Pelayan Rakyat Yang Bersahaja
media internasional untuk menulis dan mengupas kesederhanaan Presiden Mahmoud Ahmadinejad, diantaranya :
- # Menghilangkan semua bentuk protokoler kenegaraan.
- # Tidak mau tinggal di Istana presiden dan tetap menempati rumah
satu-satunya warisan orangtuanya 40 tahun lalu di wilayah kantong
kemiskinan kota Teheran. - # menolak mobil dinas Limousine dan lebih suka dengan mobil sendiri
Peugeot 504 buatan tahun 1977. - # Meniadakan hidangan menu makanan Istana Kepresidenan dan
lebih suka makanan yang dibawa dari rumah yang dibuat istrinya. - # Tidak mau menerima gaji sebagai presiden dan gaji satu-satunya
sebagai Dosen US$ 250 atau tidak lebih dari Rp. 2,5 juta per bulan. - # meniadakan pesawat kepresidenan dan lebih suka naik pesawat
komersial kelas ekonomi dalam perjalanan dinas. - # Menolak tinggal di Hotel atau tempat tidur mewah saat perjalanan
ke LN dan selalu tidur diatas karpet dengan sepotong selimut. - # Tidak pernah memakai jas dan ciri kas dirinya adalah kemeja katun
warna cerah dan sepatu biasa - # Sikapnya populis, merakyat atau berbaur dengan rakyat kebanyakan
seperti membantu petugas kebersihan di sekitar Istana Kepresidenan
atau tak jengah bersama rakyatnya menumpang mobil bak terbuka
dan menikahkan anak dirayakan sangat sederhana seperti layaknya
keluarga buruh merayakan pernikahan. Padahal status sosialnya pun
sangat tinggi, keluarga presiden dan dia beserta istrinya pun bergelar
Profesor (PhD) dari universitas berbeda. - # Saat datang untuk shalat jama’ah di suatu masjid, sebagai presiden
tidak harus di shaf terdepan sebagaimana layaknya, tetapi dia ada
pada shaf yang didapatkan saja tak mau melangkahi jama’ah lain.Kesederhanaan Presiden ini menjadikan semua orang ingin menguak lebih jauh tentang kehidupan pribadinya sebelum menjadi presiden hingga bagaimana ia menjalani kehidupan masa kecilnya, masa kuliah dan keterlibatan dalam politik hingga masuk lingkaran kekuasaan.Masa Kecil Ahmadinejad
Mahmoud Ahmadinejad (Mah-MOOD ah-mah-dihnee-ZHAHD) lahir dengan nama Mahmoud Saborjhian, 28 Oktober 1956 di desa pertanian Aradan, dekat Garmsar, sekitar 120 kilometer tenggara Teheran. Dia anak ke-4 dari 7 bersaudara. Ayahnya bukan tokoh ulama dan juga bukan tokoh politik tetapi hanya seorang pandai besi yang tidak terkenal.Saat usia 1 tahun, keluarganya pindah ke Teheran dan mengambil nama keluarga yang lebih religius, Ahmadinejad. Ia dibesarkan di negara yang didominasi pengaruh Barat. Tahun 1953 atau 3 tahun sebelum ia lahir, CIA (Central Intelligent Agency) mensponsori kudeta dan menaikkan Shah Mohammed Reza Pahlavi sebagai kepala negara. Banyak orang Iran, yang dipimpin Ayatullah Ruhullah Imam Khomeini, puncak hirarki ulama Islam – syi’ah, membenci intervensi Amerika dalam budaya dan politik Iran demi menjamin pasokan minyaknya.Ia tumbuh layaknya seorang remaja. Menyukai bola dan jago main bola. Dia juga pintar matematika dan terkenal memiliki suara bagus, seperti saat membaca Al-Quran maupun pidato. Sebagai keluarga religius yang mencintai Ayatullah Khomeini, ia pun memendam kebencian pada Shah Iran yang telah mengundang intervensi Amerika.Masa Perjuangan Sebagai Aktivis Islam
Kebencian itu mencapai puncaknya saat kuliah. Pada tahun 1975 ia termasuk salah satu dari 130 siswa di seluruh negeri yang lolos ujian masuk fakultas teknik sipil di Teheran Universitas Sains dan Teknologi. Di kemudian hari ia pun meraih master dan doktor di bidang teknik dan menjadi dosen hingga sekarang di universitas yang sama.Tahun 1970-an ia mulai aktif dalam kegiatan politik saat para Aktivis Islam ditindas maka ia bergerilya membuat pamflet anti Shah. ia dan beberapa temannya menerbitkan majalah protes “Jiq va Dad” (Scream dan Shout). Dia juga bergabung dengan kelompok mahasiswa yang disebut Kantor Penguatan Persatuan Antara Universitas dan seminari Teologi (the Office for Strengthening Unity Between Universities and Theological Seminaries) yang menjembatani aktivis Islam kampus dengan kalangan konservatif.Saat revolusi Iran, kelompok mahasiswa ini yang terlibat dengan penyitaan kedutaan USA pada musim gugur 1979 dan menyandera staf kedutaan. Seorang pejabat Iran yang juga teman Ahmadinejad pada waktu itu mengatakan kepada Newsweek bahwa ia ikut dalam perencanaan tapi sebenarnya menentang pengambilalihan. Situs Global Security melaporkan bahwa ia telah menganjurkan serangan simultan pada kedutaan AS dan Soviet. Setelah ia menjadi presiden, beberapa mantan sandera AS menuduhnya ada di antara para penyandera. Ahmadinejad membantah tuduhan itu, dan badan intelijen AS juga mendukung penolakannya.Ia dikenal sebagai figure taat agama dan mengabdi untuk Republik Islam Iran dan pemimpin spiritual Ayatollah Ruhollah Khomeini. Ia segera aktif di lingkaran dalam Pasdaran (Pasukan Pengawal Revolusi). Saat Saddam Hussein menginvasi Iran tahun 1980, ia minta dikirim ke medan perang Iran barat, wilayah etnis Kurdi. Tahun 1986 ia menjadi anggota senior Brigade elit Pengawal Revolusi Khusus & ikut operasi rahasia di Kirkuk menghadapi Irak dan aspirasi politik Kurdi untuk membentuk negara sendiri. Selanjutnya ia diangkat sebagai penasihat Gubernur Jenderal provinsi Kurdistan.Campuran Antara Kegiatan Akademik dan Politik
Pada tahun 1986 Ahmadinejad diterima dalam program Master dalam bidang Enginering di Universitas Sains dan Teknologi Teheran. Pada tahun itu juga menikahi seorang profesor wanita dari universitas lain dan dikaruniai 2 putra dan seorang putri.Setelah perang usai, pada tahun 1989, ia bergabung dengan fakultas teknik sipil Universitas Sains dan Teknologi dan tetap mempertahankan hubungan dengan kepemimpinan revolusioner. Ia juga terjun ke politik dan sering melibatkan kawan-kawan veteran perang Iran-Irak untuk mendukung karir politik. Militansinya tetap hidup, ia mengkombinasikan dunia akademik, politik dan tetap terlibat di dunia militer.Seorang anggota parlemen Austria mengutip sumber Iran yg dirahasiakan namanya, menuduh bahwa Ahmadinejad berpartisipasi sebagai pengintai dalam pembunuhan pemimpin Kurdi Abdul Rahman Ghassemlou di Wina tahun 1989. Newsweek melaporkan bahwa intelijen AS tak menemukan bukti, tapi tahun 2006 pihak Austria tetap menyelidiki tuduhan tersebut.Tahun 1993 Ahmadinejad mulai memasuki birokrasi pemerintahan sebagai penasihat menteri kebudayaan dan pendidikan tinggi urusan budaya. Di tahun itu ia juga diangkat sebagai gubernur jenderal propinsi Ardabil.Dalam biografi di website-nya, disebutkan ia meraih gelar Doktor bidang transportasi Engineering tahun 1997. Pada tahun yang sama faksi garis keras Ahmadinejad tersingkir dari kekuasaan - jabatan gubernur di propinsi Arbil sejak tahun 1993 pun berakhir setelah kemenangan faksi pembaharu moderat Mohammad Khatami sebagai presiden Iran tahun 1997.Ahmadinejad pun kembali ke dunia akademik. Ia sering mengenakan kaffiyeh hitam-putih seperti Yasser Arafat saat ia berjalan di sekitar kampus. Dia menarik diri dari kehidupan politik selama 6 tahun dan berakhir ketika diangkat oleh dewan kota yang didominasi faksi konservatif garis keras sebagai walikota Teheran pada bulan Mei tahun 2003.Walikota Teheran
Saat dilantik sebagai walikota, namanya tidak begitu dikenal baik secara nasional dan internasional, namun kharisma dan keterampilan politik mulai tampak. Dia memberlakukan larangan budaya Barat – kebijakan ini sesuai dengan preferensi para ulama yang hakikatnya sebagai pemegang kendali kekuasaan di Iran. Ia mematikan bisnis restoran cepat saji dan memerintahkan menutupi billboard iklan yang menampilkan bintang sepakbola Inggris, David Beckham.Saat menjabat Walikota Teheran, kemanapun selalu menyetir sendiri, tetap tinggal di rumahnya sendiri, membersihkan lingkungannya sendiri, suka mengamati sendiri setiap sudut kota dan lain-lain. Dalam masa tugasnya, dia mengembalikan banyak perubahan yang telah dilakukan walikota pendahulunya yang lebih moderat dan reformis, dan mementingkan nilai keagamaan dalam kegiatan di pusat-pusat kebudayaan.Presiden Mohammad Khatami pernah melarangnya menghadiri pertemuan
Dewan Menteri, suatu hak yang biasa diberikan kepada walikota Teheran. Hal ini dikarenakan pada waktu Khatami menuju Universitas Teheran, Khatami terjebak macet. Khatami mengkritik Ahmadinejad yang saat itu menjabat walikota Teheran.Namun bukannya segera membereskan masalah tersebut, Ahmadinejad justru berkata : “Bersyukurlah karena presiden kita telah merasakan kehidupan rakyatnya yang sesungguhnya.” Namun Ahmadinejad tetap santai menghadapi larangan tersebut.Presiden Republik Islam Iran
Mahmoud Ahmadinejad adalah Presiden Iran ke-6, perolehan 61.91% suara pada pemilihan presiden 24 Juni 2005. Ia kembali terpilih sebagai Presiden pada pemilihan 24 juni 2010 dengan kemenangan meyakinkan 17.046.441 suara dan pesaing terdekat, tokoh reformis - moderat, Rafsanjani 9.841.346 suara. Ia mewakili kekuatan konservatif dan sangat loyal terhadap nilai-nilai Revolusi Islam Iran, 1979.Tidak ada yang mengira Mahmoud Ahmadinejad dapat terpilih menjadi Presiden Iran, karena 6 kandidat presiden lainnya merupakan tokoh ulama atau tokoh politik yang memiliki sumber dana besar. Ahmadinejad terpilih karena rakyat menyukai gaya dan sifatnya yang sederhana. Rakyat sangat mencintainya karena selain sifatnya yang sederhana ia juga dicintai karena lebih mementingkan memperbaiki ekonomi negara ketimbang bidang lain dan memperjuangkan setiap pendapatan minyak bumi agar jatuh ke meja makan rakyat Iran.Kontroversi Ahmadinejad
Ahmadinejad semakin populer dengan kutipan pernyataannya dalam sebuah pertemuan di hadapan para mahasiswa pada 26 Oktober 2005 dari pernyataan Ayatollah Khomeini yang menyerukan agar Israel “dihapus dari peta dunia” memicu kontroversi. Selain, menuai kecaman dari berbagai pemimpin dunia, termasuk Presiden Shimon Peres. Peres bahkan membalas dengan menuntut agar Iran dikeluarkan dari keanggotaan di Perserikatan Bangsa-bangsa.Pernyataan yang kontroversial ini diulang kembali pada 14 Desember 2005. Saat itu, ia berkata bahwa Holocaust (peristiwa pembantaian terhadap kaum Yahudi oleh rezim Nazi pada masa Perang Dunia II) hanyalah sebuah mitos yang digunakan bangsa Eropa untuk menciptakan negara Yahudi di jantung dunia Islam. Ia juga sempat menyelenggarakan konferensi tentang Holocaust.Sementara, kritik dalam negeri mengenai kebijakan domestik dan luar negeri terus mengalir deras. Kritik datang dari tokoh ulama besar Ayatollah Hossein Ali Montazeri. Merujuk retorika Ahmadinejad terhadap Amerika Serikat, Montazeri menyatakan bahwa sangat perlu bertindak logis terhadap musuh dan tidak memprovokasi. Bagi Montazeri, ekstremisme tidak berbuah baik untuk rakyat.Iran menegaskan bahwa pengembangan teknologi nuklir merupakan hak yang tidak bisa disangkal meskipun Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut Iran untuk menghentikan program pengayaan uranium. Ahmadinejad mendapat kritikan dari kalangan konservatif maupun reformis mengenai kebijakan ekonominya dan cara dia menangani isu nuklir Iran.Penutup
Demikianlah, faktanya Ahmadinejad menjadi bagian dari generasi yang hidup melewati Revolusi Islam dan perang Iran-Irak, generasi yang kemudian mendominasi kehidupan Iran saat ini. Model kepemimpinan Iran saat ini sebagai bentuk dari militansi produk dari revolusi Iran dan pengalaman perang 8 tahun menghadapi ancaman dari luar dan kesetiaan pada pemimpin spiritual Ayatullah Ruhullah Imam Khomeini.
0 komentar dan respon:
Posting Komentar