Sungguh negeri ini sedang menjurus ke jurang kehancuran generasi muda tanpa banyak orang menyadarinya. Telah terjadi suatu pembiaran yang justru di masa pemerintahan yang dianggap otoriter – zaman pemerintahan “Pak Harto” hal ini sangat musykil terjadi. Zaman “kebebasan” dan pemerintahan demokrasi liberal dan kapitalisme pendidikan saat ini telah membuka pintu kerusakan karakter anak-anak secara gamblang. Kerusakan generasi penerus kita pun semakin terlihat nyata.
Sangat memiriskan hati, anak2 kita usia SD, (bahkan masih kelas 3 usia 9 tahunan) sudah dikenalkan apa itu “Istri Simpanan” atau selingkuhan dalam LKS yang ada pada bacaan cerita Bang Maman, atau pertanyaan dengan jawaban yang benar adalah “Komunis” hingga anak diarahkan untuk punya pandangan positif terhadap GANJA, ROKOK DAN MINUMAN KERAS seperti dilansir oleh www.infospesial.net
Setelah polemik “Istri Simpanan” Bang Maman dan LKS siswa SMP bergambar bintang porno Jepang, Mari Ozawa (Miyabi) dan pertanyaan dengan pilihan ideologi komunis sebagai jawaban yang benar, kini timbul soalan baru di buku LKS Bahasa Jawa murid kelas III SD di Kudus, Jawa Tengah. Pada halaman 4 buku LKS Bahasa Jawa terbitan CV Sindunata yang beredar di Kudus berisi 5 dialog yang tidak layak dibaca siswa SD.
Bacaan berjudul "Resepe Simbah," menggambarkan pemuda bernama “Glendhoh” bertanya kepada kakek yang sedang duduk di teras terkait resep awet muda. Si Kakek, bernama “Klithuk” menjawab resep awet muda dengan cara "nyimeng" (menghisap ganja), ngombe (diasumsikan meminum minuman keras) 2 botol dan merokok 2 bungkus dalam sehari.
Ironisnya, pada sampul LKS terbitan CV Sindunata, Sukoharjo, Surakarta terdapat tulisan kurikulum terbaru, terintegrasi pendidikan karakter, acuan pengayaan dan sesuai SK Gubernur Jateng nomor 423.5/5/2010.
"Setiap hendak membeli buku LKS, sebaiknya diteliti dan dibaca secara seksama guna memastikan materi yang ada memang layak untuk anak-anak SD", kata Sudjatmiko Kepala Dinas Pendidikan di Kudus, Kamis kemarin (9/11).
Kepala Dinas Pendidikan Kudus, Sudjatmiko, juga mengaku baru tahu adanya kasus ini. "Kami baru mengetahui di dalam LKS itu ternyata ada materi tidak layak dibaca untuk siswa SD," kata Sudjatmiko, seperti dirilis infospesial.net.
Ini artinya di era “Kebebasan” ini, Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan tidak lagi memiliki kontrol atau memang tidak ambil pusing terhadap isi materi cetakan buku untuk para siswa anak didik di sekolah-sekolah wilayah lingkup kerjanya. Mereka hanya bersikap responsif, seperti juga aparat negara lainnya, yang akan bertindak jika ada bukti atau pengaduan warga atau munculnya reaksi masyarakat.
Kepala SD Negeri 1 Barongan, Kudus, Jawa Tengah (Sudjatmiko) mengimbau agar sekolah selektif memilih LKS. "Jangan sampai, setelah lama menggunakan LKS tersebut sekolah baru mengetahuinya." Siswa kelas III SD telah menggunakan LKS itu untuk semester satu yang dimulai Juli 2012 dan berakhir pada Desember 2012.
Penerbit Tidak Bertanggung Jawab dan Tidak Punya Sikap Tanggung Jawab
Sementara itu, karena terjadi polemik, pihak penerbit siap menarik LKS. "Yang kami edarkan sejak pertengahan tahun ini sudah ada 5000 eksemplar di Jawa Tengah. Kami siap menariknya kembali jika ada perintah dari Dinas Pendidikan" ujar Manager CV Sindunata Sukoharjo Yatim Arohmah di kantornya, Senin (12/11).
Yatim mengatakan, pihaknya punya niatan baik dengan mencetak LKS tersebut. Yakni ingin ikut mencerdaskan bangsa sesuai visi dan misi pendidikan nasional. Yatim juga membantah jika pembuatan LKS tersebut tanpa pertimbangan matang.
LKS yang dibuat CV Sindunata, menurut Yatim, bukan hanya beredar di Kudus saja. Namun sudah beredar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah, termasuk Solo.
Di kota-kota atau kabupaten lain LKS yang beredar tidak bermasalah. Tetapi di Kudus oleh salah satu SD, LKS tersebut dianggap bermasalah.
Jika setiap hal yang menyangkut perusakan karakter anak selalu menunggu respon penolakan masyarakat, sementara aparat negara hanya bersikap responsif - yang akan bertindak jika ada bukti atau pengaduan atau muncul reaksi masyarakat, lalu dimana tanggung jawab negara terhadap anak-anak bangsa.
Muatan Pornografi Mulai Dikenalkan di LKS
Seperti berita yang dikutip dari VIVANews, pihak sekolah SMP Islam Brawijaya di Kota Mojokerto tidak menyadari keberadaan foto bintang film dewasa itu dalam LKS, apalagi bukan sekolah yang menerbitkannya. "Fotonya biasa saja, bajunya juga biasa," kata Sri, salah satu petugas Tata Usaha sekolah tersebut. Pihak sekolah baru mengetahuinya setelah ada pihak yang melaporkannya ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. "Masalah di sekolah ini sudah selesai, sudah ditarik," tambah dia.
Selain di SMP Islam Brawijaya, diperkirakan LKS The Bell terbitan CV Sinar Mulia itu juga beredar di sekolah lain.
Foto Miyabi di LKS tersebut ada di halaman 36, Bab 2 bagian task 6 tentang Could You Report It?, foto artis film dewasa itu dipasang berdekatan dengan foto aktor Indonesia dan gambar fauna. Foto Miyabi di LKS itu membuat heboh warga Mojokerto, meski dalam LKS tersebut Miyabi berpenampilan rapi dan sopan atau tidak mengenakan baju seksi yaitu memakai blazer warna putih. Namun dengan hadirnya artis porno di buku pelajaran sekolah dikhawatirkan foto itu memancing keingintahuan siswa tentang sosok Maria Ozawa.
Ini tampak pada contoh soal isian gambar seperti yang ada di atas.
Pada contoh itu dituliskan;
X: Do you know this animal?
Y: Yes, it is a hamster
X: What do you think about it
Y: How beautiful it is
"Dengan begitu, siswa diminta untuk mengetahui siapa Miyabi ini," ujar Iwud Widiantoro, aktivis LSM Aliansi Masyarakat Peduli Mojokerto (AMPM).
Menurut dia, bisa jadi siswa yang semula tak tahu akan mengetahui siapa sosok Miyabi. Selain itu, lanjut dia, karena usia pelajar siswa kelas 3 SMP ini merupakan usia yang rawan, bakal menimbulkan keingintahuan siswa terhadap sosok Miyabi ini.
"Kalau sudah begitu, maka dia akan mencari diinternet. Bisa-bisa yang muncul juga gambar-gambar Miyabi dalam pose seronok. Ini semestinya jadi pertimbangan,"
Dia menyayangkan karena dalam buku LKS The Bell terbitan CV Sinar Mulia yang disusun Tim Penyusun Musyawarah Guru Bahasa Inggris SMP ini, banyak berisikan gambar-gambar artis.
"Buku LKS ini kayak majalah infotainment saja, berisikan foto-foto artis. Seharusnya khan foto tokoh penting atau pakai karikatur yang mendidik," ujarnya.
LKS (Lembar Kerja Siswa) Sekolah adalah buku penunjang pelajaran siswa untuk lebih giat lagi belajar. Isi LKS biasanya kumpulan soal latihan yang harus dikerjakan siswa setelah membaca buku paket. Jika isinya "Mari Mengenal Artis Porno"
Gimana jadinya generasi penerus bangsa ini dimasa depan?????
0 komentar dan respon:
Posting Komentar