Bagi Pemerhati Pendidikan moral atau orangtua peduli perkembangan moral atau tabiat putra-putrinya, pasti cemas melihat begitu banyaknya pengaruh buruk disekitar anak remaja kita. Mulai dari pengaruh pergaulan remaja yang tidak sehat, kehidupan sosial, tayangan info entertaintment, media audio-visual (TV, MP3, video, internet etc.) yang mengedepankan Hedonism dan kontennya meracuni jiwa dan akhlak anak.
Inginkah Anak Anda bertarung seperti ini?
Bahkan sejak usia masih dini (3-12 tahun) – usia yang paling rentan, sudah harus menghadapi kondisi seperti diatas melalui konten tayangan film kartun anak di TV atau media simpan VCD, DVD, HP dan lainnya. Sadarkah kita dibalik hiburan menyenangkan, ada bahaya tersembunyi bagi perkembangan tabiat anak kita?
Waspadai Sadisme di Film Kartun Anak-anak "Tom And Jerry"
Seperti Film Kartun Anak "Tom And Jerry" selain mengajarkan budaya kekerasan sejak anak usia dini, juga mengajarkan untuk sama sekali tak menghormati orang lain (orangtua atau orang lebih tua). Atau bahkan mempermainkan orang lain. Banyak sekali contoh film kartun seperti itu, seperti “Oscar” yang saat ini populer.
Maka tidak berlebihan jika Anda lebih selektif memberi hiburan anak. Paling tidak lebih sering mendampingi anak ketika menonton dan beri penjelasan tentang hal baik dan hal yang buruk.
Republika - Selasa, 4 Januari 2011
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Hampir dipastikan anak-anak di Indonesia pernah menyaksikan serial film kartun Tom and Jerry. Tapi tahukah Anda para orang tua bahwa film yang mengangkat kisah abadi perseteruan dua makhluk kucing dan tikus berbahaya bagi anak-anak karena menyuguhkan aksi sadisme?
Ketua Pimpinan Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa meminta para orangtua terutama ibu untuk mewaspadai tayangan merusak seperti yang terdapat pada Tom and Jerry atau film lain. “Di sejumlah negara Eropa seperti di Perancis sudah didemo besar-besaran, tapi di Indonesia film itu masih beredar luas.”
Selain itu, hal lain yang mengkhawatirkan terutama bagi wanita adalah kebebasan informasi dan liberalisasi pemikiran yang menyangkut 3 Prinsip :Human Right, Women Right dan Reproduction Right. Dalam Liberalisasi pemikiran, tidak ada lagi batasan dan ini melanggar nilai dan moralitas.
Dia contohkan gaya hidup sebagian wanita Indonesia tidak mempersoalkan lagi seks bebas atas dasar suka sama suka. Kebebasan ini akan mengarah pada tindakan pembiasaan aborsi dengan alasan women right / reproduksi right. “Ironisnya, di Amerika yang kerap disebut sebagai cermin free seks telah melakukan gerakan kembali ke virginitas,” ujarnya.
Tambahan :
Eksistensi Trans-gender (Banci/Wanita-Adam), penyuka sejenis (lesbian dan homoseksual) semakin mendapat tempat dalam publisitas media dan audio-visual. Peran waria di TV atau film Indonesia ditampilkan seronok.
0 komentar dan respon:
Posting Komentar