Banyak jamaah haji hanya bisa menggelengkan kepala melihat rumah kelahiran Nabi yang berukuran sekitar 10X18 meter. Terpampang pada pintunya huruf “Maktabah Makkah al-mukarramah.” Rumah ini merupakan bangunan terjelek di sekitar Masjidil Haram karena tidak dirawat layaknya situs bersejarah bagi dunia Islam. Coretan pulpen dan spidol dengan tulisan nama dan doa dari berbagai bahasa terpampang bersama tanda tangan terlihat di tembok rumah. Arab-Saudi sengaja membiarkan dengan alasan khawatir jika dipugar akan menjadi tempat kesyirikan.
Bangunan di sebelah kiri dijadikan gudang penyimpanan barang tidak terpakai. Sementara di bagian kanan kran tempat pengambilan air zam-zam yang disediakan pemerintah. Pada bagian belakang berbatasan dengan trotoar jalan yang sangat ramai dilalui masyarakat yang akan ke Masjidil Haram atau mengambil air. Kondisinya diperparah lagi dengan debu dan kebisingan buldozer-buldozer yang bekerja untuk perluasan halaman Masjidil Haram. Benar-benar sangat memilukan hati bagi para pencinta manusia yang paling mulia, Rasulullah SAW. Ilustrasi yang sangat tragis ini hasil liputan wartawan detik.com Muhammad Nur Hayid.
Menurut sirah nabawiah (sejarah Nabi) tempat ini dahulunya lembah Abu Thalib. Ketika Nabi hijrah ke Madinah, rumah ini ditinggali oleh Aqil bin Abi Thalib saudara kandung Ali bin Abi Thalib, sepupu Nabi, yang kemudian didiami oleh anak keturunannya. Selanjutnya rumah itu dibeli oleh Khizran, istri Harun Al Rasyid. Kemudian dibangun masjid oleh Al-Khaizuran, ibu dari khalifah Harun Al Rasyid (766 – 809 Masehi) namun akhirnya dihancurkan dan didirikan perpustakaan umum 12 abad kemudian oleh Syaikh Abbas Qatthan walikota Makkah pada tahun 1370 H/1950.
Hijaz adalah salah satu wilayah Kerajaan Ottoman yang diprovokasi hingga memberontak oleh agen Inggris berdarah Yahudi Colonel Thomas Edward Lawence (alias "Lawrence of Arabia") pada masa Perang Dunia I. Pada 1916 Hijaz memerdekakan diri dipimpin oleh Hussein ibnu Ali, penguasa Mekkah. Pada 1924, kekuasaan ibnu Ali direbut ibnu Saud dari negara tetangganya, Nejd.
Colonel T E Lawrence (detail) by Augustus John.
© Tate ©Courtesy of the Estate of Augustus John
Tokoh-2 ulama Indonesia marah. Bulan Desember 1925 dibentuk Komisi Hijaz. pada Konggres Al Islam di Bandung Febr. 1926 diputuskan mengirim delegasi ke Makkah sebagai respon aksi yang menghancurkan situs-situs sejarah disekitar Makkah dan Madinah.
Komisi Hijaz dibentuk oleh para ulama dari SI, Muhammadiyah, Pesantren (yang diwakili KH Wahab Hasbullah – salah satu pendiri NU), Persis dan orgamisasi Islam lainnya. Dua anggota delegasi ke Mekkah ; Haji Oemar Said Tjokroaminoto (SI) dan KH. Mas Mansur (Muhammadiyah) dengan tuntutan pelestarian tradisi keagamaan berdasar ajaran mazhab ahlussunnah wal jamaah dan perbaikan tata laksana ibadah haji, khususnya tradisi tarekat sufi dan wirid, pembacaan salawat Nabi dan pengajaran kitab-kitab mazhab agar tetap diizinkan.
Pada tanggal 23 September 1932, Abdul Aziz bin Abdurrahman as-Sa'ud—dikenal juga dengan sebutan Ibnu Sa‘ud—memproklamasikan berdirinya Kerajaan Arab Saudi atau Saudi Arabia (al-Mamlakah al-‘Arabiyah as-Su‘udiyah) dengan menyatukan wilayah Riyadh, Najd (Nejed), Ha-a, Asir, dan Hijaz. Abdul Aziz kemudian menjadi raja pertama pada kerajaan tersebut. Dengan demikian dapat dipahami, nama Saudi berasal dari kata nama keluarga Raja Abdul Aziz as-Sa'ud
Sekarang ini kaum Zionis Yahudi Israel terus berupaya menggali situs-2 peradaban Yahudi kuno di Yerusalem dan membangun kembali Kuil Sulaiman (Bait Maqdis) di atas puing peradaban Islam yang terus mereka hancurkan ... rezim Saudi Arabia (dan sahabat yahudi-nya – TE. Lawrence) dan ulama Wahhaby juga telah menghancurkan situs-2 sejarah Islam - warisan Rasul SAW dan para sahabat - di tanah suci hingga saat ini. Apakah ini sesuai dengan berita nubuwwah Rasulullah bawah ini ?.
Sebuah hadis dari Mu’âdz ibn Jabal, Nabi saw. berkata (bahwa di antara tanda-tanda akhir zaman adalah), “Pembangunan kembali Bayt al-Maqdis, penghancuran Yatsrib dan penghancuran Yatsrib, munculnya pembantaian dan pertempuran dahsyat atau pertikaian berdarah, penaklukan Konstantinopel dan kemunculan Dajjal.” Lalu Nabi saw. menepuk paha Mu’âdz sambil berkata, “Sungguh, itu merupakan kebenaran, sama halnya kenyataan bahwa kamu sedang duduk saat ini.
Inilah berita tragis bagi peradaban dan sejarah Islam dan umat manusia. Pemerintahan Wahhaby Arab Saudi telah menghancurkan sekitar 300 situs sejarah Islam yang telah berusia 14 abad. Dan semua perusakan ini diawali dari Madinah (Yatsrib).
Kharâb Yatsrib (“penghancuran Yatsrib”) dalam hadits diatas berarti bahwa peradaban kota tua Madinah (yang dulu dikenal dengan nama Yatsrib) akan rusak. Dampaknya adalah bahwa segala peninggalan klasik dalam Islam akan dihancurkan pada masa sebelum datangnya Kiamat. Pengrusakkan itu dilakukan oleh kaum Wahhaby, sekelompok orang yang menyebarkan versi ajaran Islam dengan pemahaman dangkal yang mendiskreditkan dan meremehkan tradisi klasik. Kita menyaksikan munculnya sekelompok orang yang menentang setiap aspek Islam tradisional, Islam arus utama, yang telah dianut dan dipelihara oleh umat Islam selama lebih dari 1400 tahun. Seolah-olah umat Islam sebelum Muhammad bin Abdul Wahhab (pendiri aliran Wahhaby) dan diluar pengikutnya adalah Islam sesat. Mereka ingin mengubah seluruh pemahaman Islam dengan menawarkan Islam “modernis” ala Wahhaby.
Selain Masjid Nabawi, tempat bersejarah dan penuh berkah lainnya di kota Madinah adalah kompleks pemakaman Baqi. Di tempat itulah dimakamkan para imam Ahlulbait, keluarga nabi, dan juga para sahabat termasuk kalangan syuhada. Dahulu, tempat tersebut cukup rapi dengan bangunan dan kubah tempat orang berkumpul untuk berziarah. Sampai akhirnya, kelompok Wahhaby menguasai Jazirah Arab.
Secara bertahap dan dengan alasan rapuh, hari Rabu 8 Syawal 1345/ 21 April 1925 pemakaman Baqi dihancurkan secara total oleh Raja Abdul Aziz dari Arab Saudi. Pada tahun yang sama, ia juga menghancurkan makam manusia suci di Jannatul Mualla (Mekkah) di mana ibunda Nabi Muhammad (Siti Aminah as.), istri Nabi, kakek dan leluhur Nabi dikuburkan. Makam Keluarga dan Sahabat Nabi Dihancurkan, dihancurkan semua.
Disusul situs-situs Islam lain juga dibongkar karena ingin menyesuaikan dengan kota-kota besar di dunia. Sekarang ini tempat kelahiran Nabi SAW terancam akan dibongkar untuk perluasan tempat parkir. Sebelumnya, rumah Rasulullah sudah lebih dulu digusur. Padahal, disitulah Rasulullah berulang-ulang menerima wahyu. Di tempat itu juga putra-putrinya dilahirkan serta Khadijah meninggal.
Lihat perubahan di sekitar Masjidil Haram pada gambar di atas. Rumah Abu Bakar ash-Shiddiq, shahabat Nabi paling setia, diubah menjadi HILTON HOTEL, Rumah Siti Khatijah, Istri Pertama Nabi, berubah menjadi Tempat buang Air Besar (TOILET UMUM), Masjid Qubais dibongkar habis lalu berdiri Istana Raja dan tidak ada lagi Rumah Daarul Arqom, rumah tempat penggemblengan pengikut pada awal dakwah Nabi.
Ada kisah tentang usaha penghancuran Kubah Hijau atau kubah Masjid Nabawi yang layak diambil hikmahnya. Inilah mukjizat yang terjadi sekitar 90 tahun lalu, pada tahun awal kaum Wahaby membentuk Kerajaan Arab Saudi, yang disampaikan oleh Syekh Az-Zubaidi.
Seseorang berusaha menghancurkan Kubah Masjid Nabawi di mana di dalamnya terdapat makam Nabi Muhammad SAW. Namun, ketika orang itu memanjat kubah dan akan memulai menghancurkannya, tiba-tiba sebuah kilat menyambarnya dan ia tewas seketika di tempat. Tidak ada seorang pun yang mampu memindahkan mayat tersebut dari atas kubah karena badannya lengket dengan permukaan Kubah Hijau.
Dikisahkan pula, ada orang saleh dari Madinah yang dalam mimpinya mendengar sebuah suara yang mengatakan bahwa tidak ada seorang pun bisa mengangkat mayat tersebut dari kubah. Ini menjadi peringatan dan pelajaran bagi mereka yang berpikir dan berusaha untuk menghancurkan makam Nabi SAW di masa mendatang!
Akhirnya, mayat tersebut tetap berada di atas kubah dan ditutupi dengan kotak hijau agar tidak terlihat oleh orang-orang.
Itulah salah satu rencana paling besar Kaum Wahabi yang terlahir dari kalangan BANI HANIFAH dari NAJED – pengikut setia nabi palsu MUSAILAMAH AL KADZDZAB. Perilakunya justru menunjukkan kebencian kepada Nabi SAW dan kaum Ahlulbait (keturunan Fatimah ra. binti Muhammad SAW). Dalam buku berjudul Riyadhul Jannah fi Ar-Radd ‘ala A’da-i Sunnah, penulisnya Abu Abdurrahman Muqbil bin Hadi al-Wadi’i (salah satu tokoh utama Wahabi, saya tidak mau menyebutnya ulama) justru menganjurkan : agar Kubah Hijau di Masjid Nabawi yang di dalamnya ada kuburan Nabi Muhammad agar diratakan dengan tanah. Dan ia meminta pemerintah Saudi dan semua umat Islam untuk mengeluarkan kuburan Nabi Muhammad dari dalam Mesjid Nabawi. Na’udzubillah min dzalik…!
Wahabi didirikan oleh ibnu Abdul Wahab yang berasal dari Nejd. Dalam hadis shahih Bukhari Muslim disebutkan bahwa Nabi pernah berkata bahwa kelak dari Nejd akan muncul Qarn al-Syaithan (tanduk syaithan, atau agen iblis) yang membuat huru hara dan keonaran. Musailamah al-kadzzab dari Nejd, mayoritas pendukung Khawarij dari Nejd,
Sekarang kaum Wahabi telah mereproduksi kitab-kitab warisan ulama klasik yang halaman-halamannya diubah, dibuang bagian-bagian yang tidak sesuai dengan doktrin Wahabi. Inna lillahi wa inna ilayhi raji’un.
Wahai Wahabi, kalian sama sekali tidak punya sifat amanah, amanah keilmuan dan amanah sebagai seorang muslim.
Bagaimana bisa dibiarkan begitu saja sepak terjang kaum Wahhaby yang (hanya beberapa ratus ribu atau beberapa juta orang) merupakan kelompok sangat minoritas dari umat Islam secara keseluruhan (lebih dari SATU MILYAR) untuk menghancurkan warisan peradaban Islam tanpa izin atau musyawarah dulu dengan mayoritas umat Islam dunia ???
Inilah yang terjadi ketika suku Badui Najed menguasai tanah suci Mekkah-Madinah setelah berhasil memberontak dari kekhilafahan Usmani (Ottoman Empire). Pemberontakan yang disokong Inggris ini berujung pembentukan negara baru yang bernama Kerajaan Saudi Arabia yang wilayahnya meliputi kawasan Hijaz (didalamnya terdapat 2 tanah suci Mekkah – Madinah) dan kawasan Najed. Kaum Quraisy yang penduduk asli Mekah pun lama-kelamaan tersingkir. Bahkan Bani Hasyim dipaksa bermigrasi ke Yordania (dengan skenario Inggris).
Kini Mekkah dan Madinah sudah tidak sama lagi dengan Mekkah dan Madinah yang kita baca di buku-2 sejarah Islam. Suasana sakralnya makin tergerus oleh suasana hedonisme ala Amerika dengan pembangunan fisik ultra-modern dan menggusur warisan peradaban jaman nabi.
Yaaa Nabi
Langganan:
Postingan (Atom)