubungan, tak ada harta, tak ada makanan dan tak ada tempat tinggal. Wanita lemah itu benar-benar kebingungan, menoleh ke kanan dan ke kiri. Tiba-tiba ia melihat seorang pemuda sedang berjalan bersama tiga orang wanita, ia merasa tentram dengan penampilannya.

Ia menghampirinya dan mulai berbicara dengan bahasa Rusia.Pemuda itu minta maaf karena ia tidak paham bahasa Rusia. Wanita itu berkata, “Apakah kalian bisa berbicara bahasa Inggris”. Mereka menjawab, “Ya, bisa.” Wanita itu menangis karena gembira, lalu berkata, “Aku seorang wanita dari Rusia, kisahku begini (ia menuturkan kisahnya), aku tidak punya harta dan tempat tinggal, aku ingin pulang ke negeriku, yang aku inginkan dari kalian hanyalah sekedar mau menampungku dua atau tiga hari agar aku dapat mengatur urusanku bersama keluargaku dan saudara-saudaraku di negeriku.”

Pemuda yang bernama Khalid itu merenungkan kata-katanya, ia berfikir boleh jadi wanita ini menipu! Sementara wanita itu melihat kepadanya dan menangis. Lalu Khalid bermusyawarah dengan ibu dan kedua saudara perempuannya.

Akhirnya mereka sepakat membawanya ke rumah. Ia mulai menghubungi keluarganya di Rusia, akan tetapi tidak ada yang menjawab. Jaringan telepon terputus di negeri itu! Padahal ia sudah mengulang-ulang menelpon setiap jam.

Keluarga itu tahu bahwa wanita itu seorang Kristen. Mereka berusaha untuk berlemah lembut dan santun kepadanya. Wanita itu mencintai mereka dan mereka mengajaknya untuk memeluk Islam. Akan tetapi ia menolak dan tidak ingin berpindah agama, bahkan tidak bersedia sekedar untuk diskusi tentang masalah agama sama sekali, karena ia dari keluarga ortodox yang sangat fanatik membenci Islam dan kaum muslimin!

Khalid pergi ke Pusat Islam dan Dakwah (Islamic Center) lalu membawakan untuknya beberapa buku tentang Islam berbahasa Rusia. Wanita itu membacanya dengan seksama. Setelah membaca buku-buku tersebut ia mulai bisa memahami tentang Islam. Pada akhirnya ia terkesan dan kagum dengan Islam yang baru ia kenal. Hari-hari terus berlalu sementara mereka terus berusaha meyakinkannya hingga akhirnya dia masuk Islam. Semakin hari keislamannya semakin baik. Ia mulai menaruh perhatian terhadap ajaran Islam dan semangat untuk bergaul dengan wanita-wanita shalihah. Setelah memeluk Islam ia takut kembali ke negerinya karena khawatir kembali ke agama Kristen.

Pernikahan

Karena ia telah menjadi seorang wanita yang muslimah maka akhirnya Khalid pun menikahinya. Ternyata ia lebih teguh dalam memegang dien daripada kebanyakan wanita-wanita muslimah lainnya. Pada suatu hari ia pergi bersama suaminya ke pasar, di sana ia melihat seorang wanita bercadar. Ini adalah untuk pertama kalinya ia melihat seorang wanita berjilbab yang menutupi wajahnya (bercadar). Seorang wanita berjilbab dengan sempurna, ia merasa heran dengan bentuk pakaian tersebut!! Ia berkata kepada suaminya , “Khalid, kenapa wanita itu berpakaian seperti itu? Mungkin wanita itu tertimpa penyakit yang membuat rusak wajahnya sehingga ia menutupinya?”

Khalid menjawab, “Tidak, wanita itu berhijab dengan hijab yang diridhoi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk hamba-hamba-Nya dan yang diperintahkan oleh Rasul-Nya.” Ia terdiam sebentar kemudian berkata, “Ya, benar, ini adalah hijab yang islami, yang dikehendaki oleh Allah untuk kita.”

Khalid berkata, “Dari mana engkau tahu?” Ia menjawab, “Aku sekarang merasakan, jika aku masuk ke pertokoan, mata-mata para pemilik toko itu tidak lepas dari wajahku! Seakan-akan mereka mau menelan wajahku sepotong-sepotong!! Kalau begitu wajahku ini harus ditutup, tidak boleh ada yang melihatnya selain suamiku saja, kalau begitu aku tidak akan keluar dari pasar ini kecuali dengan hijab seperti itu. Di mana kita bisa membelinya?”. Khalid berkata, “Tetaplah terus dengan hijabmu ini, seperti ibu dan saudara-saudara perempuanku.” Ia menjawab, “Tidak, aku ingin hijab seperti yang diinginkan Allah.”

Hari-hari terus berlalu atas wanita ini sementara tidak ada yang bertambah kecuali keimanannya. Orang-orang yang ada di sekelilingnya menyukainya, hati dan perasaan Khalid pun terkuasai olehnya.

Pada suatu hari ia melihat paspornya, ternyata hampir habis masa berlakunya dan harus segera diperpanjang. Yang paling sulit adalah paspor itu harus diperpanjang di kota tempat dulu ia tinggal. Jadi mesti pergi ke Rusia. Jika tidak, maka ia akan dianggap pendatang gelap. Khalid memutuskan untuk pergi bersamanya, karena wanita itu tidak mau bepergian tanpa disertai mahram.

Mereka berdua naik pesawat jawatan penerbangan Rusia (Russian Air Lines) sementara wanita itu tetap dengan hijabnya yang sempurna!! Ia duduk di samping suaminya dengan mantap dan penuh kewibawaan. Khalid berkata kepadanya, “Aku khawatir kita menemui kesulitan-kesulitan karena hijabmu ini.” Ia menjawab, “Subhanallah! engkau ingin agar aku mentaati orang-orang kafir tersebut dan mendurhakai Allah? Tidak, demi Allah, terserah mereka mau ngomong apa.”

Orang-orang mulai memandanginya. Dan para pramugari mulai membagi-bagikan makanan dan khamr (bir) kepada para penumpang. Tak lama kemudian khamr mulai beraksi di kepala mereka, kata-kata kasar mulai bermunculan dari orang-orang di sekelilingnya yang diarahkan kepadanya. Ada yang membuat lelucon (humor), ada yang tertawa, ada juga yang mengolok-olok. Mereka berdiri di samping wanita itu dan mengomentari dirinya. Sementara Khalid melihat ke arah mereka tanpa memahami ucapan mereka sedikitpun. Adapun wanita itu tersenyum dan tertawa serta menerjemahkan omongan mereka kepadanya. Sang suami marah, tetapi wanita itu berkata, “Jangan, jangan engkau bersedih, jangan merasa sempit dada, ini perkara kecil dibandingkan ujian dan cobaan iman yang dialami oleh para sahabat Nabi, baik yang laki-laki maupun perempuan.” Wanita itu bersabar, demikian juga sang suami, hingga pesawat itu mendarat.

Di Rusia

Khalid berkata, “Ketika kami turun di bandara, aku menyangka bahwa kami akan pergi ke rumah keluarganya dan tinggal di sana, setelah itu akan menyelesaikan pengurusan perpanjangan paspor kemudian pulang. Akan tetapi pandangan istriku ternyata cukup jauh.”Wanita itu berkata, “Keluargaku masih menganut kristen ortodox semua, mereka fanatik dengan agamanya. Oleh karena itu aku tidak ingin ke sana sekarang! Tetapi kita akan menyewa sebuah kamar di satu tempat dan tinggal di sana lalu mengurus perpanjangan paspor. Nanti sebelum pulang, kita berkunjung ke rumah keluargaku.”

Khalid setuju usulan bagus itu. Kami menyewa sebuah kamar dan bermalam di situ. Keesokan harinya kami pergi ke kantor bagian pengurusan paspor. Kami menemui petugas dan ia meminta agar kami menyerahkan paspor lama berikut foto pemiliknya. Istriku menyerahkan pas fotonya hitam putih.

Petugas berkata, “Foto ini menyalahi aturan, kami minta foto berwarna, dan terlihat di situ wajah, rambut dan leher dengan sempurna!!” Istriku menolak menyerahkan selain foto itu. Kami pergi ke petugas kedua lalu petugas lainnya lagi, akan tetapi mereka semua minta foto tidak berjilbab, sementara istriku berkata,

“Tidak mungkin aku berikan kepada mereka foto yang tabarruj (terbuka auratnya) selama-lamanya.”

Para petugas itu menolak melayani permintaan kami. Kemudian kami menuju ke pimpinan utama mereka yang perempuan.

Istriku berusaha semampunya meyakinkan pimpinan itu agar mau menerima foto tersebut. Akan tetapi ditolak. Istriku mulai mendesak seraya berkata, “Apakah tidak engkau lihat rupaku yang sebenarnya lalu engkau bandingkan dengan yang ada di foto itu? Yang penting wajah terlihat, adapun rambut bisa saja berubah. Bukankah foto ini sudah cukup?!”Pimpinan itu tetap bersikeras bahwa aturan tidak membolehkan foto seperti itu. Maka istriku berkata,

“Saya tidak akan menyerahkan selain foto-foto ini, adakah solusinya?” Si pimpinan berkata, “Tidak ada yang bisa menyelesaikan masalah ini kecuali direktur utama di kantor pusat pengurusan paspor di Moskow.” Kami keluar dari kantor tersebut.

Ia menoleh kepadaku seraya berkata, “Wahai Khalid, kita akan pergi ke Moskow.” Ketika itu aku berkata kepadanya,

“Sudahlah, serahkan saja foto yang mereka minta, bukankah Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya? Bertakwalah kepada Allah semampumu. Dan ini sesuatu yang darurat, sementara paspor itu tidak akan dilihat kecuali oleh segelintir orang, itupun untuk sesuatu yang darurat, kemudian setelah itu engkau sembunyikan di rumah sampai habis masa berlakunya. Lepaskan dirimu dari kesulitan-kesulitan ini, kita tidak perlu pergi ke Moskow.”

Ia menjawab, “Tidak, tidak mungkin aku tampil dengan bentuk yang tabarruj (membuka aurat) setelah aku mengenal agama Allah ini.”

Di Moskow

Ia mendesakku, akhirnya kami pergi ke Moskow, lalu menyewa sebuah kamar. Keesokan harinya kami pergi ke kantor pusat pengurusan paspor. Kami menemui petugas pertama, kedua dan ketiga. Pada akhirnya kami terpaksa menghadap direktur utama.

Kami menemuinya, ternyata ia termasuk orang paling buruk akhlaknya! Ketika ia melihat paspor, ia membolak-balik foto-foto kemudian mengarahkan pandangan ke istriku, seraya berkata, “Siapa yang bisa membuktikan kepadaku bahwa engkau adalah pemilik foto-foto ini?” Ia ingin agar istriku membuka wajahnya agar dapat melihatnya. Istriku berkata kepadanya, “Katakan saja kepada salah seorang pegawai wanita yang ada di sini atau sekretaris wanita untuk menemuiku lalu aku bersedia membuka wajahku untuknya, sehingga ia dapat mencocokkan foto-foto itu. Adapun engkau maka tidak akan bisa mencocokkannya, aku tidak akan membuka wajahku untukmu.”

Orang itu marah lalu mengambil paspor lama dan foto-fotonya berikut berkas-berkas lainnya kemudian dijadikan satu dan dilemparkan ke laci meja pribadinya. Ia berkata kepada istriku, “Engkau tidak akan bisa memperoleh paspor yang lama ataupun yang baru kecuali jika engkau serahkan kepadaku foto-foto yang benar-benar cocok dan kami bisa mencocokkannya denganmu.”Istriku mulai berbicara kepadanya dan berusaha untuk meyakinkannya. Kedua orang itu berbicara dengan bahasa Rusia, sementara aku memandangi keduanya tanpa faham sedikitpun pembicaraan mereka.

Aku marah … tetapi aku tak dapat berbuat apa-apa, sementara orang itu mengulang-ulang, “Engkau harus mendatangkan foto-foto yang sesuai dengan syarat-syarat kami.”

Istriku tetap berusaha meyakinkannya… tetapi tanpa hasil! Akhirnya ia diam dan berdiri, aku menoleh kepadanya dan mengulangi perkataanku sebelumnya, “Wahai istriku yang terhormat, Allah tidak akan memberikan beban kepada seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, dan kita dalam keadaan darurat, sampai kapan kita berkeliling di kantor-kantor pengurusan paspor?”Dia menjawab,

“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia adakan baginya jalan keluar dan Dia karuniakan kepadanya rizki dari arah yang tidak diduga-duga.”

Perdebatan antara aku dengannya semakin sengit, direktur pengurusan paspor itupun marah dan kami diusir dari kantornya. Kami keluar sambil menyeret langkah kami, perasaanku antara kasihan dan marah kepada istriku. Kami pun pergi untuk saling mempelajari perkara ini di kamar kami. Aku berusaha untuk meyakinkannya, akan tetapi ia tetap bersungguh-sungguh meyakinkanku, sampai larut malam. Kami pun shalat Isya’. Fikiranku tetap risau dengan musibah ini, kemudian kami makan malam seadanya lalu aku letakkan kepalaku untuk tidur.

Bagaimana engkau bisa tidur?

Ketika ia melihatku seperti itu, wajahnya berubah lalu menoleh kepadaku seraya berkata, “Khalid, engkau akan tidur?!” Aku menjawab, “Ya, apakah engkau tidak merasa capek?!”Ia berkata, “Subhanallah, dalam kondisi yang sulit ini engkau bisa tidur?! Kita sedang melewati saat-saat yang kita harus lari kepada Allah, bangun dan mohonlah kepada Allah dengan sungguh-sungguh, karena ini adalah waktu untuk memohon.”

Aku pun bangun dan shalat sesuai dengan yang Allah kehendaki untukku, kemudian aku tidur, adapun dia tetap berdiri untuk shalat dan shalat, setiap kali aku terbangun dan melihatnya, aku dapati dia masih dalam keadaan ruku’ atau sujud atau berdiri atau berdoa atau menangis, sampai terbit fajar. Ia membangunkanku seraya berkata,

“Telah masuk waktu fajar, mari kita shalat berjam’ah.”

Aku pun bangun, berwudhu’ dan shalat berjama’ah, Lalu ia tidur sejenak. Setelah matahari terbit ia terbangun seraya berkata, “Mari kita pergi ke kantor pengurusan paspor!!”Aku berkata, “Kita pergi ke kantor pengurusan paspor lagi?! Dengan argumen apa?! Mana foto-fotonya, kita masih belum punya foto itu!!”

Ia berkata, “Marilah kita pergi dan berusaha, jangan putus asa dari rahmat Allah.” Kami pun pergi. Demi Allah, ketika kaki-kaki kami menginjak lantai ruang pertama kantor pengurusan paspor tersebut dan mereka melihat istriku -yang sudah mereka ketahui sebelumnya- dengan hijabnya itu, tiba-tiba salah seorang petugas memanggil, ”Engkau Fulanah?”Istriku menjawab, “Ya, benar!” Petugas itu berkata, “Ambillah paspormu.” Ternyata paspor itu telah beres, lengkap dengan fotonya yang berjilbab. Aku sangat gembira, lalu ia menoleh seraya berkata,

“Bukankah telah aku katakan kepadamu, barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia adakan baginya jalan keluar.”

Tatkala kami ingin keluar, petugas itu berkata, “Kalian harus kembali ke kota yang kalian datangi pertamakali agar paspor Anda distempel di sana.” Kami kembali ke kota yang pertama. Dalam hatiku berkata, ini  kesempatan mengunjungi keluarganya sebelum kami meninggalkan Rusia. Akhirnya kami sampai di kota keluarganya. Kami menyewa sebuah kamar kemudian kami menstempel paspor tersebut.

Perjalanan penuh seksa

Kami kunjungi keluarganya. Rumah itu tampak kuno dan sederhana. Nampak jelas ada tanda-tanda kemiskinan. Kami mengetuk pintu rumah dan yang membukakan pintu adalah kakak laki-lakinya tertua, ia seorang pemuda yang kekar otot-ototnya. Istriku gembira bertemu dengan kakaknya, ia membuka wajahnya dan tersenyum serta mengucapkan selamat berjumpa! Adapun sang kakak -ketika pertama kali melihat adiknya- wajahnya terlihat gembira dengan kepulangannya yang selamat tapi bercampur heran karena pakaiannya yang hitam.

Istriku masuk sambil tersenyum dan memeluk saudaranya. Aku pun ikut masuk di belakangnya dan duduk di ruang tamu, duduk seorang diri. Adapun dia, terus masuk ke dalam rumah. Aku mendengar mereka berbicara dengan bahasa Rusia. Aku tidak faham sama-sekali, tetapi aku perhatikan nada suara mereka semakin meninggi dan keras!! Logatnya pun berubah!! Teriakan mulai meninggi!!… Tiba-tiba mereka semua meneriaki istriku, sementara ia membela diri dan menyanggah. Aku merasa ada hal yang tidak baik dalam urusan ini, tetapi aku tidak bisa memastikannya karena aku tidak faham sedikitpun pembicaraan mereka.

Tiba-tiba suara mereka semakin mendekat ke ruangan tamu –dimana aku berada di situ- kemudian keluarlah tiga orang pemuda dipimpin oleh seorang yang agak tua menemuiku. Pada mulanya aku menduga bahwa mereka akan menyambut kedatangan suami dari anak mereka! Ternyata mereka menyerangku seperti binatang buas. Tiba-tiba sambutan berubah menjadi pukulan-pukulan dan tamparan-tamparan!! Aku berusaha untuk membela diri dari serangan mereka, aku berteriak dan minta tolong, hingga habis kekuatanku. Aku merasa di rumah inilah akhir hidupku.

Mereka semakin menghujaniku dengan pukulan-pukulan. Sementara itu aku berusaha menoleh ke sekitarku, aku berusaha mengingat-ingat dari pintu mana aku tadi masuk supaya aku bisa keluar. Ketika aku melihat pintu, aku segera bangkit membuka pintu dan kabur. Sementara mereka mengejar di belakangku. Aku masuk di tengah kerumunan orang hingga tersembunyi dari mereka.

Kemudian aku menuju ke kamarku yang kebetulan tidak jauh dari rumah itu. Aku berdiri membersihkan darah dari wajah dan mulutku. Aku melihat diriku, ternyata pukulan dan tamparan-tamparan itu meninggalkan bekas pada kening, pipi dan hidungku. Darah mengalir dari mulutku, pakaianku robek. Aku memuji Allah yang telah menyelamatkanku dari binatang-binatang buas tersebut. Tetapi aku berkata dalam hati, “Aku telah selamat, tetapi bagaimana dengan istriku?!” Wajahnya terbayang-bayang di hadapanku, apakah ia juga menerima pukulan dan tamparan sepertiku? Laki-laki saja hampir-hampir tak sanggup menghadapinya… sementara ia adalah seorang wanita, apakah ia mampu menanggungnya?! Aku khawatir wanita yang lemah itu roboh…

Inikah saatnya perpisahan…??

Syetan mulai bekerja dan membisikkan kepadaku, “Ia akan murtad dari agamanya dan kembali menjadi Kristen, lalu engkau akan kembali ke negerimu seorang diri.” Aku jadi bingung, apa yang harus aku perbuat? Di negeri ini, kemana aku harus pergi, apa yang mesti aku lakukan? Nyawa di negeri ini murah, engkau bisa menyewa seseorang untuk membunuh orang lain hanya dengan sepuluh dollar!! Uuuh … bagaimana kalau keluarga istriku menyiksanya lalu ia menunjukkan kepada mereka tempatku, kemudian mereka mengutus seseorang untuk membunuhku di kegelapan malam…?

Aku kunci kamar, aku tetap merasa takut dan cemas sampai pagi. Kemudian aku berganti pakaian lalu pergi untuk mencari-cari informasi, aku lihat rumah mereka dari kejauhan, aku mengawasinya dan mengikuti apa yang terjadi di situ. Akan tetapi pintunya tertutup. Aku terus menunggu. Tiba-tiba pintu terbuka dan keluarlah tiga orang pemuda dan seorang tua yang telah menyiksaku. Dari penampilannya nampaknya mereka akan pergi ke tempat kerja. Pintu pun tertutup dan terkunci kembali. Aku tetap mengawasi dan mengintai. Berharap dapat melihat wajah istriku, akan tidak berhasil.

Aku terus mengawasinya sampai berjam-jam. Kemudian para laki-laki yang pergi itu kembali dari pekerjaan mereka dan memasuki rumah mereka. Aku merasa lelah, lalu kembali ke kamarku. Pada hari kedua, aku pergi mengawasi kembali. Akan tetapi aku tidak melihat istriku. Pada hari ketiga pun sama. Aku sudah putus asa akan kehidupannya, aku menduga ia sudah mati karena kerasnya siksaan atau dibunuh! Akan tetapi seandainya ia telah mati tentu paling tidak akan terlihat kesibukan di rumah itu, akan ada yang datang untuk berta’ziah (melayat) atau menjenguk. Akan tetapi ketika aku tidak melihat sesuatu yang aneh. Akhirnya aku meyakinkan diriku bahwa ia masih hidup dan kesempatan bertemu kembali masih ada.

Pertemuan

Pada hari yang keempat, aku tidak sabar untuk duduk di kamarku, lalu aku pergi untuk mengawasi rumah mereka dari kejauhan. Ketika para pemuda itu pergi bersama ayah mereka ke tempat kerjanya seperti biasa, sementara aku tetap mengawasi dan berharap, tiba-tiba pintu terbuka… dan ternyata wajah istriku terlihat dari balik pintu.

Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, aku melihat ke wajahnya, ternyata penuh dengan lingkaran-lingkaran merah dan bekas-bekas pukulan yang membiru, karena banyaknya pukulan dan tamparan. Pakaiannya bersimbah darah. Aku merasa cemas dan iba ketika melihat penampilannya. Aku segera menghampirinya. Aku melihatnya semakin jelas, ternyata darah mengalir dari luka-luka di wajahnya. Kedua tangan dan kakinya pun mengalirkan darah. Pakaiannya robek-robek, tidak tersisa kecuali secarik kain sederhana yang menutupinya. Kedua kakinya terikat dengan belenggu!! Kedua tangannya pun diikat ke belakang dengan rantai. Tatkala aku melihatnya seperti itu aku menangis. Aku tidak dapat menguasai diriku, aku panggil ia dari kejauhan…

Keteguhan

Istriku berkata kepadaku sambil menahan air matanya dan merintih karena pedihnya siksaan, “Dengarkan wahai Khalid, jangan engkau mencemaskan diriku, aku tetap teguh di atas perjanjian. Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, apa yang aku temui sekarang ini tidak sebanding seujung rambut pun dengan apa yang ditemui oleh para sahabat dan tabi’in, apalagi para Nabi dan Rasul. Dan aku mengharap agar engkau tidak ikut campur dalam urusan antara aku dan keluargaku, dan pergilah cepat-cepat sekarang juga serta tunggulah di kamar sampai aku datang, insya Allah, akan tetapi perbanyaklah doa, qiyamullail dan shalat.”

Aku pun pergi dari sisinya sementara aku merasa sangat iba dan sedih atas dirinya, aku tinggal di kamarku sehari penuh menunggunya, aku mengharapkan kedatangannya. Hari berikutnya pun lewat. Hari ketiga juga berlalu, sampai malam telah larut, tiba-tiba pintu kamarku diketuk! Aku terkejut… siapakah gerangan yang di balik pintu?! Siapa yang mengetuk itu? Akan merasa sangat takut, siapa yang datang pada tengah malam begini? Boleh jadi keluarganya telah mengetahui tempatku, atau boleh jadi istriku telah mengaku lalu keluarganya datang untuk membunuhku. Aku ditimpa ketakutan seperti mau mati, tidak ada jarak antara aku dengan kematian kecuali seujung rambut. Aku bertanya dengan mengulang-ulang, “Siapa yang mengetuk pintu itu?”

Tiba-tiba terdengar suara istriku berkata dengan penuh kelembutan, “Bukalah pintu, aku Fulanah.” Kemudian aku nyalakan lampu kamar dan aku buka pintu. Ia masuk dalam keadaan gemetar dan kondisi yang mengenaskan, sementara luka-luka disekujur tubuhnya. Ia berkata, “Cepat kita pergi sekarang!” Aku berkata, “Sementara keadaanmu seperti ini?!” Ia menjawab, “Ya, cepatlah.” Aku mulai membereskan pakaianku sementara ia mengambil kopernya, ia mengganti pakaiannya dan mengeluarkan hijab dan ‘aba’ah (mantel luar) nya lalu dipakainya. Kami segera mengambil semua barang-barang kami lalu turun dan naik taksi. Wanita yang lemah itu menghempaskan tubuhnya yang lapar dan penuh luka itu ke kursi mobil…

Ke Bandara

Begitu aku naik taksi, aku langsung berkata kepada sopir dengan bahasa Rusia, “Ke bandara pak!” Aku memang sudah mengetahui beberapa kata dalam bahasa Rusia. Tetapi istriku berkata, “Tidak, kita tidak akan pergi ke bandara, tetapi kita akan pergi ke suatu desa.”Aku bertanya, “Kenapa? Bukankah kita akan kabur?!” Ia menjawab, “Benar, akan tetapi jika keluargaku tahu akan kepergianku mereka pasti akan segera mencari kita di bandara. Kita pergi saja ke suatu desa, jika kita telah sampai di desa tersebut kita akan turun, lalu naik mobil lain ke desa yang lainnya, kemudian ke desa lainnya, kemudian ke sebuah kota lain yang di situ ada bandara internasional.”

Ketika kami telah sampai di bandara internasional, kami segera memesan tiket untuk pulang ke negeri kami, akan tetapi pemesanan terlambat, lalu kami menyewa sebuah kamar dan tinggal di situ. Tatkala kami sudah merasa tenang tinggal di kamar, istriku melepas aba’ah (mantel luar) nya. Aku melihat kepadanya, ya Allah … ternyata tidak ada satu tempat pun yang selamat dari darah!! Kulitnya tercabik, darah-darah yang membeku, rambut yang terpotong-potong dan bibir yang membiru …

Kisah menakutkan

Aku bertanya kepadanya, “Apa yang telah terjadi?.” Ia menjawab, “Ketika kita telah masuk ke rumah, aku duduk bersama keluargaku, lalu mereka berkata kepadaku, ‘Pakaian apa ini?!! Aku menjawab, ‘Ini adalah pakaian Islam.’ Mereka berkata, ‘Dan siapakah laki-laki itu?!’ Aku menjawab, ‘Dia suamiku, aku telah masuk Islam dan menikah dengan laki-laki tersebut.’ Mereka berkata, ‘Tidak mungkin ini terjadi!’”

Kemudian aku berkata, “Dengarkanlah dulu ceritaku.” Lalu aku ceritakan kepada mereka kisah laki-laki Rusia yang ingin menarikku ke lembah prostitusi, lalu bagaimana aku bisa lari darinya, kemudian pertemuanku denganmu. Mereka berkata, “Seandainya engkau menempuh jalan prostitusi tentu lebih kami sukai daripada engkau datang kepada kami sebagai muslimah.” Mereka juga berkata kepadaku, “Sekali-kali engkau tidak akan bisa keluar dari rumah ini kecuali sebagai wanita kristen orthodox atau mayat yang kaku!!”

Sejak saat itu mereka menyiksa dan memukuliku, kemudian mereka menuju kepadamu dan memukulimu, sementara aku mendengar mereka memukulimu dan engkau berteriak minta tolong, sedangkan aku saat itu dalam keadaan terikat. Dan ketika engkau lari, saudara-saudaraku kembali kepadaku dan menumpahkan cacian serta cercaannya kepadaku. Kemudian mereka pergi dan membeli rantai belenggu, lalu mereka mengikatku.

Mereka mulai mencambukku, aku merasakan cambukan yang meninggalkan bekas, mereka mencambukku dengan cambuk-cambuk yang aneh dan asing!! Setiap hari pemukulan dimulai ba’da ‘ashar sampai tiba waktu tidur, adapun di pagi hari, ayah dan saudara-saudaraku pergi ke tempat kerja, sedangkan ibuku di rumah. Nah, inilah waktu istirahatku satu-satunya. Tidak ada di sampingku selain adik perempuan yang umurnya 15 tahun. Ia mendatangiku dan menertawakan keadaanku. Percayakah engkau bahwa hingga tidur pun aku dalam keadaan pingsan? Mereka mencambukku sampai aku pingsan dan tertidur. Mereka hanya menuntut dariku agar murtad dari Islam, tetapi aku menolaknya dan berusaha keras untuk bersabar. Setelah itu adik perempuanku mulai bertanya kepadaku, “Kenapa engkau tinggalkan agamamu dan agama ibu, ayah serta kakek-kakekmu?.”

Dia adakan baginya jalan keluar

Aku berusaha untuk meyakinkannya, aku jelaskan kepadanya tentang dien ini, aku terangkan tentang tauhid, lalu ia pun mulai merasa puas dan terkesan!! Gambaran tentang Islam mulai jelas di hadapannya!! Tiba-tiba aku dikejutkan olehnya ketika ia berkata, “Engkau di atas kebenaran … inilah agama yang benar, inilah agama yang seharusnya aku anut juga!!” Kemudian ia berkata kepadaku, “Aku akan membantumu.” Aku menjawab, “Jika engkau memang ingin membantuku maka bantulah aku untuk menemui suamiku.”

Adik perempuanku mulai melihat dari atas rumah, lalu ia melihatmu sedang berjalan, ia segera berkata kepadaku, “Sesungguhnya aku melihat seorang laki-laki yang begini dan begitu cirinya.” Aku berkata, “Dialah suamiku, jika engkau melihatnya maka bukakanlah pintu untukku agar aku bisa berbicara kepadanya.”

Dan benar, ia pun membukakan pintu lalu aku keluar dan berbicara kepadamu, akan tetapi aku tidak bisa keluar menghampirimu karena aku dalam keadaan terikat dengan dua rantai belenggu yang kuncinya dipegang oleh saudaraku, dan rantai yang ketiga diikatkan ke salah satu tiang rumah agar aku tidak bisa keluar. Kuncinya dipegang oleh adik perempuanku ini dan akan dibukanya bila aku hendak ke kamar mandi.

Ketika aku berbicara kepadamu waktu itu dan aku meminta kepadamu agar tetap tinggal sampai aku datang, keadaanku masih terikat dengan rantai belenggu. Lalu aku mulai meyakinkan adik perempuanku tentang Islam, maka ia pun masuk Islam dan ingin berkorban dengan pengorbanan yang lebih besar dari pengorbananku. Ia pun memutuskan untuk melepasku agar bisa keluar rumah, akan tetapi kunci-kunci rantai belenggu dipegang oleh saudaraku dan ia sangat menjaganya.

Pada hari tersebut, adik perempuanku menyiapkan untuk saudara-saudaraku khamr yang kental dan berat. Lalu mereka pun meminumnya sampai mabuk berat dan tidak sadar sama sekali. Kemudian adikku mengambil kunci tersebut dari kantong saudaraku dan membuka rantai-rantai belenggu itu dariku. Lalu aku datang menemuimu pada kegelapan malam itu.

Aku bertanya kepada istriku, “Bagaimana adik perempuanmu? Apa yang akan terjadi dengannya?” Ia menjawab, “Tidak masalah, aku sudah meminta kepadanya agar merahasiakan ke-Islamannya sampai kita bisa memikirkan urusannya.”

Kami pun bisa tidur malam itu, dan keesokan harinya kami pulang ke negeri kami. Begitu kami sampai di negeri kami, langsung aku masukkan istriku ke rumah sakit. Ia tinggal di situ beberapa hari menjalani pengobatan karena bekas cambukan-cambukan dan penyiksaan. Dan sekarang ini kami berdoa untuk adik perempuannya agar Allah Subhanahu wa Ta’ala meneguhkan hatinya di atas dien-Nya.

***

Kisah ini dikutip dari kaset yang berjudul Qishash Mu’atstsirah, oleh Dr. Ibrahim Al Faris

[Source]

READ MORE ... Monggo di-Klik

Ummatan Wahidan : Keajaiban di Maidan Rabi'ah al 'Adawiyah

 

Dari lapangan Rab'ah al 'Adawiyah, Allah ingin menunjukkan tempat ini menjadi pusat percontohan peradaban Islam sesungguhnya, yang dibina di atas akhlak sangat luhur (akhlaaqul Karimah). Allah ingin menampilkan karakter ummat Islam yang sesungguhnya memalui rakyat Mesir, ummat yang yang siap untuk mengembalikan Palestina dan mesjid al Aqsha ke pangkuan dunia Islam.

Pagi hari Sabtu (3/8/2013), rumah sakit Maidan Rab'ah al 'Adawiyah mengumumkan bahwa RS kehabisan stok obat-obatan, darah dan tenaga medis, karena saking banyaknya korban penembakan subuh itu. Pengumuman disampaikan melalui FB, twitter, televisi (aljazeera mubasyir) dan dari mulut ke mulut.

Hanya berlangsung dua jam setelah pengumuman RS kebanjiran obat-obatan, sumbangan darah, peralatan medis, dan tenaga medis. Ada 65 ranjang berdatangan entah dari mana, dan ada 400 orang dokter dari segala spesialis menyumbangkan tenaga dan kemampuannya dengan gratis.

Keajaiban di Maidan Rabi'ah al 'Adawiyah

Tidak lama berlangsung RS justru kekurang lemari es untuk penyimpan darah. Pengumumanpun kembali disebarkan bahwa RS butuh 2 buah kulkas. Tidak sampai satu jam 6 kulkas diantarkan oleh masyarakat. Bukan kulkas bekas, tapi baru keluar dari toko. Sampai malam kulkas masih berdatangan sampai berjejer di samping panggung.

Di antara yang mengantarkan obat-obat itu adalah seorang penulis terkenal Ihab Mu'awwad. Sesampainya di RS ia menemui direktur RS dan menyampaikan kalau ia datang membawa satu truk obat-obatan yang telah ia kumpulkan dengan uang halal dari sumbangan keluarganya sendiri. Namun jawaban direktur RS sangat mengecewakan:

"Maaf, datang terlambat, pihak RS tidak membutuhkan obat-obatan lagi, karena obat yang sudah terkumpul sudah cukup untuk seumur hidup. Nanti kalau kami butuh sesuatu kami akan menghubungi anda".

Dengan memelas ia berkata: Tolonglah terima sumbangan saya ini. Dokter berkata sambil bercanda dan senyum: Kami sekarang tidak butuh obat lagi, tapi butuh orang sakit.

Hikmah Allah selalu ada dalam kondisi apapun. Saat ini Allah ingin memperlihatkan bagaimana watak asli orang Mesir yang sangat peduli kepada orang lain dan suka berkorban demi orang lain. Rab'ah al 'Adawiyah jadi pusat percontohan peradaban Islam sesungguhnya yang dibina di atas akhlak yang sangat luhur. Allah ingin menampilkan rakyat yang siap untuk mengembalikan Palestina dan mesjid al Aqsha ke pangkuan Islam.

[Source]

READ MORE ... Monggo di-Klik
Word of the Day

Article of the Day

This Day in History
Sanden Yogyakarta Jakarta Slideshow: Yusuf’s trip from Jakarta, Java, Indonesia to Yogyakarta was created by TripAdvisor. See another Yogyakarta slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.
Free Backlinks Online Users

Google Translate

Add to Google
Translate to 32 LANGUAGES
Jpn
Indonesia

Sayangi Kendaraan Anda
ASURANSI MOBIL SHARIAH
contact :
yusuf.edyempi@yahoo.com
SMS......:...0815 8525 9555

.

Statistic

danke herzlich für besuch

free counters

SEO for your blog

sitemap for blog blogger web website
Webmaster Toolkit - free webmaster tools
Google PageRank Checker

Recent flag visits


bloguez.com

STAGE OF MODERN CIVILIZATION SOME GREATEST ACHIEVERS OR THE ONES HISTORY WOULD REMEMBER SOME WAY - CAN YOU TRACK THEM BY NAME?