<div style='background-color: none transparent; float:right;'><a href='http://www.rsspump.com/?web_widget/rss_ticker/news_widget' title='News Widget'>News Widget</a></div>

Promosi dan Membangun Popularitas Website Via Google – Bagian 4

Topic :  Google Bookmarks

Servis social media yang sangat diminati user adalah Social Bookmarking.  Seperti Google Bookmarks, satu diantara  layanan promosi online Google. Ada berbayar [seperti Adwords] dan layanan gratis seperti dibawah ini :
 

1. Google Profiles
   Dengan layanan ini,  website dan link-link website Anda bisa     
   diakses publik dan ditemukan oleh Search Engine [ SE ]. Ulasan  
   Google Profiles ada di Bagian 1.

2. Google Buzz 
   Layanan ini mempromosikan page2 unggulan web ke rekan   
   kontak, publik dan  SE yang terintegrasikan  dalam GBuzz.   
   Ulasan Google Buzz ada di Bagian 2.     

3. Google Reader
   User Gmail bisa memantau item update website  yang disukai.   
   RSS Feed koleksi Anda akan terus terpantau  &  langsung tersaji   
   jika ditemukan update.  Selain ditampilkan dalam Google      
   Reader, RSS Feed disindikasi  ke Google  Buzz, Google Profile &     
   Google Bookmark. Keuntungan sindikasi memungkinkan Anda   
   mempromosikan page-page terbaru web via RSS Feed. Ulasan  
   Google Buzz ada di Bagian 3.

4. Google Bookmarks
   Dengan servis ini users dapat mencatat, menyimpan & berbagi   
   link webpage yang disukai. Link yang tersimpan dalam layanan  
   Google Bookmark bisa dishare ke semua user, dikomentari dan  
   diberi penilaian oleh user lain. Bahkan bisa ditemukan via mesin  
   pencari.  Tentu ini berbeda dengan fitur Favorite atau Bookmark  
   pada Web Browser yang hanya bisa dinikmati computer owner.

Membangun Popularitas Website Via Google Bookmarks

Social Bookmarkings, khususnya Google Bookmarkings, bermanfaat bagi blogger diantaranya :
1.   Mempercepat indeks page baru di Search Engine.
2.   Media mendapatkan Backlink [external Link].
3.   Memperoleh pengunjung dari layanan Social bookmarking.

Bagaimana mempromosikan web via Google Bookmarks?

1.   Membuka http://www.google.com/bookmarks
2.   Klik menu Tools > Add bookmark
3.   Ketik judul webpage, URL, label atau tag dan deskripsi singkat pada  
      box yang disediakan. Lalu klik  Add bookmark di bawahnya.
4.   Ulangi langkah diatas untuk mem-Bookmarks webpage unggulan lain.
5.   Semua halaman web ditampilkan dalam daftar Bookmark.

sayang sekali, tidak seperti Social Bookmarkings lain, Google Bookmarks secara default menetapkan status-sharing Private [tidak untuk publik]. Anda harus mengubah status tersebut agar daftar Bookmark Anda dapat diakses oleh publik.  HOW?
 
Cara membuat list bookmark dan  sharing ke publik  :
1.   Klik menu My Lists > Create new list pada kolom paling kiri.
2.   Di halaman Create new list, ketik nama list dengan deskripsi singkat.
3.   Pastikan Anda klik  link Make Public, lalu klik tombol Create List.
4.   Anda akan melihat tampilan daftar bookmark Anda masih kosong.
      "No stuff yet ..."
5.   Kembalilah ke halaman awal Google Bookmarks untuk memilih item2
      bookmarks yang akan Anda masukkan ke dalam daftar untuk publik.
6.   Aktifkan checkbox item-item yang akan dimasukkan ke daftar list
      bookmark untuk publik.
     Jika terlalu banyak, Anda bisa mem-filter daftar list menggunakan link
     label pada kolom kiri. Lalu aktifkan checkbook item pilihan Anda.
7.   Klik dropdown menu Copy to list, lalu klik nama list.

Sekarang periksa kembali daftar list bookmarks. Klik My lists, lalu pilih nama list. Hasilnya item-item bookmark yang Anda pilih muncul dalam daftar list untuk publik.

Tips Tambahan :

Tip dibawah ini untuk mempermudah promosi Anda, disisi lain pengunjung juga lebih mudah untuk turut mempromosikan webpages Anda yang mereka sukai.
 
Anda bisa menggunakan plugin atau menyisipkan script shortcut bookmark di halaman web Anda. Contoh script populer  yang digunakan antara lain AddThis http://www.addthis.com Jika memakai Wordpress, script populer :  Sociable htttp://wordpress.org/extend/plugins/sociable/
Dengan script jenis ini, pada setiap halaman web atau posting blog Anda akan dimunculkan icon shortcut untuk mem-bookmark dan men-sharing halaman terkait.  Ok dengan tip tambahan ini tampaknya lebih ideal.

READ MORE ... Monggo di-Klik

Penanganan Kejahatan Bankir Hitam : Pelajaran dari negara kecil kutub Utara

 

Iceland (Islandia) Sebuah negara kecil di lingkaran kutub utara – telah memberi contoh dan solusi sangat baik dan tegas pada pelaku kejahatan perbankan. Berbeda perlakuan terhadap pelaku kejahatan  finansial dan penanganan krisis keuangan di Amerika, di mana bankir hitam, pelaku kejahatan keuangan dan para pelaku kejahatan di perusahaan finansial raksasa seperti AIG dan lainnya justru mendapatkan keuntungan ganda berupa pencucian uang kejahatan dengan kedok dana Bailout ratusan milyar dolar dari pajak rakyat AS.

Dua Yahudi bersaudara kandung - Lewis Dennis Schiliro dan Philip Michael Schiliro masing-masing memiliki peran kejahatan berbeda dalam suatu episode kejahatan finansial di Amerika tahun 2008.

Philip Michael Schiliro, tokoh utama paling bertanggungjawab dalam  kebijakan pemutihan perampokan bank besar-besaran (bailout) di awal pemerintahan Obama. Keluarga Schiliro dimasa lalu punya track record dunia kejahatan terorganisasi. Konspirasi jahat diulang seperti dibawah ini:

Lewis Dennis Schiliro menjadi eksekutif perusahaan asuransi raksasa milik Maurice Greenberg – AIG - setelah pensiun dari FBI thn. 2000. Di sisi lain saudaranya Phil Schiliro menjadi tokoh utama menggolkan UU bailout yang memberi ratusan milyaran dolar pajak rakyat Amerika ke perusahaan-perusahaan finansial "kotor" seperti AIG. Anggota keluarga Schiliro lain, Joseph Schiliro, Januari 2010 dijatuhi hukuman karena keterlibatan  perdagangan obat terlarang.

Bagaimana dengan di Indonesia? kejahatan keuangan Skandal Bank Century di Indonesia juga ditalangi dengan dana Bailout lebih dari Rp. 6 triliun pajak rakyat demi menghindari "dampak sistemik" perbankan dan sama sekali tidak ada bankir yang ditahan sampai saat ini.

Pelajaran dari Iceland

Para bankir hitam Islandia yang telah mengakibatkan krisis ekonomi beberapa waktu lalu, kini menjadi buronan.

Islandia Menangkapi Para Bankir Hitam

Penyidik khusus kasus kejahatan perbankan yang telah menimbulkan krisis keuangan Islandia, hari Sabtu (21/1) mengkonfirmasi telah menangkap beberapa eksekutif bank yang diduga telah melakukan praktik kejahatan perbankan yang berdampak sistemik terhadap perekonomian Islandia. Para bankir tersebut di antaranya adalah para pejabat bank sentral yang kini menjadi sentral penyidikan kasus tersebut. (Bagaimana dengan pejabat BI yang terlibat kasus Centuri?)

Penyidik khusus kasus tersebut, Olafur Thor Hauksson mengatakan pada wartawan, Sabtu (21/1) pihaknya telah melakukan penggeledahan setidaknya di tiga tempat, yaitu bank sentral, MP Bank dan Straumur Bank yang kini berubah nama menjadi ALMC.

Jubir bank sentral Islandia, Stefan Johann Stefansson telah mengkonfirmasi hal tersebut, demikian juga pejabat berwenang MP Bank dan ALMC. Jubir ALMC menyatakan pihaknya akan bekerjasama dengan penyidik dan memberikan bantuan yang diperlukan.

Sementara itu beredar berita tentang penangkapan terhadap 4 tersangka kejahatan perbankan terkait, Landsbanki. Salah satu pejabat yang ditangkap adalah Jon Thorsteinn Oddleifsson, mantan boss Landsbanki.

Menurut sumber-sumber media terpercaya, penangkapan-penangkapan tersebut merupakan perkembangan baru yang tidak terkait dengan penangkapan-penangkapan tersangka kejahatan perbankan yang dilakukan penyidik pekan sebelumnya.

Ref: "More Icelandic Bankers Arrested"; Ice News; truthseeker.co.uk

READ MORE ... Monggo di-Klik

How does the very complicated Matrix work could explain conspiracy theory?

 

Anda pernah menonton film The Matrix yang dibintangi Tom Cruise?

Atau film-film yang teramat rumit sehingga sulit dipahami secara utuh ala Holliwood – pusat industri Film Yahudi untuk kampanye hedonism global. Itulah gambaran rumitnya cara kerja Matrix yang dilakukan Yahudi  selama  ribuan tahun. Tema-tema film produksi mereka sering merefleksikan cara kerja mereka sendiri dalam menjalankan konspirasi kejahatan global.

Artikel ini dikutip dari tanya-jawab Christoper Bollyn, seorang penulis  bebas, dengan seorang pembaca situsnya bollyn.com, 4 Januari 2011.

Pertanyaaan
Jika yahudi bisa menciptakan matrix  serumit itu, mereka tentunya sangat cerdas. Matrix itu membutuhkan banyak otak dan juga uang yang banyak untuk menggerakkan konspirasi jahat ke seluruh dunia. Itu mungkin karena mereka sama sekali tak punya etika. Omong-omong, saya seorang Hindu dari India dan menurutku tidak semua yahudi jahat.

Bagaimana cara kerja Matrix yang rumit Bekerja?

Jawaban Christoper Bollyn
Pada hari saya menerima pertanyaan diatas, saya baru saja membaca isu akhir tahun majalah Newsweek (milik zionis Sidney Mortimor Harman suami senator Jane Harman) tentang interview dengan "Orang2 dalam berita."  Wawancara pertama dengan David Axelrod manajer kampanye Obama.

Saat ini (januari 2011, ia mengundurkan diri bersama rekan yahudinya dari  penasihat kepresidenan sebagai gertak agar Obama menghentikan  tekanan politiknya terhadap Israel – dalam isu pembangunan pemukiman yahudi di wilayah pendudukan) dia menjabat sebagai "penasihat senior" presiden - orang yang membentuk kebijakan politik Obama.

David Axelrod – yang menyebut Chicago sebagai "rumah"nya – adalah putra yahudi propagandis komunis dari New York, sekaligus seorang Psiko-Analist (muridnya Sigmund Freud dan Nitcze). Ayahnya ini bunuh-diri  saat Axelrod masih studi di University of Chicago.  Menjelang PD II, ayah Axelrod sangat aktif  memprovokasi agar Amerika terlibat PD II menantang American First Movement – gerakan populis penentang perang.  

Bagaimana kerja MATRIX bisa menjelaskan teori konspirasi?

Rrekan2 Axelrod, di sekitar Obama, yahudi semua, seperti kepala staf white House - Rahm Emmanuel, Nancy-Ann De Parle (direktur White House Office for Health Reform) & Philip Michael Schiliro (Assistant for Legislative Affairs).

Rahm Emmanuel - putra teroris yahudi anggota geng Irgun dan pelaku  peledakan markas pasukan Inggris di Palestina menjelang terbentuknya negara Israel. ia tercatat sebagai anggota militer Israel saat perang Teluk tahun 1990 dan tidak pernah bertugas dalam militer Amerika. Itulah track record Axelrod dan Emmanuel.

Lebih seram lagi  track record Philip Michael Schiliro, tokoh utama dalam  kebijakan pemutihan perampokan bank besar-besaran (bailout) di awal pemerintahan Obama. Keluarga Schiliro memiliki track record di dunia kejahatan terorganisasi. Sebelum bergabung ke tim Obama, Phil Schiliro adalah kepala staf senator Henry Waxman dari California, seorang politisi yahudi yang dikenal luas sebagai pendukung kuat zionisme.

Anggota keluarga Schiliro, Lewis Dennis Schiliro, menjadi kepala FBI New York City tahun 1990-an dan menjadi penyidik pemboman pertama WTC tahun 1993, insiden pesawat TWA Flight 800 dan Egypt Air 990 dan berbagai kasus kejahatan finansial. Anggota lain, Joseph Schiliro dari East Meadow, Long Island, pada Januari 2010 dijatuhi hukuman karena keterlibatan dalam perdagangan obat terlarang.

Lewis Dennis Schiliro dan Philip Michael Schiliro tumbuh bersama di Long Island. Ibunya Jean dan ayah Joseph. Tahun 1930 hanya 55 orang bernama belakang Schiliro di Amerika dan semuanya terkait  hubungan keluarga.

Lewis Schiliro selanjutnya menjadi menjadi eksekutif di perusahaan asuransi raksasa milik Maurice Greenberg – AIG - tidak lama setelah berhenti dari FBI tahun 2000. Di sisi lain Phil Schiliro menjadi tokoh berperan menggolkan UU bailout yang memberi ratusan milyaran dolar pajak rakyat ke perusahaan-perusahaan finansial "kotor" seperti AIG.   Lebih jauh lagi FBI bertanggung-jawab menutupi kejahatan konspirasi tragedi WTC 9/11.

Jadi, jika yahudi bisa menciptakan matrix kejahatan begitu kompleks, maka mereka tentu sangat cerdas. Paparan diatas bisa agak membantu memahami bagaimana sebuah konspirasi besar terlaksana.

USA sebagaimana sebagian besar negara saat ini, bukan satu kesatuan politik atau organisasi politik dalam arti sebenarnya. Jutaan warga support Barack Obama hanya karena ilusi "perubahan" yang didengungkan televisi dan media massa. Mereka mengira dia warga Amerika asli asal Chicago, meski kenyataannya ayahnya warga negara Kenya yang sama sekali tidak memenuhi ketentuan konstitusi menjadi presiden. Mereka menyangka dia dari keluarga sederhana & saleh. Faktanya, ayah-ibunya "petualang cinta" yang melakukan hubungan tanpa pernikahan dan foto2 telanjang ibunda Obama muda kini beredar di internet. Hanya sedikit yang sadar bahwa Obama hanyalah "boneka" dari gerakan zionis yahudi.

Media massa dan rakyat Amerika bahkan tidak pernah membicarakan fakta orangtua Rahm Emmanuel, yang pindah ke Amerika tahun 1950-an, adalah teroris yang masih hidup. Dan putra teroris itu kini menjadi penentu kebijakan Gedung Putih, termasuk "War on Terror" di Afghanistan, Iran dan Pakistan. Penyembunyian fakta itu oleh media massa mempunyai tujuan khusus, yaitu membuat rakyat tetap bodoh dan menjadi budak zionisme.

Yahudi  cerdas dan kaya, tetapi ada hal lain yang membuat mereka bisa menguasai dunia. Kesadaran dan kemauan kuat mereka untuk berkuasa dengan bekerja secara sistematis, kolektif dan penuh rahasia, termasuk dengan berpura-pura mengganti identitas keyahudian mereka dengan nama dan agama non-yahudi seperti kristen atau Islam.

Yahudi kaya seperti keluarga Rothschilds menciptakan banyak organisasi, termasuk organisasi rahasia dan semi rahasia, untuk meningkatkan kekuasaan mereka. Mereka menguasai media massa dan partai-partai politik Amerika, termasuk partai-partai alternatif dan gerakan-gerakan sosial. Tidak ada kelompok etnis lain yang bekerja seperti yahudi, bahkan organisasi kriminal seperti mafia sekalipun. Di negara yang masyarakatnya tidak sadar politik, gerakan yahudi bisa bekerja sangat efektif, seperti pisau panas membelah mentega.

Sebagai mahasiswa studi sejarah Timur-Tengah & kebijakan politik Amerika, saya (Christopher Bollyn) melakukan kajian bertahun2 Untuk memahami bagaimana pandangan yahudi terhadap bangsa lain. Saya pelajari tulisan Tacitus dan Gibbon – ahli sejarah klasik terkenal. Mereka menulis:

"Moses, wishing to secure for the future his authority over the nation, gave them a novel form of worship, opposed to all that is practiced by other men. Things sacred with us, with them have no sanctity, while they allow what with us is forbidden…This worship, however introduced, is upheld by its antiquity; all their other customs, which are at once perverse and disgusting, owe their strength to their very badness. The most degraded out of other races, scorning their national beliefs, brought to them their contributions and presents. This augmented the wealth of the Jews, as also did the fact, that among themselves they are inflexibly honest and ever ready to shew compassion, though they regard the rest of mankind with all the hatred of enemies." (Tacitus, The Histories, 110 A.D.)

"From the reign of Nero to that of Antoninus Pius, the Jews discovered a fierce impatience of the dominion of Rome, which repeatedly broke out in the most furious massacres and insurrections. Humanity is shocked at the recital of the horrid cruelties which they committed in the cities of Egypt, of Cyprus, and of Cyrene, where they dwelt in treacherous friendship with the unsuspecting natives. We are tempted to applaud the severe retaliation which was exercised by the arms of the legions against a race of fanatics whose dire & credulous superstition seemed to render them the implacable enemies not only of the Roman government, but of human kind." (Edward Gibbon, The History of the Decline and Fall of the Roman Empire (1776))

Ahli sejarah Romawi Tacitus mengatakan: "Yahudi memandang bangsa lain musuh yang harus dibenci." 

Gibbon yang menyebut yahudi unsocial mengatakan: Yahudi sebagai "ras fanatik yang dengan kepercayaan tahayulnya menjadikan mereka tidak hanya musuh pemerintahan Romawi, tapi juga musuh seluruh manusia."

Permusuhan yang ditebarkan yahudi terhadap orang non-yahudi adalah kunci memahami mereka:

Orang yahudi memandang diri mereka sebagai masyarakat yang berbeda dengan masyarakat lain dan sebuah negara tersendiri.  Loyalitas pertama dan kewajiban mereka hanya untuk bangsa mereka sendiri. Orang yahudi orthodok tumbuh dengan keyakinan kuat bahwa yahudi lebih unggul dari ras lain.

Sebagaimana Hinduisme, agama yahudi adalah seperangkat aturan dan nilai moral yang mengatur kehidupan etnis tertentu. Berbeda dengan kristen dan Islam yang merupakan agama berdasarkan keimanan terhadap nilai-nilai kemanusiaan universal.

Jaringan konspirasi dibalik serangan teroris WTC 9/11 th. 2001 terdiri  zionis dan anteknya di Amerika. Hampir semua sosok kunci konspirasi tersebut adalah intelijen Israel atau yahudi orthodok. Mantan asisten jaksa agung Michael Chertoff dan hakim wilayah Alvin K. Hellerstein, dua sosok kunci yang menutupi konspirasi tersebut adalah yahudi orthodok. Mereka sadar atas kejahatan yang telah dilakukan dengan korban ribuan nyawa. Namun keyakinan yang mereka anut membuat semua dosa itu tidak berarti dibanding "kewajiban agama" yang telah mereka lakukan.

Kaum orthodok yahudi seperti Chertoff dan Hellerstein menganggap non-yahudi sebagai hewan dan budak seperti dikatakan Profesor Israel Shahak: "A Jew who murders a Gentile is guilty only of a sin against the laws of Heaven, not punishable by a court. To cause indirectly the death of a Gentile is no sin at all." (Prof. Israel Shahak, "The Laws Against Non-Jews")

Source: http://cahyono-adi.blogspot.com

READ MORE ... Monggo di-Klik

Controversial Issues of Understanding Lauh al Mahfudz verses

 

AYAT-AYAT KITAB LAUHUL MAHFUDZ

TIDAK ADA SUATU MUSIBAH PUN MENIMPA DI BUMI DAN (TIDAK PULA) PADA DIRIMU SENDIRI MELAINKAN TELAH TERTULIS DALAM KITAB (LAUHUL MAHFUDZ) SEBELUM KAMI MENCIPTAKANNYA. SESUNGGUHNYA YANG DEMIKIAN ITU MUDAH BAGI ALLAH.” (22) “ (KAMI JELASKAN DEMIKIAN) SUPAYA KAMU JANGAN BERDUKACITA TERHADAP APA YANG LUPUT DARIMU, DAN SUPAYA KAMU JANGAN TERLALU GEMBIRA TERHADAP APA YANG DIBERIKAN-NYA KEPADAMU DAN ALLAH TIDAK MENYUKAI SETIAP YANG SOMBONG LAGI MEMBANGGAKAN DIRI.(23). (AL-HADID : 22-23)

Ayat Al-Hadid:22-23 memberitakan semua musibah tertulis jauh sebelum penciptaan alam-semesta, termasuk bumi seisinya. Tapi, perhatikan! Tidak ada tersirat Urutan waktu. Kedua ayat diatas semata-mata hanya menunjukkan modus kejadian saja.  The Beautiful Aerospace Inspiring Quote 1(Creative Commons photos taken from http://www.fotopedia.com/)

Bandingkan dengan ayat ini :
“DAN SEGALA MUSIBAH YANG MENIMPAMU ADALAH DISEBABKAN PERBUATAN TANGANMU SENDIRI, DAN ALLAH MEMAAFKAN SEBAGIAN BESAR (DARI KESALAHAN-KESALAHANMU).” (ASY-SYURA : 30)

Memang jika memahami ayat-ayat Lauhul Mahfudz tanpa penafsiran menyeluruh (satu ayat dijelaskan dengan ayat2 lain) akan menyesatkan pemahaman kita tentang takdir. Ada belasan ayat menginformasikan bahwa takdir manusia dan lainnya sudah tertulis dalam kitab induk ini sebelum diciptakan. Ayat-ayat ini sering digunakan sebagai argumentasi dalam membela pandangan takdir manusia sudah mutlak ditetapkan Allah sebelum lahir seperti konsep nasib atau pandangan Jabariyah. Cermatilah ayat-ayat Lauh Mahfudz ini!.

clip_image002

Dan pada sisi Allah-lah kunci2 semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering melainkan tertulis dalam kitab yang nyata(Lauhul Mahfudz)  (AL-AN’AM : 59)

Segala perbuatan manusia tidak lepas dari pengawasan Allah SWT.

clip_image004

Kamu tidak  berada dalam suatu kea- daan dan tidak membaca suatu ayat Qur’an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan,melainkan Kami men- jadi saksi atasmu diwaktu kamu mela- kukankannya. Tidak luput dari penge- tahuan Tuhanmu, biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun langit. Tak ada yg lebih kecil dan tidak pula yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam Kitab yang Nyata (Lauhul Mahfudz) (YUNUS : 61)

clip_image006

Dan tak ada suatu (yang) melata*)  pun di bumi melainkan Allah-lah yg memberi rezkinya dan Dia mengeta- hui tempat berdiam dan tempat pe- nyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab nyata (Lauhul  mahfuzh)  (HUD : 6)

*). Yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa.

clip_image008

Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; Bahwa yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauhul Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.  (AL-HAJJ : 70)

clip_image010

Tiada sesuatu pun yang ghaib di langit dan bumi melainkan (terdapat) dalam kitab nyata (Lauhul Mahfuzh)  (AN-NAML : 75)

clip_image012

Sesungguhnya Kami menghidupkan orang2 mati dan Kami tuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab  Induk yang Nyata / Lauhul Mahfuzh. (YAASIIN : 12)

clip_image014

Dan Allah menciptakan kamu dari tanah lalu dari mani, lalu Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-wanita). Dan tidak ada perempuan pun mengandung dan tidak pula melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak di panjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umur nya melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.   (AL-FAFHIR : 11)

Kaum yang ingkar pasti mendapat hukuman

clip_image016

Tiada suatu negeripun (durhaka penduduknya) melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab dengan azab sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh).  (AL-ISRA’ : 58)

Kitab Induk (Lauhul Mahfudz) berisi seluruh kenyataan di alam semesta beserta hal-hal ghaib. Memuat dan merekam seluruh kejadian; kecil maupun besar, ghaib maupun nyata, namun tidak tersirat urutan waktu tetapi lebih menyiratkan modus kejadian. Segala perbuatan manusia beserta bekas-bekasnya juga tercatat.

Lauhul Mahfudz Bagaikan Kalkulator

Untuk lebih memahami hakikat Lauhul Mahfudz, kita bisa mengumpamakan seperti “Kalkulator tercanggih”. Takdir Terbaik kita diumpamakan ‘hasil perhitungan di layar kalkulator’, usaha-ikhtiar diumpamakan tindakan memencet tombol dan kehendak manusia diumpamakan ‘faktor bebas – yaitu angka angka yang dipilih’ yang berasal dari luar kalkulator.

Seluruh hasil operasi perhitungan yang mungkin dalam kalkulator jumlahnya tidak terhingga, mulai dari operasi tambah-kurang, perkalian-pembagian, akar, logaritma, kuadrat-pangkat tinggi, sinus, cosinus, Tangen, cotangen, faktorial, diferential dan rumus matematika-fisika yang paling rumit sekalipun atau segala macam formula perhitungan lain.

Begitulah perumpamaan Lauhul Mahfudz, Allah Robbul Izatti memasukkan seluruh KEMUNGKINAN TAKDIR yang bakal terjadi pada manusia. Sebagaimana software program dalam kalkulator, Allah pun memasukkan   ‘Program memori’ dalam bentuk Sunatullah. Dia menentukan takdir sesuai sunatullah (hukum sebab-akibat). Program Sunatullah inilah yang akan MENJAWAB semua kemungkinan perbuatan manusia, sebagaimana semua kemungkinan pemencetan tombol. Kurang-lebih begitulah makna QS Al-Hadid (57): 22-23.

Wallaahu a’lamu bishawab

Source:”Mengubah Takdir” Ir. Agus Musthofa, Penerbit Padma Press – Surabaya, Cet. 3 th. 2006

READ MORE ... Monggo di-Klik

Melissa Theuriau Beautiful News Anchor France TV dengan bayaran termahal

 

melissa theuriau for webside downloadMelissa Theuriau - the most beautiful News Anchor

Dia adalah seorang jurnalis Perancis yang terkenal. Dan dia adalah penyiar TV yang paling cantik dan tertinggi bayarannya sebagai presenter berita atau news anchor untuk TV M6. Melissa Theuriau <33> lahir pada tanggal 18 Juli 1978 di Échirolles, Grenoble, Perancis.  Tidak berpanjang kata, silahkan saja download gratis videonya disini.
 
Tahun 2008 lahir anak bernama Ali, hasil perkawinannya dengan komedian perancis Jamel du Bouzi yang berdarah Maroko. Mungkinkah dia saat ini sudah memeluk Islam?

 

Notable credit(s)
LCI Matin ( LCI ), News (LCI, TF1 ), Voyages (LCI), Zone interdite ( M6 )

 

Melissa Theuriau 4 website design
Mélissa Theuriau

READ MORE ... Monggo di-Klik

Kisah Cinta Sejati Wanita Mualaf China

Kisah nyata ini sangat inspiratif bagi Pencari Kebenaran  Kebahagiaan Sejati. Kisah diperoleh Publisher pertama thn 2006, ditulis oleh mahasiswi Teknik Arsitektur Universitas T di kota P, hanya disebutkan Initial saja dan disebutkan Masjid kuno Melayu. Menurut catatan si Penulis, kisah ini  sesuai penuturan  si Pelaku dan diterbitkan atas sepengetahuan / izinnya.

Lokasi mungkin saja di Pontianak dengan Universitas Tanjungpura atau Palembang dengan Universitas Tridinanti.  Namun itu bukan menjadi topik utama. Yang paling penting esensi kisahnya. Berikut ini penuturannya.

KISAH CINTA SEJATI WANITA MUALAF  BERJUANG MEMPERTAHANKAN IMAN

 

Sebelum mulai, izinkan aku mohon maaf bila ada pihak tak berkenan terutama keluargaku. Untuk itu nama dan tempat disamarkan. Aku ucapkan terimakasih untuk Retno (samaran) mahasiswi Universitas T yang telah sudi menulis.

Semoga menginspirasi  pembaca atau menguatkan orang yang  mengalami  seperti aku. Allah limpahkan rahmat dan Hidayah-NYa pada kita, amiin!.

Profile

Panggil aku Mawar usia 30-an lahir di kota P, pulau  di seberang pulau Jawa sebagai bungsu dari 4 bersaudara. Kami keluarga Cina generasi ke-4 imigran ke Indonesia. Kakek buyut pendatang dari negeri jauh di utara pada awal abad 20.

Menurut cerita, kakek buyut berjualan kebutuhan pokok gula, garam beras dll, keluar-masuk kampong dengan pikulan.   Bisnis keluarga berkembang pesat setelah pemerintah menggalakkan usaha yang dilakukan bangsa sendiri (pribumi).

Saat itu ada istilah Ali-Baba. Ali panggilan pribumi dan Baba / pebisnis Cina. Pengusaha pribumi diberi kemudahan izin usaha bahkan izin impor, tapi umumnya kesulitan modal. Sementara banyak etnis Cina modalnya kuat membeli izin usaha dari pribumi, sehingga memudahkan bisnis expor-impor ke Singapura, Malaysia dan Hongkong yang dikuasai etnis kami.

Bisnis keluarga makin besar, merambah semua bidang;  pertambangan, emas, perkebunan dan lainnya.  Kekayaan keluarga kami diatas rata-rata orang kaya Indonesia, above than ordinary rich.

Harta keluarga amat melimpah hingga orangtua cemas  seandainya kami sekeluarga (tiba-tiba) mati dan tidak ada yang mengurus harta kami. Untuk itu kami sekeluarga tidak pernah melakukan perjalanan pesawat bersama-sama. Bila liburan bersama, biasanya kami dibagi 2-3 flight. Papa-mama satu pesawat sisanya dibagi 2 flight. Sehingga bila terjadi musibah, ada anggota keluarga yang  tetap melanjutkan bisnis.

Aku bercerita tentang keluarga sebab sangat terkait dengan kisah selanjutnya.

Papa lahir dan dibesarkan di kota P. Setelah lulus SMA studi bisnis di negeri H (Hongkong). Begitu kembali papa menjadi businessman handal, banyak relasinya di berbagai negara. Papa rendah-hati, pendiam, bicara terukur dan seperlunya serta  jarang marah. Mama dari pulau lain yang menjadi karyawati perusahaan kakek sebelum bertemu papa. Mama orangnya keras, pintar, lincah, banyak pergaulan hingga kadang kami fikir, papa sepertinya takluk pada mama.

Banyak kebijakan perusahaan berasal dari ide mama dan selalu sukses. Keduanya memang pasangan  serasi dan saling mengisi.

Mengenal Islam

Masa kecilku penuh kebahagiaan. Dari SD hingga SMA aku sekolah swasta terkemuka, siswanya banyak anak bupati, gubernur atau pejabat. Aku pun berbaur tanpa memandang golongan, agama dan ras. Kadang aku diundang ke rumah mereka (anak bupati/gubernur) sehingga kenal dekat keluarganya dan kelak bermanfaat buat perusahaan kami.

Di sekolahku ada pelajaran agama untuk setiap pemeluknya. Jika ada pelajaran agama tertentu, penganut agama lain diizinkan keluar, tetapi boleh juga tinggal. Misalnya ada pelajaran Islam, aku lebih suka tinggal di kelas mendengarkan apa yang diajarkan.

Aku non-Muslim, setiap minggu ke tempat ibadah kami, tetapi aku lebih tertarik dengan Islam. Ada semacam panggilan dari hati paling dalam, Awalnya kupikir hanya perasaan ingin-tahu. Tapi setiap mendengar adzan, hati aku selalu bergetar.

Rumah kami sangat besar. Sering aku sendirian, orangtua sibuk di Jakarta dan hanya beberapa hari di rumah dalam sebulan. Kakak-kakakku masih kuliah di LN, sehingga rumah dengan 6 kamar besar, hanya dihuni aku sendiri. Pembantu, sopir dan satpam tinggal di pavilion terpisah dengan rumah induk. Di kesunyian hati, aku merasa sejuk setiap mendengar ayat Quran yang kadang tidak sengaja aku dengarkan di TV.

Aku makin tertarik dengan pelajaran Islam. Melihat ibu guru mengenakan kerudung dan wajah bersih bersinar membuat hati merasa sejuk. Dengan melihat wajah ibu guru saja, aku merasakan damai. Tanpa sadar akupun mencatat apa yang diajarkan, aku hapal ayat-ayat pendek. Semua terjadi begitu saja dan tak bisa dicegah. Pernah ibu guru menghampiri aku yang secara refleks sedang mencatat pelajaran tentang HAJI di papan tulis.

Beliau tahu aku non-muslim. Begitu mendekati tempat duduk aku. Jantung berdebar keras membayangkan diusir dari kelas. Ternyata hanya tersenyum ramah melihat catatanku. "Insya Allah kelak Mawar bersama ibu melaksanakan ibadah Haji ya…."

Hubunganku dengan Ibu Aisyah (samaran) makin akrab, aku tidak sabar menanti hari pelajarannya. Hubungan itu bagai anak dan ibu. Meski aku juga tetap mengikuti pelajaran agamaku, tapi lebih banyak melamun bahkan tidak mencatat sama sekali.

Sebagai gadis remaja tinggi 160 cm sedang mekar dan giat cari pacar. Banyak komentar teman; tubuhku indah, proporsional, wajah oriental dan akan banyak menarik perhatian laki. Tapi saat itu aku tak tertarik dengan pria seetnis. Sebaliknya setiap Jumat aku suka melihat siswa muslim ibadah shalat Jumat, hati langsung bergetar membayangkan andai salah satunya mau jadi pacarku. Dengan wajah bersih bersinar, basah tetesan air wudhu, melangkah ke masjid di seberang sekolah Ah...! Indahnya membayangkan wajah-wajah tersebut.

Aku tahu diri, mana ada pribumi yang mau menjadi pacarku. Banyak yang masih membedakan ras. Pacaran dengan cina dianggap memalukan dan menjadi cemohan.

Aku pernah berpacaran dengan anak bupati. Dia memutuskan hubungan  hanya karena ayahnya calon Gubernur yang tidak mau anggota keluarga  bisa menghambat pencalonan, seperti anaknya berpacaran dengan cina. Alasannya sangat mengada-ada tapi aku sadar; orangtuanya tentu tidak rela anaknya berhubungan terlalu jauh denganku yang juga beda agama.

Tapi hatiku sudah bulat kelak punya suami pribumi bahkan  bersedia masuk Islam. Keputusan ini kelak membawa hidupku melewati perjalanan penuh ujian dan cobaan.

Studi ke Australia dan Amerika

Lulus SMA aku study ke Aussie (Australia) dan Amerika mengikuti 2 kakakku. Tak banyak yang perlu diceritakan. Hampir 5 tahun kemudian aku kembali dengan gelar Master dan mengabdi untuk bisnis keluarga. Dalam waktu singkat profit perusahaan meningkat pesat, terus membesar - merambah banyak sektor bisnis.  Aku punya akses ke para elite daerah, karena semasa sekolah aku sudah mengenal keluarganya. Semua urusan perizinan aku selesaikan dengan mudah.

Aku masih single di pertengahan usia 20-an. Banyak pria  berusaha mendekatiku, dari pengusaha muda sukses hingga pemilik perusahaan besar.  Namun hatiku tidak bergetar sama sekali.  Mencari suami itu mudah tapi aku ingin mencari soulmate.

Romantisme dalam Islam

Suatu hari kantor mendapat staf baru dari kantor cabang di Jawa, 3 tahun lebih tua dariku, wajah bersih dan etnis Jawa. Tutur-kata lembut, sopan, tinggi proporsional dan ahhh...! Ini dia. Dia muslim taat. Wanita sekantor tidak habisnya membicarakan dan berlomba  mendapatkan perhatiannya. Menurut laporan - dia amat rajin, jujur, berprestasi hingga dipromosikan ke posisi lebih tinggi dan satu divisi denganku. 

Awalnya aku jaga image sebagai anak Big Boss. Lama-lama hati enggak bisa bohong,..sedikit demi sedikit namun pasti...aku jatuh cinta. Suatu saat kami semobil dari kantor gubernur. Tiba-tiba dia meminta izin shalat Ashar di Masjid Raya. Dari dalam mobil,  kucermati ia berwudhu, melangkah ke masjid, shalat...Ahhh!. Andai saja aku kelak bisa mengikuti di belakangnya.

Awalnya kami memanggil  secara formal 'Pak' dan 'Ibu'.  Tapi lama-lama secara tak sengaja aku memanggil "Mas" karena aku sering melihat orang Jawa memanggil yang lebih tua, suami atau kakak dengan sebutan "Mas". Dia rikuh, tetapi lama-kelamaan terbiasa. Tapi itu aku lakukan bila hanya berdua, tidak di kantor. Aku meminta dipanggil 'Dik'  bukan 'Ibu Mawar.'

Seperti pepatah Jawa, "Witing tresno jalaran kulino" terjemahan bebas  "Cinta tumbuh karena terbiasa selalu bersama." Bayangkan bagaimana awal cinta kami!!!

Kami duduk di belakang sopir mobilku.  Awalnya membahas berkas kerja, kadang tidak sengaja tangan kami bersentuhan. Dia secara sopan segera menarik tangannya dan minta maaf. Ahh!...sebal rasanya. Padahal aku yang menginginkan. Tapi itu tidak berlangsung lama, Akhirnya dia takluk. Aku biarkan tangannya memegang berkas lalu aku pura-pura membahas sambil tanganku menyentuh jari dan tangannya. Aku tidak pandai pura-pura. Dengan berani kugenggam jemarinya, lama-lama dia (sebut saja Mas Fariz) merespon, menggenggam tanganku...ahh!...!

Sering aku pura-pura minta supir kembali dari suatu tempat, seolah ada yang tertinggal ... padahal hanya ingin berlama-lama dengan dia.

Suatu saat aku pura-pura ketinggalan sesuatu, meminta sopir ke rumah. Begitu memasuki rumah orangtuaku, wajah Mas Fariz pucat. Dia gugup karena khawatir papa (Big Boss)  marah jika mengetahui pada jam kerja mampir ke rumahnya. Aku bilang tidak perlu takut, bukankah anak Big Boss yang membawanya.

Setahun berlalu. Hubungan kami semakin erat tapi dia belum menyatakan cinta. Mungkin takut ditolak apalagi beda agama. Hingga suatu saat dia menelpon mengajak bertemu di restoran luar kota.  Dia meminta datang sendirian tanpa sopir.

Di restoran itu dia menyatakan cinta...langsung saja kuterima. Kukatakan aku bersedia memeluk Islam dan sejak lama ingin masuk Islam, jadi mas Fariz semoga menjadi pembimbingku. Airmatanya meleleh. Seumur hidup baru kali ini seorang pria berlinangan airmata karena aku. Aku tidak kuasa menahan airmata dan yakin mendapatkan 'Soulmate.'

Di kantor kami bekerja seperti biasa. Tapi di luar kantor kami sepasang kekasih. Dia mengajari shalat dan sedikit doa. Dia memang lelaki taat, menjaga kesopanan dan tidak pernah melewati batas. Sehingga kadang aku yang menggoda, namun dia selalu bilang, sabar!...tunggu waktunya.  Seribu kali sayang, serapat apapun ditutupi, sedikit demi sedikit bocor juga rahasia kami hingga  papa tahu ................

Tentangan Keluarga

Suatu hari tiba-tiba papa datang ke ruangan aku, padahal amat sangat jarang terjadi, jika ada keperluan biasanya aku dipanggil. Mulanya papa tidak menanyakan hubungan aku dengan mas Fariz, tetapi sedikit demi sedikit topiknya mengarah kesana. Akhirnya papa menanyakan kebenaran hubungan itu. Aku tidak sanggup menjawab, wajah aku tertunduk. Papa menatap dan menunggu jawaban aku.

Aku tidak sanggup berbohong atau menyangkal, sebaliknya jika bilang "iya" aku khawatirkan karir  Mas Fariz. Aku hanya bisa menangis ... Esoknya, Mas Fariz tidak hadir, dia dipindahkan ke Jawa. Akupun kehilangan kontak.

Seminggu kemudian mas Fariz bercerita di telpon bahwa setelah papa menemuiku,  dia langsung menemuinya. Esok paginya dia harus kembali ke kantor lama. Keadaan semakin parah, setiap karyawan di kantornya sudah tahu hubungan kami. Banyak tuduhan kalau mas Fariz mengincar harta dan kedudukan dengan memacariku. Berulangkali dia sebut nama Allah, bersumpah, cintanya kepadaku bukan karena itu.

2 minggu kemudian dia resign, tetapi kami masih  berhubungan telpon. Dia mencari pekerjaan di perusahaan yang punya cabang di kota P agar bisa menemui aku.  3 bulan kemudian dia  mendapatkannya dengan  gaji jauh lebih kecil.  Aku amat terharu, dia korbankan karirnya demi aku.

Kami pun bebas berhubungan tidak peduli perkataan orang di kantor, tapi papa kembali mengetahui dan kali ini mama turun tangan.

Mereka tidak bedakan ras dan tidak keberatan bergaul dengan siapapun, tapi tidak bisa diterima jika aku masuk Islam dan mereka sudah curiga. Maka kujelaskan, aku sudah dewasa untuk mengambil keputusan hidup tanpa tergantung papa-mama - jawaban yang membuat mereka murka.

Mereka berkata, banyak orang rela mati demi merasakan rumah mewah, sopir tersedia tiap saat, mobil mewah, uang melimpah dan dihormati. Mereka katakan, tanpa mereka aku tidak akan pernah bisa memperoleh kehidupan seperti ini. Aku hanya menangis. Tapi hatiku bertekad apapun yang terjadi aku tidak akan meninggalkan Mas Fariz.

Aku giat mendalami Islam. Saat istirahat kantor, aku pergi ke tokobuku besar di Mal untuk membaca buku Islam. Pernah aku mengajak rekan kantor ke tokobuku. Aku langsung ke rak buku Islam, dia ingatkan kalau aku ada di bagian rak buku Islam. Aku bilang memang benar, aku mau membaca tentang Islam.

Klimaks

Kedua kakak laki-laki aku menikah dan menetap di Jakarta menjalankan bisnis kami  dan papa-mama sekarang lebih banyak tinggal di kota kami  bersama kakak perempuanku dan aku. Tapi hubungan aku dengan papa-mama semakin renggang, kakakku pun sudah terprovokasi dan menjauh.

Aku dianggap bukan bagian keluarga dan tak diajak makan bersama di meja makan. Pembantu  disuruh memanggilku untuk makan bila mereka  selesai makan. Makanan yang ada adalah sisaan mereka dan pembantu tidak diperbolehkan menambah. Akhirnya aku makan makanan sisa.

Jika mereka makan ayam, aku makan ceker dan kepala saja. Bayangkan  rasanya sakit hati. Aku bersabar dan mas Fariz selalu mengingatkan untuk berbakti pada orangtua. Bisa saja aku akan di restoran  termahal di kota P.

Kakak perempuanku sebenarnya kasihan padaku, sehingga kadang dia menyimpan sebagian makanan yang baru dimasak. Sehingga pada saat mama-papa selesai makan, diam-diam dihidangkan untuk aku. Secara tidak terduga, mereka kembali ke meja-makan dan memergoki. Langsung mama rebut piringnya dan melemparkan ke lantai. Sambil menyindir tidak perlu kasihan sebab aku sanggup hidup tanpa diberi makan mama-papa.

Ohh..! Mereka rupanya sudah amat membenci. Hancur berkeping hati aku. Aku hanya menangis tetapi tidak menyesalI dan aku akan tetap bertahan.

Mas Fariz menyarankan bicara baik-baik agar papa-mama luluh. Suatu malam ada kesempatan mendatangi mereka dan berbicara. Dengan tutur baik aku meminta maaf. Aku tumpahkan perasaan semuanya. Tapi justru itu membuat mereka bertambah murka. Mereka tuduh aku kena sihir dan menyarankan aku sadar.

Ya Allah! Aku sehat, Insya Allah tidak ada satupun sihir. Semua keinginan murni dari panggilan jiwa yang tidak bisa aku cegah. Aku jelaskan lagi,  bahwa aku sudah dewasa hingga apapun keputusan bisa kupertanggung-jawabkan. Aku bisa mandiri jika dikehendaki. Pendirian mereka pun tetap bahkan menantang, jika sanggup hidup mandiri, sekarang juga serahkan seluruh harta yang  aku dapatkan selama hidup dengan mereka.

Karena tekad bulat, malam itu seluruh kartu credit, ATM, buku bank aku serahkan. Uang yang aku punya hanya yang tinggal di dompet. Sepertinya tinggal menunggu waktu untuk meninggalkan rumah. Esok paginya aku ada keperluan untuk membuka lemari besi tempat penyimpanan surat berharga keluarga. Berulangkali mencoba, aku tidak bisa membukanya.

Ternyata nomor kombinasinya diubah. Padahal ada barang pribadi aku: Ijasah, perhiasan dan lain. Aku telpon papa tapi jawabannya sinis. Papa menyindir kalau sanggup hidup mandiri, mengapa mau membuka lemari besi keluarga, pasti ada barang  yang mau dijual. Aku dikucilkan. Mereka menyiksa dengan caranya sehingga aku  menyerah. Aku mengadu ke mas Fariz dan mengatakan akan minggat. Dia diam, lalu  berpesan jangan sampai putus hubungan keluarga.

Beberapa hari kemudian aku tinggalkan rumah dan kos di dekat kantor. Aku berpamitan baik-baik pada mama-papa. Tetapi mereka menoleh pun tidak. Aku masih ada cukup uang di dompet. Aku bersumpah tidak akan meminta uang mereka.

Aku bertekad hidup mandiri. Selama bekerja di perusahaan papa, secara formal aku digaji sesuai dengan posisiku. Tapi disamping itu setiap bulan, aku mendapat uang-saku dari papa hampir 20x lipat gaji resmi. Sehingga penghasilan sebulan cukup untuk hidup mewah selama setahun. Seluruh simpanan bank, mencapai 10 digit. Mungkin cukup biaya seumur hidup.

Sekarang aku tetap bekerja dengan harapan masih digaji. Tapi akhir bulan aku tidak mendapat sepeserpun. Saat kutanyakan ke pembayaran gaji, ada perintah menahan gajiku. Ya Allah, mereka lakukan cara apapun agar menyerah. Saat itu juga kutinggalkan perusahaan papa selamanya.

Start from Zero

Saat kuadukan ke mas Fariz dia teramat sedih dan meminta maaf, karena dia hidupku menderita. Dia rela andai aku tak kuat untuk mundur. Aku peluk dia dan kupastikan keputusanku tidak berubah. Akupun semakin ingin hidup bersamanya. Saat itu hanya dia sandaranku. Dengan berurai airmata, dia tanya lagi, apakah rela menjadi muslimah dan menjadi istrinya. Kuciumi tangannya kukatakan kukorbankan kehidupanku hanya untuk bisa hidup bersamanya dan tidak akan menyesali.

Singkat cerita, dengan diantar mas Fariz aku mengucapkan kalimat syahadat di sebuah masjid disaksikan imam dan beberapa jemaah masjid. Dia mengajak segera menikah di kota kelahirannya. Kebetulan tugasnya dipindahkan ke pulau Jawa.

Sebelum menikah kami datangi rumah papa-mama. Tapi satpam di pintu gerbang mengatakan kalau dia diperintahkan tidak boleh membuka pintu bila kami datang. Sebenarnya ia mau membuka pintu. Tapi aku larang, khawatir mencelakai pekerjaan Biarlah aku saja yang menderita. Aku tinggalkan secarik surat yang isinya mohon doa restu bahwa aku akan menikah dengan Mas Fariz. Aku beritahukan ke pak satpam aku sudah muslimah. Matanya berkaca-kaca saat kukatakan aku mualaf.

Keluarga mas Fariz menanyakan ketidakhadiran keluargaku di pernikahan kami. Tapi setelah mas Fariz bercerita, mereka memahami. Kami menikah secara sederhana. Keluarganya amat sangat menerimaku dengan hangat tanpa mempermasalahkan keturunan Cina. Ibu mertuaku amat sayang kepadaku. Aku amat sangat bahagia menjadi istrinya.

Aku hidup di rumah sederhana, kulalui dengan penuh kebahagiaan dan aku tidak mengeluh sedikitpun dengan yang mas Fariz berikan. Aku tidak lagi bekerja, karena aku ingin mengabdi pada suamiku. Disamping itu semua ijasah masih tersimpan di lemari besi, aku tidak bisa melamar pekerjaan. Aku pun ingin membuktikan bisa mandiri dengan suamiku.

Mas Fariz amat sangat menyayangiku tiap pagi sebelum berangkat kantor dia memelukku. Tiap hari kubawakan 'lunch box' makan siang karena aku tidak mau dia makan makanan masakan orang lain. Aku sangat posesif, ingin memiliki dan melayani secara total. Tiap hari aku bangun sebelum dia bangun dan tidur setelah dia benar-benar tidur untuk memastikan dia sudah benar-benar tidak perlu aku layani lagi. Aku siapkan celana, baju, kaus kakinya tiap pagi sebelum berangkat kerja. Sehingga dia tidak perlu memikirkan pakaian apa yang harus dia pakai. Bahkan aku potong kukunya bila sudah panjang. Dia kujadikan pangeran bagi diriku.

Tiap malam sebelum tidur, kami ngobrol dan saling mengajarkan bahasa. Dia mengajari bahasa jawa, sedangkan aku mengajari bahasa mandarin. Dia amat cepat belajar mandarin dalam waktu singkat dia menguasai kata-kata yang umum diucapkan, kadang mengajakku bicara mandarin di rumah. Memang perusahaan tempatnya bekerja milik etnis Cina dan banyak berhubungan dengan keturunan Cina, sehingga bila berbahasa mandarin akan memberi keuntungan tambahan.

Suatu saat dia pulang membawa motor, kantornya memberi pinjaman cicilan motor. Memang hanya motor, tapi aku bahagia sekali dengan yang dia dapatkan. Berulangkali dia minta-maaf tak bisa membeli mobil seperti yang pernah kumiliki. Aku katakan motor yang kita miliki jauh lebih mewah dari mobilku dulu. Karena motor ini bukan sekedar dibeli dengan uang, tapi juga dengan cinta.

Kehidupan perkawinan kami teramat indah, kalau di rumah nyaris kami tidak bisa berjauhan. Tiap hari bagi kami adalah bulan madu. Setahun kemudian lahir anak kami. Bayi itu sebut saja 'Faisal'. Mas Fariz yang membacakan Azan dan iqomat sesaat setelah lahir. Aku merasa lengkap kebahagiaanku. Setiap hari bertambah bahagia bisa merasakan 2 orang "Fariz" dalam rumahku. Saat mas Fariz ke kantor, aku di temani Fariz kecil. Aku mencintai 2 orang yang sama darah dagingnya.

3 tahun anak kami hadir. Mas Fariz bercita-cita mendatangi orangtuaku, oma-opanya Faisal. Dia ingin perkenalkan cucu mereka dan menyatukan aku dengan papa-mama. Dia berharap dengan kehadiran Faisal, akan meluluhkan hati orangtuaku. Tapi tiap menelpon, papa-mama bersikap seperti dulu. Bahkan waktu kukatakan bahwa mereka  punya cucu dariku, mereka menjawab, kalau mereka tak merasa punya keturunan dariku…Ohh! malangnya anakku. Aku teramat sedih, teganya papa-mama. Aku maklumi masih membenciku, tapi jangan pada anakku, cucu mereka.

Tidak Putus Dirundung Malang

Dia yakin papa-mama akan menerima kami. Sebelum harapan terpenuhi, musibah mulai datang ....

Suatu hari suamiku pulang lebih awal karena merasa nggak enak badan, seperti masuk angin. Aku menyuruhnya segera istirahat, tidur dan memberi obat penghilang sakit. Malamnya tubuh panas menggigil. Keesokannya aku bawa ke dokter dan dikatakan hanya demam biasa sehingga hanya diberi obat penurun panas. Tapi malamnya tubuh tetap panas, menggigil dan mengigau. Dia menolak untuk dibawa ke RS bilangnya demam biasa.

Hari ke-4 kondisinya parah dan pingsan, dari hidung keluar darah. Di RS  Hasil periksa darah, trombosit tinggal 26.000 normalnya diatas 150.000. Suamiku kena demam berdarah, Dokter menyalahkan kenapa tak segera dibawa ke RS lebih awal, karena serangan terberatnya di hari 5. Kalau kondisi tidak kuat, amat berbahaya.

Hari ke 5 makin parah, napasnya berat, trombositnya tidak naik. Malam itu setengah mengigau, dia memanggilku, aku genggam tangannya, aku dekati telingaku ke mulutnya, aku dengar dia coba ucapkan sesuatu. Air matanya meleleh. Dia ucapkan "Maafkan aku" Aku tenangkan dia, kalau tidak ada yang perlu dimaafkan. Aku ikhlas mendampinginya. Setelah mendengar kata_kataku dia tenang, dengan 1 tarikan napas dia ucapkan "La ilaaha illa llaah" lalu meninggal dalam pelukanku.

Aku ingat ucapannya, jika Allah izinkan, dia ingin meninggal di pelukanku. Aku memarahi dia, jangan bilang seperti itu. Tapi dia serius, kalau dia tak sanggup kalau aku meninggalkannya. Ternyata Allah  kabulkan. Orang yang aku jadikan sandaran hidup telah pergi. Tidak terkira sedih hatiku. Andai tidak ingat anakku, aku ingin menyusul Mas Fariz.

Mas Fariz jujur dan baik, seluruh rekan kerjanya dan big boss hadir melayat. Kantor memberi santunan 4x gaji, ditambah uang duka. Aku ditawari kerja di perusahaan tersebut. Tapi aku rasa setengah nyawaku hilang. Selama 3 bulan berduka, aku tidak sanggup melakukan apapun.

Sementara aku di rumah mertua agar Faisal ada yang mengasuh. Rumah dan motor dijual, karena tidak sanggup kubayangkan kenangan Mas Fariz. Hampir setengah tahun di rumah mertua, aku putuskan kembali ke kota asalku. Sebenarnya ibu mertua amat baik dan penyayang. Tapi aku tahu diri  tidak mungkin bergantung ke siapapun. Aku harus mandiri demi anakku satu-satunya.

Di kota asalku aku mengontrak rumah dan membuka toko kecil. Mungkin karena masih berduka dan terbayang suami hingga kurang mikirkan usahaakhirnya bangkrut.  Uang habis untuk membayar tagihan suplier.

Aku sebenarnya tidak pernah putus asa apapun aku jalani asal halal. Pernah jadi pelayan restoran beberapa bulan dan berhenti karena anakku tak ada yang menjaga. Akhirnya aku kehabisan uang tak sanggup bayar kontrakan. Dengan koper isi pakaian dan menggendong anakku berjalan tanpa tujuan. Aku bingung akan kemana. Pernah terlintas di benakku untuk kembali ke keluargaku. Tapi dengan kondisi ini mereka pasti merasa menang, tertawa terbahak dan mengejekku seumur hidupku bahwa aku gagal memilih jalan hidup.

Dibawah Naungan Islam

Ditengah perasaan putus asa, kuteringat masjid tempat aku pertama kali mengucapkan kalimat syahadat. Masjid itu bukan Masjid Raya di kota kami, tapi masjid tua bersejarah, maka banyak jemaah berziarah. Aku berpikir, dulu aku memulainya dari masjid itu, sehingga kalaupun jalan hidupku berakhir aku ingin di masjid itu pula. Aku datangi masjid tersebut Dan aku shalat mohon petunjuk. Anakku kelelahan tertidur di sampingku.

Aku tidak punya uang untuk membeli makanan dan hanya bisa menangis. Rupanya tangisku didengar seorang bapak dan beliaulah imam masjid tersebut dan dia pula yang dulu membimbing aku membaca syahadat. Aku tidak lupa dengan wajahnya tetapi dia pasti tidak ingat, karena wajahku tidak sesegar dulu lagi. Sewaktu aku perkenalkan diriku dan aku katakan bahwa aku dulu mualaf yang beliau bimbing, dia langsung ingat tapi juga kaget dengan kondisiku seperti ini.

Akhirnya aku ceritakan semuanya pada beliau, sebab aku merasa tidak ada lagi orang di dunia ini yang aku jadikan sandaran hidupku.

Setelah mendengar kisahku dia menyuruhku jangan pergi - tetap tinggal di masjid. Beliau menyuruh seorang jemaah membelikan makanan untuk aku dan anakku. Sebentar kemudian dia meninggalkan aku sambil berpesan akan segera kembali (rupanya dia mencari tempat untuk aku tinggali). Tidak lama beliau kembali. Sambil tersenyum dia katakan, mulai malam ini aku memperoleh tempat tinggal. Aku diajak ke belakang masjid disitu ada bangunan tambahan terdiri beberapa ruangan.  Biasa dipakai untuk gudang peralatan masjid, seperti tikar, kursi dan lainnya. Salah satu ruang tampak sudah kosong. Dia menunjuk bahwa itulah rumahku. Aku boleh menempati selama mungkin aku mau.

Ruang sebelahnya ditempati Pak Tua penjaga masjid, sehingga aku ada yang menemani. Ruangan itu berukuran kurang lebih 2x2m. Pak Imam masjid menambahkan, aku diberi honor sekedarnya jika mau membantu membersihkan masjid, sehingga cukup untuk makan. Beliau tambahkan kalau aku bisa datang ke rumahnya sekedar membantu istrinya memasak. Rumah beliau hanya beberapa ratus meter dari masjid.

Alhamdulillah, aku amat bersyukur ternyata Allah mendengar doaku. Aku ingat, bahwa Allah tidak akan menguji hambanya melebihi beban yang sanggup dia pikul. Aku bersyukur memperoleh tempat berteduh, walau hanya kamar kecil (jauh lebih kecil dibanding kamar mandi saat di rumah orangtuaku). Ada lagi yang membuatku tenang yaitu aku tinggal dekat rumah Allah, setiap merasa sedih, aku tinggal masuk masjid  mengadukan langsung pada Allah. Karena tinggal dekat masjid otomatis shalatku tidak pernah terlewatkan sekalipun.

Alhamdulillah, hidupku sedikit demi sedikit mulai tenang. Aku sering membantu istri Pak Imam memasak di rumahnya. Imbalannya beliau selalu membekali makanan untuk aku bawa pulang. Sehingga aku tidak perlu risau memikirkan makanan harian. Kalau Pak Imam sekeluarga ada keperluan keluar kota, akulah yang dititipi menjaga rumahnya dan bisa tinggal di rumahnya. Sebenarnya mereka menawarkanku tinggal bersama mereka. Tapi aku tahu diri tidak mau terus menerus merepotkan orang lain.

Pekerjaanku setiap hari membersihkan halaman masjid, membersihkan kaca jendela, Sedangkan Pak Tua mengepel lantai masjid. Tiap minggu aku mendapatkan honor sekedarnya dari hasil kotak amal, tapi kadang aku tidak mendapatkan sepeserpun, karena kadang sudah habis untuk keperluan masjid, tapi aku lakukan itu dengan senang hati dan ikhlas. Sementara ini aku benar-benar ingin mengabdi pada Masjid ini - sebagai tanda terimakasih. Aku tidak mau bersusah-payah mencari pekerjaan. Aku percaya kelak masjid ini akan memberi jalan memperoleh pekerjaan.

Kadang pada malam hari aku duduk di teras masjid, mengobrol dengan Pak Tua. Dia bercerita, anak-anaknya ada di kampong, tapi dia tak mau merepotkannya. Selama masih kuat, dia tak mau merepotkan orang lain. Lalu saat giliran aku bercerita, kadang aku bingung harus cerita apa...???

Apa aku ceritakan kalau dulu aku pernah naik kapal pesiar keliling EROPA, tidur di hotel mewah di LAS VEGAS atau saat kuliah punya apartment mewah di Australia …Ahh! Pasti dia tertawa  menganggap aku berkhayal. Jangankan tidur di hotel, uang yang aku punya tidak lebih dari Rp 20.000,-

Dulu tiap minggu aku bisa beli peralatan makeup, eye-shadow, lipstick jutaan rupiah. Kini makeup aku air wudhu sebelum shalat. Tapi justru banyak yang mengatakan wajahku tetap bersih, cantik alami. Kadang orang berpikir aku masih memakai makeup. Yah…! mungkin Allah yang memakaikannya. Kecantikan dari dalam “Inner Beauty”  Banyak yang bilang dengan mata sipit dibalik kerudung, aku terlihat cantik.

Tanpa terasa hampir 2 tahun aku menetap disini, anakku sudah sekolah SD dekat masjid milik yayasan dan tanpa membayar sepeserpun. Aku hanya membeli seragam dan alat sekolah. Bahagianya hati melihat anak aku masuk sekolah…ohh! seandainya mas Fariz masih ada dan melihat anak kita di hari pertama sekolah.

Anakku rupanya tumbuh besar dalam keprihatinan sehingga sangat tahu diri. Tak pernah sekalipun merengek minta dibelikan ini itu seperti layaknya anak lain. Pernah hatiku amat pilu. Ketika dia pulang sekolah dengan kaki telanjang sambil menenteng sepatunya. Sambil tertawa, tanpa mengeluh, dia justru menunjukkan sepatunya.

"Ma, sepatu Faisal sudah minta makan" Sepatunya robek depannya, seperti mulut minta makan. Melihat dia tertawa, aku ikutan tertawa, walau hati ingin menangis. Andai dia tahu dulu mama selalu memakai sepatu harga jutaan. kini, membelikan sepatu anakku yang murah aku belum sanggup. Alhasil selama 2 hari anakku ke sekolah memakai sepatu robek, hingga aku belikan sepatu bekas layak pakai.

Aku bersyukur punya anak amat tahu diri. Tidak mau membebani ibunya. Anak saleh akan menjadi bekal amat bernilai buat orangtua. Pak Imam masjid kadang menengok dan menanyakan keadaan kami. Dia sering cerita, bagaimana istri Muhammad SAW  hidup jauh lebih menderita, tapi tetap tabah. Beliau bilang, aku pasti akan menjadi ahli surga. Berulangkali dia katakan, orang lain tidak akan sanggup menghadapi cobaan ini, tapi aku tetap bertahan memegang keyakinan, meninggalkan kenikmatan dunia yang justru pernah kuperoleh.

Suatu siang, aku melihat mobil datang ke halaman masjid. Dari dalam mobil keluar 2 orang yang aku kenal. Yang satu Tante Grace, satunya Oom Albert. Mereka lawyer perusahaan dan keluarga kami. Entah bagaimana mereka bisa mengetahui aku ada disini. Mereka membawa sebundel amplop, mengajak aku berbicara. Aku lihat mata Tante Grace  memerah menahan airmata saat melihat tempat aku tinggal. Bahkan Oom Albert suara bergetar, lehernya tersekat menahan sedih. Mereka diutus orangtua aku. Karena orangtuaku sudah tahu bagaimana keadaan aku sekarang. Mereka katakan dalam amplop isinya surat bank, ATM, Ijasahku yang bisa aku miliki lagi. Bahkan aku dijemput pulang ke rumah mama-papaku.

Sejenak aku bahagia, kupikir orangtuaku terbuka hatinya, aku bisa pakai uang yang banyak untuk hidup lebih baik. Tapi dengan terpatah-patah Oom Albert melanjutkan, mama-papa memberi syarat.  Saat kutanyakan  syaratnya. Keduanya nyaris tidak sanggup melanjutkan.

Tante Grace makin menunduk menahan tangis. Akhirnya oom Albert mengatakan syaratnya aku dan anakku harus kembali ke keyakinan lama. Saat itu juga aku langsung menjawab, kalau aku tidak mau menerima amplop itu dan aku katakan agar dikembalikan ke papa. Keduanya amat sangat minta maaf padaku, karena mereka tahu aku tersinggung. Tapi aku juga sadar keduanya hanya menjalankan tugas. Bahkan Tante Grace katakan, andai mengikuti nurani pasti mereka serahkan itu amplop padaku tanpa syarat apapun, tapi mereka terikat profesi.

Keduanya pamit. Tapi tidak lama kemudian kembali lagi, aku pikir ingin membujuk. Rupanya mereka berinisiatif fotocopi ijasah dan menyerahkan copy-nya padaku. Mereka inisiatif  sendiri resikonya kehilangan pekerjaan. Mereka bilang hanya itu yang bisa mereka lakukan untukku.

Alhamdulillah. Sedikit demi sedikit Allah memberi jalan untukku.  Akhirnya aku punya bukti kalau aku pernah sekolah tinggi meraih Master bidang keuangan (finance) di luar negeri.

True Happiness 

Rupanya Allah cukup menguji dan memberi rewards atas ketabahanku.

Suatu pagi 2 orang mengamati bangunan masjid,  wanita kulit putih  dan lokal. Pak Tua ada di halaman Masjid, maka mereka menghampiri. Masjid kami memang unik, bangunan tua dengan arsitektur Melayu Kuno dan sering dikunjungi. Biasanya Pak Tua menjadi juru-bicara karena dia paling tahu sejarah masjid. Aku banyak mendapat cerita dari Pak Tua sehingga aku tahu sejarah masjid kami.

Dari jauh tampak keduanya mengobrol dengan Pak tua, sampai akhirnya kulihat si Kulit Putih kebingungan.  Akupun menghampiri dan dengan sopan memperkenalkan diri serta menawarkan bantuan.

Ternyata dia mahasiswi Arsitektur dari Australia dan ditemani mahasiswi Arsitektur  universitas T di kotaku sebagai penterjemah (panggil saja Retno). Rupanya bahasa Inggris Retno kurang lancar hingga si Bule kebingungan mendengar terjemahan cerita Pak Tua. Dengan sopan aku mengajukan diri membantu si Bule.

Dengan bahasa inggris sangat lancar, aku ceritakan semua hal tentang masjid. Aku ajak berkeliling ke tiap sudutnya. Si Bule bertambah takjub saat kukatakan pernah study di negerinya. Retno terus memandangiku setengah tak percaya. Setelah puas mendapat informasi, sebelum pulang Retno berjanji menemuiku segera, ingin menanyakan banyak hal tentang diriku.  Dengan senang-hati akan kuterima kedatangannya kapan saja.

Beberapa hari kemudian Retno  menemuiku. Dia amat ingin tahu siapa diriku. Aku ceritakan semua perjalanan hidupku sampai saat ini. Dia amat bersimpati dan ingin menolong. Walau tak mengharap pertolongan orang lain, tapi kuhargai niatnya. Dia bilang dengan pendidikan dan kemahiran bahasa asing akan mudah mendapat pekerjaan, apalagi ada copy ijasah. Seminggu kemudian dia datang membawa kertas dan amplop,  menyuruh membuat surat lamaran.

Informasinya Rektorat memerlukan tenaga honorer. Aku terharu ada orang peduli mau membantu tanpa pamrih, aku ucapkan banyak terimakasih padanya. Bagiku dia seperti diutus Allah untuk menolongku. Tidak lama kemudian aku mendapat kabar gembira, aku dipanggil ke Rektorat untuk test dan wawancara. Sebelum berangkat aku shalat memohon kepada Allah agar diberi kelancaran. Anakku aku titipkan pada Pak Tua yang kuanggap sebagai orangtua sendiri.

Alhamdulillah, test  berjalan lancar. Saat wawancara justru Bahasa Inggris lebih aku kuasai dibanding pewawancara. Dia bilang English-ku perfect.

Beberapa hari kemudian dia datang dan tampak gembira sekali, katanya dalam beberapa hari aku akan mendapat surat dari Rektorat yang isinya diterimanya aku sebagai honorer. Dia tahu informasi karena temannya  bekerja disana. Aku segera menuju masjid dan bersujud syukur lama sekali. Kurasa aku lulus semua test yang diujikan Allah.  Sering aku bertanya pada Allah, apakah karena aku mualaf sehingga Allah kurang percaya pada keimananku hingga perlu diuji dengan ujian amat berat.

Walau hanya honorer aku sangat bersyukur, yang penting aku memperoleh penghasilan layak. Pekerjaan membantu Bagian Keuangan di Rektorat, memang sesuai dengan ilmuku. Mulai banyak yang tahu kalau aku lulusan luar negeri. Setiap seminar yang memerlukan makalah bahasa Inggris pasti aku yang diberi tugas penyusun makalah.

Aku banyak membantu penterjemahan litelatur asing untuk mahasiswa. Nyaris 3 tahun terakhir, aku tidak pernah membeli baju baru. Dengan gaji sekarang aku bisa membelinya. Aku amat sangat senang bukan main, bisa membelikan pakaian anak. Bahagia melihat anak berpakaian layak. Pakaian sekolahnya sudah menguning, kini aku beli yang baru, putih bersih dan sepatu baru. Sepatu lamanya robek dan kusimpan sebagai kenangan.

Tak lama kemudian aku mengontrak rumah. Sebelum  aku meninggalkan Masjid tak lupa pamitan ke rumah Pak Imam mengucapkan terimakasih atas pertolongannya, beliau katakan yang menolong bukan dia tapi Allah yang menolongku. Aku memeluk dia lama sekali. Aku katakan dahulu aku ucapkan syahadat di depannya dan aku tak akan pernah mengingkarinya seumur hidupku, apapun yang terjadi.

Sebelum pergi kupandangi kamarku untuk terakhir kali, sempat beberapa menit tertegun, membayangkan, mungkin kelak ruangan ini dipakai oleh orang yang senasib seperti aku.....
Aku harap Semoga Allah memberinya kekuatan....

Setelah melewati segala cobaan, Allah terus-menerus memberi semacam rewards, belum setahun bekerja, Rektorat memberi kabar statusku menjadi karyawan tetap. Beberapa dosen senior menawari posisi asisten dosen. Rekan kerja mengatakan karirku amat bagus. Orang berkualifikasi sepertiku amat dibutuhkan. Mereka bilang kesuksesan hanya menunggu waktu.

Aku hanya mengucap Alhamdulillah. Dahulu aku sering berdoa dengan linangan airmata kesedihan, sekarang sering menangis saat berdoa, tapi kali ini aku menangis bahagia. Sampai saat ini aku sendirian, aku bertekad membesarkan anak sebaik-baiknya. Aku masih merasa istrinya mas Fariz. Seperti yang aku pernah katakan, dia bukan hanya suami, tapi soulmate dan tidak tergantikan. Tetapi entah kalau Allah mempunyai rencana lain. Tiap memandang anakku, aku seperti melihat mas Fariz. Seolah dia masih mendampingiku.

Alhamdulillah! kini aku mampu membeli motor. Di akhir pekan aku sering berboncengan dengan anakku jalan-jalan atau sengaja lewat di depan rumah orangtuaku, sambil aku katakan bahwa itu rumah opa-oma. Sering anakku bertanya, "Ma kapan kita pergi ke rumah oma-opa? " Aku tersekat tak bisa menjawab sebab menahan airmata.  Aku terus berdoa, semoga suatu saat kelak orangtuaku dibukakan hatinya, jika tak mau menerimaku lagi, mohon diterima anakku – cucu mereka.

Wassalam,
Mawar.

Catatan saya:

Ada beberapa petunjuk penting. Disebutkan kisah terjadi di kota P dan akhirnya bekerja di Universitas T tempat Retno (penulis kisah ini) kuliah di Fakultas Arsitektur. P bisa jadi:

1.  Pontianak ada Universitas T (Tanjungpura). Populasi melayu besar pendukung kesultanan sejak 3 abad lalu menyisakan Masjid Melayu Kuno - tempat tinggal Mawar. Pertanyaannya : Apakah Universitas Tanjungpura ada Fakultas Arsitektur sebelum tahun 2006? Ya, ada. Dibuka  tahun 2003   http://kampusbagus.com/s1-arsitektur-universitas-tanjungpura/

2.  Palembang – ada beberapa Masjid arsitektur Melayu Kuno peninggalan kesultanan Melayu Palembang. Dan ada Universitas Tridinanti dengan Jurusan Arsitektur yang mendapat izin penyelenggaraan th 2005. No. 2629/D/T/2005 tanggal 10 Maret 2005 tentang ijin penyelenggara Program Studi Arsitektur.

Lebih mungkin kisah ini terjadi di Pontianak. Sudahlah yang penting substansinya semoga menginspirasi ketabahan saat harus mempertahankan keimanan.

Catatan Publisher Pertama:
Kisah ini dikirimkan ke email saya dari seorang teman tahun 2006 dan sempat hilang tapi ada teman lain di facebook yang mempublikasikan jadi akhirnya saya minta ijin untuk copy dan edit.

READ MORE ... Monggo di-Klik

M Syafi'i Antonio : Perjalanan Panjang Ekonom Islam Pertama di Indonesia

 

Saya memiiki hubungan emosional dengan figur ini.  Melalui media cetak di  tahun 1993, saat menetap di Palembang, untuk pertamakali saya tahu dan  mengagumi Syafii Antonio yang ikut merintis bank syariah pertama & anggota Dewan Syariah Bank Muamalat termuda (28). Prestasi luarbiasa, belum 10 thn masuk Islam ia raih Master Ekonomi Islam – pakar ekonomi syariah pertama Indonesia setelah studi S1 di Yordania dan Al-Azhar. Dia juga terlibat pendirian  Asuransi Syariah Takaful tahun 1994.

Tahun 1996 saya bergabung ke Takaful dan sering bertemu dengan Syafii Antonio dalam momen di Takaful.  Apalagi kemudian hari ada keterkaitan karena perkawinan. Istrinya orang Minang dari nagari Muaro Paneh, Solok, Sumatera Barat adalah anak H. dr. Rafki Ismail Mph. – bekas Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat th. 1990-an. Dr. Rafki 'Pulang ka Bako' ke bapak mertuaku – Bustaman Syam di nagari Koto Anau, 1,5 KM diatas Muaro Paneh. Ada kekerabatan dengan mertua saya.

Desember 2001 saya sempat bersama menghadiri pernikahan anak dr. Rafki Ismail di Koto Tinggi, Padang yang bermenantu dengan kawanku di Takaful, Syahrial Syakni – Direktur Teknik Asuransi Takaful Keluarga saat itu.

Mengenal Profil Syafii Antonio Msc.

Berikut kutipan dari Mualaf Center Online mengisahkan jalan hidupnya.

Saya lahir di Sukabumi 12 Mei 1965 dengan nama asli Nio Cwan Chung, WNI keturunan Cina, sejak kecil menganut Konghucu dan ayah  pendeta Konghucu. Saya mengenal Islam dari pergaulan lingkungan rumah dan sekolah. Saya sering memperhatikan cara ibadah muslim maka tanpa sadar saya diam-diam suka shalat walau belum muslim.

Keluargaku memberi kebebasan beragama hingga saya memilih Kristen Protestan dan ganti nama menjadi Pilot Sagaran Antonio. Hal itu tidak membuat ayah marah, namun ayah sangat kecewa jika memilih Islam.

Sikap ayah berangkat dari citra buruk muslim. Dia melihat ajaran Islam bagus. Apalagi dilihat dari sisi Al Qur'an & hadits. Tapi, ayah sangat heran pada pemeluknya yang tidak mencerminkan kesempurnaan ajaran Islam.  Gambaran buruk itu menurut ayah terlihat dari banyaknya muslim ada dalam kemiskinan, keterbelakangan dan kebodohan. Bahkan, mencuri sandal di mushola dilakukan oleh umat Islam sendiri. Keindahan Islam dinodai oleh perilaku umatnya yang kurang baik.

Meski demikian buruknya citra muslim di mata ayah, tidak membuat saya kendur untuk mengenal Islam lebih jauh. Untuk mengetahui Islam, saya mengkaji Islam secara komparatif dengan agama lain. Dalam studi perbandingan saya gunakan 3 pendekatan, yakni pendekatan sejarah, alamiah, dan rasio. Sengaja tidak menggunakan pendekatan kitab suci agar dapat secara obyektif mengetahui hasilnya.

Berdasarkan 3 pendekatan itu, saya melihat Islam agama yang mudah dipahami dibanding agama lain. Dalam Islam saya menemukan bahwa semua rasul yang diutus Tuhan mengajarkan risalah yang satu, yaitu Tauhid. Saya sangat tertarik pada Al-Qur'an yang penuh dengan mukjizat, baik dari bahasa, tatanan kata, isi, berita, keteraturan sastra, data ilmiah, dan berbagai aspek lain.

Ajaran Islam juga memiliki sistem nilai sangat lengkap dan komprehensif, meliputi sistem tatanan akidah, kepercayaan, dan tidak perlu perantara dalam beribadah. Dibanding agama lain, ibadah dalam Islam diartikan secara universal. Artinya, semua yang dilakukan baik ritual, rumah tangga, ekonomi, sosial, maupun budaya, selama tidak menyimpang dan untuk meninggikan syiar Allah, nilainya adalah ibadah. Tidak ada agama yang memiliki sistem selengkap agama Islam. Hasil studi banding inilah yang memantapkan hati saya untuk segera memutuskan bahwa Islam adalah agama yang dapat menjawab persoalan hidup.

Masuk Islam

Setelah merenung untuk memantapkan hati, pada tahun 1984, usia 17 tahun dan masih siswa SMA, saya memeluk Islam. Oleh KH. Abdullah bin Nuh al-Ghazali saya dibimbing mengucapkan ikrar dua kalimat syahadat dan berganti nama menjadi Syafii Antonio.

Keputusan menjadi pengikut Nabi Muhammad saw. mendapat tantangan keluarga. Saya dikucilkan dan diusir dari rumah. Jika pulang, pintu selalu tertutup dan terkunci. Bahkan saat shalat, kain sarung saya sering diludahi. Perlakuan keluarga tidak saya hadapi dengan wajah marah, tapi dengan kesabaran dan perilaku santun. Inilah konsekuensi dari keputusanku.

Alhamdulillah!
Perilaku dan sikap saya terhadap mereka membuahkan hasil. Tidak lama kemudian mama mengikuti jejakku menjadi pengikut Muhammad saw. Saya pun terus mempelajari Islam, mulai dari membaca buku, diskusi dan sebagainya hingga mempelajari bahasa Arab di Pesantren an-Nidzom, Sukabumi, dibawah pimpinan KH Abdullah Muchtar.

Lulus SMA saya melanjutkan ke ITB dan IKIP, tetapi kemudian pindah ke IAIN Syarif Hidayatullah. Tidak lama kemudian saya melanjutkan S1 ke University of Yordan. Kemudian melanjutkan program S2 di International Islamic University di Malaysia, khusus mempelajari Ekonomi Islam.

Saya mengajar pada beberapa universitas. Segala aktivitas saya arahkan pada bidang agama. Untuk membantu saudara muslim Tionghoa, Saya aktif pada Yayasan Haji Karim Oei. Di yayasan ini para mualaf mendapat informasi dan pembinaan. Mulai dari bimbingan shalat, baca Al-Qur'an, diskusi, ceramah, dan kajian Islam, hingga informasi mengenai agama Islam. (Hamzah, mualaf.com)

Saat ini Syafii Antonio aktif di berbagai Lembaga Keuangan Islam baik Bank maupun Non Bank dan membina berbagai pendidikan syariah.

Dr. Muhammad Syafii Antonio, MSc.

- Doktor Banking and Micro Finance, University of Melbourne, 2004
- Master of Economic, International Islamic University, Malayasia, 1992
- Sarjana Syariah, University of Jordan, 1990
- Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank Indonesia
- Dewan Komisaris Bank Syariah Mega Indonesia
- Dewan Syariah BSM
- Dewan Syariah Takaful
- Dewan Syariah PNM
- Dewan Syariah Nasional, MUI

Perbankan dan Syariah serta Pesantren.

Syafii Antonio alumni pesantren yang menekuni perbankan hingga sukses    sebagai pakar Ekonomi Syariah. Ia memulainya dari pesantren tradisional An_izham, Sukabumi, thn 1985 selama 3 tahun. Alasannya masuk pesantren ingin mendalami ilmu keislaman secara utuh. "Jika ingin menjadi muslim yang komprehensif, pesantren tempat yang ideal."

Dia diterima di ITB, IKIP dan kuliah di IAIN selanjutnya ke Yordania atas bantuan Muhammadiyah untuk studi Islam bidang syariah. Di saat yang sama ia juga mengambil kuliah ekonomi dan melanjutkan ke Al-Azhar.

Studinya berbelok saat batal melanjutkan ke Manchester University akibat Perang Teluk. Akhirnya, ia mendaftar ke International Islamic University, Malaysia mengambil studi Banking and Finance hingga meraih Master of Economic tahun 1992.

Syafii berkecimpung di bank syariah tahun 1992 saat bertemu delegasi Indonesia yang akan mendirikan bank syariah setelah melihat contoh bank syariah di Malaysia. Ia segera bergabung ke Bank Muamalat, bank dengan sistem syariah pertama di Indonesia. Tahun 1994 ia mendirikan Asuransi Takaful, lalu berturut-turut reksa dana syariah. Empat tahun membesarkan Bank Muamalat, ia mundur dan mendirikan Tazkia Group yang memiliki beberapa unit usaha pengembangan bisnis dan ekonomi syariah.

Sebagai alumni pesantren, Syafii mengungkapkan ketidak-yakinannya kurikulum pesantren bisa menghasilkan mental teroris. "Apalagi pesantren tradisional/salaf," Pada pesantren ini, tuntutan tasawufnya cukup tinggi sehingga mereka menekankan akhlak dan etika. "Bahkan saya melihat beberapa pesantren terjerumus pada zuhud yang negatif dan sangat berseberangan dengan apa yang saya dorong sekarang," katanya.

Begitu pula pada pesantren modern dan progresif seperti Gontor dan Darunnajah, pendekatan metode belajarnya sudah diperbarui. "Santrinya menggunakan  2 bahasa asing dan tidak terlalu terikat mazhab tertentu dari sisi fiqih dan akidah."

Lalu ada jenis pesantren lain yaitu yang mencoba tidak hanya berkutat pada aspek teologi dan teori, tapi mencoba untuk merespons tantangan modernisasi/westernisasi sebagai realisasi amar ma'ruf nahi munkar. "

Yang terakhir ini dikembangkan beberapa pesantren di Indonesia, tanpa saya berhak menyebut nama, mungkin itu bisa jadi yang paling dekat pada pergerakan yang lebih progresif," katanya. Kalaupun ada tersangka teroris, tidak bisa disebut mewakili pesantren dan ajaran Islam.

Sebagai alumni pesantren Syafii mengkritisi pendidikan pesantren. "Saya lihat kurikulumnya harus ditinjau ulang," Ia mencontohkan kitab klasik yang diajarkan di pesantren. "Konteks dan contohnya sudah sangat klasik dan belum tentu selesai dipelajari dalam 2-3 tahun" Ia imbau agar kurikulum pesantren memadatkan apa saja yang harus dipelajari santri. "Ada target yang harus dirancang untuk santri," katanya.

Gaya belajar pesantren terpusat pada 1-2 kiai. "Tidak ada regenerasi dan tentu sangat berat bagi para kiai itu untuk mengajar sekian banyak santri," Karenanya, tidak heran jika terdapat jarak yang jauh dalam penguasaan ilmu antara kiai dan asistennya.

Syafii melihat para kiai ilmunya sangat banyak dan ikhlas, tetapi kurang respons terhadap masalah sosial, ekonomi, dan kemasyarakatan. Dalam media apapun, tulisan kiai sangat jarang sekali. Ketika muncul pemikiran frontal, mereka cenderung reaktif, bukan proaktif. "Seharusnya jika ada ide-ide jernih langsung dituliskan dan disampaikan ke masyarakat," katanya.

--------------------------------------------------------

READ MORE ... Monggo di-Klik

Download Animated Waving Tahlil Flag: Penggugah iman pengingat Jihad

 

Yaa muqollibal qulub! Tsabbit qolbi 'alaa diinika! (Wahai Zat yang membolak-balikkan hati, Teguhkan hatiku untuk tetap dalam agama-Mu).

Arti qolbun (hati) adalah yang membolak-balik. Ya, hati setiap saat bisa berubah-ubah. Meskipun hati beriman, tapi tidak ada jaminan akan tetap keimanannya pada Allah.

Hati tetap berpotensi berubah sebagaimana disebutkan dalam hadits. Bahwa saat dekatnya qiamat, bisa jadi pagi beriman tapi sorenya kafir (tak beriman) atau sore beriman kemudian pagi harinya kehilangan iman.

Hanya kepada Allah bermohon kekuatan iman dan hanya karena rahmat Allah kita tetap beriman bertaqwa.

Laa ilaaha illa Allaahu Muhammad rasulullah.

(Tidak ada tuhan (ilaah) selain Allah subhaana wa ta'ala dan Muhammad shallallaahu 'alaihi wa salaam sebagai rasul Allah).

Inilah persaksiaan yang menjadikan seseorang beriman dan muslim, inilah kalimat thoyyibah – kalimat tahlil dibacakan kala sakaratul maut, Inilah kuncinya surga. Maka syiarkanlah Islam dengan kalimat tahlil, dua kalimat syahadat, tahmid dan tasbih.

Ayyuhai! alangkah manisnya nikmat iman. Tetapi akan selamatkah saya hamba yang lemah? Sementara fitnah Dajjal sudah lama memasuki rumah-rumah tangga muslim, seperti yang telah diramalkan Nabi sebagai sesuatu yang pasti karena berasal dari berita Allah SWT (yaitu fitnah dajjal untuk mencintai dunia secara masif menyebar melalui konten TV, internet, DVD dan lainnya), sedikit demi sedikit iman terlepas tanpa disadari. 

Ikhtiar agar kita tetap teguh dalam Iman dan Islam adalah menegakkan kalimatullah menggaungkan tahlil – Laa ilaaha illa Allah Muhammad Rasulullah Berikut ini kami tawarkan download gratis flag tahlil untuk dipasangkan di website Anda. Hiasilah blog atau website Anda dengan simbol kekuatan iman dan jadikan sebagai syiar Islam.

Laa ilaaha illa Allah, Muhammad rasulullah. Laa ilaaha illa Allah, Muhammad rasulullah. Laa ilaaha illa Allah, Muhammad rasulullah.

Jika Anda ingin download untuk platform Blogger, ada pilihan :

Animated Waving Tahlil Flag, silahkan klik – BLACK color

atau

Animated Waving Tahlil Flag, silahkan klik – WHITE color

Flag ini bisa dipasang di sidebar blog Anda. Prosedurnya masuk jendela LAYOUT. Kemudian klik Tambah Gadget, pilih widget HTML. Lalu COPY-PASTE  dan di-SAVE. Klik SAVE Arangesement, Untuk mengatur posisinya silahkan Tahan-Geser ke posisi yang dikehendaki. Hasilnya dapat dilihat dengan klik View Blog. 

Barokallaahu fii kum, yaa ikhwan wa ukhti fillah.

Perlu diketahui, bendera Islam dimasa Rasulullah berhuruf Arab putih di atas kain hitam pekat dengan lafadz dua kalimah syahadat.  Seperti kibaran bendera tahlil di bawah ini. Inilah bendera kita yang menyatukan umat muslim seluruh dunia.

Untuk platform selain blogger klik ini - Wallaahu a'lam.

ALLAAHU AKBAR! ALLAAHU AKBAR! ALLAAHU AKBAR!.

READ MORE ... Monggo di-Klik
Word of the Day

Article of the Day

This Day in History
Sanden Yogyakarta Jakarta Slideshow: Yusuf’s trip from Jakarta, Java, Indonesia to Yogyakarta was created by TripAdvisor. See another Yogyakarta slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.
Free Backlinks Online Users

Google Translate

Add to Google
Translate to 32 LANGUAGES
Jpn
Indonesia

Sayangi Kendaraan Anda
ASURANSI MOBIL SHARIAH
contact :
yusuf.edyempi@yahoo.com
SMS......:...0815 8525 9555

.

Statistic

danke herzlich für besuch

free counters

SEO for your blog

sitemap for blog blogger web website
Webmaster Toolkit - free webmaster tools
Google PageRank Checker

Recent flag visits


bloguez.com

STAGE OF MODERN CIVILIZATION SOME GREATEST ACHIEVERS OR THE ONES HISTORY WOULD REMEMBER SOME WAY - CAN YOU TRACK THEM BY NAME?