Allah SWT sungguh telah menyiapkan pada diri manusia perlengkapan untuk sampai pada iman pada Allah, diantaranya akal. Tetapi akal pun mempunyai batasan, Allah menciptakan akal sesuai dengan kebutuhan manusia agar bisa mengimani Tuhannya. Imam Syafii berkata:
Sesungguhnya akal mempunyai batasan sebagaimana mata mempunyai batasan.
Pemikiran yang berkembang di balik semua penciptaan
Bagaimana manusia meraih pengetahuan tentang Allah SWT?
Setiap orang yang memungkiri Allah-pun bila ia jujur maka ia akan sampai pada pengetahuan tentang keberadaan Allah SWT.
Gecard (filosof barat) berkata:
Bascount berkata:
Kalau kita menerima keberadaan alam semesta ini, bagaimana caranya kita menjabarkan keberadaannya. Ada 4 kemungkinan:
- 1. Alam semesta hanyalah khayalan. Tapi ini berlawanan
dengan yang dilihat oleh mata dan dirasakan manusia. - 2. Alam semesta ini muncul dengan sendirinya. Ini pun
tertolak oleh akal – bisa dibantah oleh akal sehat. - 3. Alam semesta ini abadi dan tidak memiliki permulaan
juga akhir. Ini juga berlawanan dengan sains modern
yang nyata menjelaskan dengan bukti-bukti bahwa Alam
semesta memiliki permulaan dan akan berakhir. - 4. Alam semesta memiliki pencipta. Dan kemungkinan ini
paling benar dan tidak tertolak oleh akal manusia.
Dan banyak ilmuwan-ilmuwan dunia Barat yang akhirnya sampai pada tauhid setelah menggunakan akal sehatnya untuk mencari kebenaran, tetapi sayangnya banyak diantara mereka yang tidak tahu kalau pencipta itu yang bernama Allah SWT. Baru sebatas pengakuan akal – pada level kesadaran kejernihan akal.
Aqidah Islam menjadi solusi
Kesaksian JIWA bahwa Allah SWT adalah sebenar-benarnya tuhan, dan tiada tuhan selain DIA, tiada sekutu bagi-Nya. Dan Muhammad adalah rasul Allah terakhir yang tidak ada lagi nabi atau rasul sesudahnya. Mengimani 2 kalimat kesaksian diatas sebagai dasar Aqidah Islam. Meyakininya niscaya menjadi solusi segala KEBINGUNGAN.
Tanpa aqidah Islam, setiap manusia akan terus bertanya pada dirinya; darimana asalku, bagaimana perjalanan hidupku dan kemana aku setelah kematian, siapa yang menciptakan langit dan seluruh yang ada padanya juga bumi dan seluruh isinya dan mengapa semua ada, apa maksud dan tujuan penciptaannya, lalu apa peran masing-masing termasuk diri manusia sendiri. Adakah makhluk-makhluk lain yang tidak diketahui manusia.
Semua pertanyaan itu selalu mengusik para pemikir, khususnya di Dunia Barat. Semua ilmuwan berusaha semaksimal mungkin terus mempelajari semua pertanyaan itu dengan mengadakan penelitian langit, bumi bahkan sampai kedalaman laut atau mencari tanda kehidupan di ruang angkasa.
Dalam Al-Qur’an dengan sangat gamblang menjelaskan bahwa manusia yang jauh dari aqidah Islam akan terus dalam keadaan bingung. Seperti yang banyak terjadi pada para filsafat.
Sokrout seorang filosof terkenal berkata:
“Sesuatu yang masih terus aku tidak ketahui adalah kenapa aku tidak tahu?”
Lalu bagaimana dengan MUSLIM? Semua pertanyaan tentang kehidupan, tentang alam semesta dan seisinya sudah gamblang baginya melalui wahyu dan mereka ini sangat-sangat meyakininya.
--------------------------
0 komentar dan respon:
Posting Komentar