SELAMAT TAHUN BARU HIJRAH! : RENUNGAN TENTANG WAKTU
Mengapa manusia merugi? Imam Fakhruz Razi dalam kitab tafsirnya, Al-Kabir, membuat perumpamaan sangat menarik. Menurutnya, setiap manusia sebenarnya adalah pedagang, dan komoditas perdagangannya adalah waktu yang memiliki sifat seperti es batu. Benda ini jika ditaruh di tempat terbuka sangat cepat berubah menjadi tidak punya harga.
Es dibeli dan berharga karena sifat dinginnya. Jika meleleh dan mencair, benda ini tidak akan punya nilai. Karena itu, "pedagang es" harus mampu menjual es secepat mungkin. Jika keburu meleleh, ia merugi karena tidak ada yang mau beli.
Begitulah tamsil perumpamaan. Waktu yang kita punya ibarat es batu. Ia akan cepat lenyap dan jika sudah lenyap tidak akan punya harga sama sekali.
Kita harus segera menukar modal waktu yang kita punya dengan sesuatu berharga lainnya. Jika waktu dibiarkan bergulir tanpa kita tukarkan dengan sesuatu yang berharga, jelas kita akan merugi serugi-ruginya.
Kita akan terus menua. Bilangan usia bertambah, dan jatah waktu berkurang.
“Setiap nafas yang terhembus adalah langkah menuju ajal,” demikian kata Imam Ali bin Abi Thalib.
Lalu, sudah kita tukarkan dengan apa waktu-waktu yang sudah bergulir ini? Kita mengisinya dengan apa? Adakah ilmu yang bertambah? Adakah keimanan kita meningkat? Apakah ada kontribusi baru kita bagi Islam dan masyarakat? Selaraskah semua amal baik kita dengan waktu yang telah kita habiskan?
Jangan-jangan justru sebaliknya amal buruk kita torehkan di catatan amal perbuatan kita!
Kesalahan di masa lalu, ya sudahlah!!! Kita harus segera menebus kekeliruan yang pernah terjadi. Di tahun ini dan seterusnya, kita akan lebih banyak menorehkan catatan prestasi dan amal kebaikan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar dan respon:
Posting Komentar