<div style='background-color: none transparent; float:right;'><a href='http://www.rsspump.com/?web_widget/rss_ticker/news_widget' title='News Widget'>News Widget</a></div>

Dimana Posisi Wahhabi dalam peta Permusuhan Islam vs Imperialism?

 

Bagi orang yang memiliki pandangan jernih untuk mampu memandang kebenaran,  membuka matanya untuk menelusuri sejarah Wahabiyah, dia akan melihat  pendiri Wahabi (si Tanduk Setan dari Najd, sebagaimana diramalkan Nabi akan muncul di abad 12H/akhir abad 17M) di masa mudanya dekat agen Inggris di Irak, dan kaum Wahabi pendukung pertama dan utama imperialis Barat di dunia Islam jazirah Arab,  merongrong kekhalifahan ISLAM Turki dan saat “merdeka semu” (pengaruh Amerika bercokol kuat) menjadi negara-negara kecil dengan Nasionalism sempit.

POSISI WAHABI DALAM GEOPOLITIK

Jika menelusur sejarah Muhammad ibn Abdul Wahhab dan pemimpin Wahabi setelahnya tidak pernah ditemukan upaya nyata mensejahterakan umat, tegakkan keadilan, cegah kedzaliman dan melawan kebodohan. Yang terjadi justru penindasan, pembunuhan, pemenjaraan ulama dan penentang kerajaan Wahabi Arab Saudi dan penguasa tiran di seluruh bekas wilayah Turki Utsmani. Wahabi ikut andil mengubah dunia Islam di Timur Tengah dan mengundang Imperialism Barat.

Bahkan, mereka jadikan barat sebagai qiblat dan mereka dukung para penjajah untuk menginjak-injak martabat negara-negara Arab dan Islam. Diizinkannya Miltary base kafir AS di Dahran - dengan Makkah dan Madinah.

Atau fakta yang tersimpan sejak lama, bahwa Israel ternyata menduduki wilayah Arab Saudi sejak tahun 1967.  Pulau Tiran dan Safir, dua pulau gabungan ini milik Arab Saudi yang memiliki luas 113 Km.  Keduanya sangat strategis karena berada di mulut Teluk Aqaba, dimana lalu lintas ke pelabuhan di selatan Israel harus melewati Laut Merah.  Israel membiayai sebuah pos di kedua pulau tersebut.

image

Inilah bukti mereka adalah kepanjangan tangan musuh-musuh Islam yang dengan semaunya mereka permainkan Islam.

- Traktat Ibn Sa`ud – Inggris pada 26 Desember 1915

- Penempatan pangkalan militer AS di Dhahran sejak 1942 – sekarang

- Fatwa bolehkan meminta pertolongan AS dalam Perang Teluk 1990-1991.

Permusuhan Wahabiyah kepada umat Islam secara gamblang bisa dilihat dari fatwa pemuka utama wahabi (saya tidak sudi menyebutnya ulama) Nashiruddin al Albani ketika memberikan fatwa bahwa,

Kepada penduduk Palestina ia fatwakan wajib keluar dari Palestina, apa kemaslahatan dari ini semua? Dan untuk siapa kita tinggalkan Palestina jika kita mewajibkan penduduknya meninggalkan Palestina? Berapa harga fatwa ini? Orang yang cerdas adalah orang yang memahami isyarat ini. Siapa yang membayar al Albani untuk fatwanya ini???

Inilah kenyataan dari apa yang telah mereka dilakukan, atau yang sedang mereka lakukan juga rencana busuk mereka di masa mendatang.

AQIDAH WAHABI

Tidak akan ditemukan dalam sejarah Wahabi kecuali pengkafiran terhadap umat Islam dan tuduhan syirik, mewajibkan untuk memerangi mereka serta menghalalkan darah dan harta mereka.

Dalam diri mereka yang ada hanyalah aqidah tajsim, tasybih, kufur, sesat dan pengingkaran ziarah makam Rasulullah dan makam orang yang shalih untuk bertabarruk, pengkafiran terhadap orang yang mengatakan: “Wahai nabi pembawa rahmat mintakan syafaat untukku kepada Allah!!”.

Mengingkari perayaan maulid nabi yang mulia seperti biasa dilakukan di kalangan ahlussunnah, mengharamkan membaca al Qur’an bagi umat Islam yang telah meninggal dunia, inilah rutinitas mereka tidak ada yang lain.

Satu-satunya tujuan mereka dengan kedok agama mereka menumpahkan darah umat Islam yang tidak berdosa, menghalalkan yang haram, dan menyebarkan fitnah demi fitnah. Sungguh licik hati mereka penuh dengan kedengkian dan kebencian serta suka membuat masalah pada umat.

Wahabiyah mengklaim bahwa mereka hanya mengikuti Nabi dan tidak membuat bid’ah. Aqidah mereka yang telah kita paparkan bersumber dari kitab-kitab mereka adalah saksi kebohongan mereka, jelas mereka pembuat bid’ah dalam aqidah.

Dalam sebagian aqidah Wahabi mengikuti Yahudi, Fir’aun dan Hamman terbukti mereka berhujjah dengan aqidah orang-orang ini. Bahkan dalam hal menetapkan arah, batasan, tempat, duduk, bergerak, diam, berat, timbangan, lisan, mulut kepada Allah, mereka mengambil pernyataan Yahudi, Fir’aun dan Hamman. Yaitu aqidah Penyerupaan Allah dengan makhluk-Nya (aqidah Tasybih).

Juga Aqidah Wahabi yang mengatakan Allah berada di atas Arsy dengan dzat-Nya, di langit dengan dzat-Nya, Allah memiliki kursi di setiap langit untuk tempat duduk-Nya. Aqidah ini sangat serupa dengan ungkapan “BAPA kami di Surga” dalam doa kristen.

Kami menantang mereka, apakah mereka siap untuk menunjukkan siapa yang mereka ikuti dalam hal itu? Apabila mereka berbicara atau menulis tidak ada yang diikuti oleh mereka dalam hal itu kecuali Fir’aun, Hamman, Yahudi dan Musyabbihah (aqidah Tasybih Ibn Taimiyah) yang terlihat sangat jelas, sejelas matahari  tengah hari  yang tidak terhalang mendung.

Bila kita beri waktu hingga qiamat mereka tidak akan mampu membuktikan satu pun apa yang mereka selewengkan dalam aqidahnya dengan hujjah berdasar hadits Nabi, pendapat para sahabat, tabi’in atau mujtahid Ahlussunnah Wal Jama’ah. Sebab faktanya justru wahabi meninggalkan semua figur ulama salaf.

Jadi Aqidah Wahabiyah adalah aqidah sangat rapuh bahkan lebih rapuh dari sarang laba-laba. Karena tidak ada panutan mereka kecuali orang-orang bodoh dan kafir yang telah Allah kehendaki menjadikan mereka sesat-menyesatkan serta tidak ada cahaya dalam hati mereka. Jadi Wahabiyah adalah pembawa bid’ah dan bukan muttabi’ah (orang yang mengikuti nabi).

(source : Fadhoih al-Wahabiyah – Syaikh Fathi al-Mishri. Diterjemahkan ke bahasa Indonesia dalam buku berjudul “Radikalisme Sekte Wahabiyah”)

Orang wahabi mengatakan Allah SWT. berwujud sama dengan makhluknya dan menganggap Allah duduk di Arsy diatas langit.  untuk mengetahui dalil Anda bisa lihat di Apakah Allah berada di Langit?

MUHADDITS SEJATI DAN MUHADDITS WAHABI


Para Ulama menetapkan kriteria yang ketat agar hanya ‘orang yang memang memenuhi kriteria’ yang layak menyandang gelar muhaddits seperti  diungkapkan oleh Imam Sakhrowi tentang siapa Ahli Hadits (muhaddits) itu sebenarnya:

“Menurut sebagian Imam hadits, orang yang disebut Ahli Hadits (Muhaddits) adalah orang yang pernah menulis hadits, membaca, mendengar, dan menghafalkan, serta mengadakan rihlah (perjalanan) ke berbagai tempat untuk mampu merumuskan beberapa aturan pokok (hadits), dan mengkomentari cabang dari Kitab Musnad, Illat, Tarikh yang kurang lebih mencapai 1000 buah karangan.”

Jika demikian (syarat-syarat ini terpenuhi -pent) maka tidak diingkari bahwa dirinya adalah Ahli Hadits. Tetapi jika ia sudah mengenakan jubah pada kepalanya, dan berkumpul dengan para penguasa pada masanya, atau menghalalkan (dirinya memakai-pent ) perhiasan lu’lu (permata-pent) dan marjan atau memakai pakaian yang berlebihan (pakaian yang berwarna-warni -pent). Dan hanya mempelajari hadits Al-Ifki wa Al-Butan. Maka ia telah merusak harga dirinya, bahkan ia tidak memahami apa yang dibicarakan kepadanya, baik dari juz atau kitab asalnya.

Ia tidak pantas menyandang gelar seorang Muhaddits bahkan ia bukan manusia. Karena dengan kebodohannya ia telah memakan sesuatu yang haram. Jika ia menghalalkannya maka ia telah keluar dari Agama Islam” (Fathu Al-Mughis li Al-Sakhowi, juz 1 h. 40-41).

Dengan kriteria sedemikian ketatnya, maka yang layak menyandang gelar ini adalah ‘Para Muhaddits’ generasi awal seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam Nasa’i, Imam Ibn Majah, Imam Daruquthni, Imam Al-Hakim Naisaburi, Imam Ibn Hibban dan lain-lain.

Kapasitas Keilmuan Imam Bukhari ra.

Ketika Imam Bukhari mengunjungi Baghdad, para ahli hadis di kota itu mendengar kedatangannya. Mereka ingin menguji dengan berbagai cara termasuk mencampur-adukkan isi hadits dan  mengacak hadist dengan menukar-nukar perawinya. Tugas ini diserahkan pada 10 orang yang masing-masing mengeluarkan 10 hadits palsu.

Ketika Imam Bukhari menggelar majelis ilmu, mereka ikut bergabung di dalamnya guna menanyakan kebenaran hadits-hadits yang telah direkayasa tersebut. Tidak lupa mereka juga mengundang ahli hadits dari luar Bagdad untuk meramaikan perdebatan yang akan terjadi.

Satu per satu dari mereka mengemukakan hadits palsu kepada Al-Bukhari. Beliau selalu menjawabnya dengan 2 kata, “Tidak tahu” …. “tidak tahu”….. dan “tidak tahu.”
Para undangan yang merupakan ahli hadits saling berpandangan satu sama lain. Sebagian dari mereka mengakui Bukhari memang benar-benar orang yang paham akan hadits, tapi sebagian lain menyangsikan bahwa ia menguasai semua itu.

Setelah ke-10 dari mereka mengemukakan hadits rekayasa, Bukhari memandang orang pertama yang mengemukakan hadits. Dengan brilian ia mengkoreksi isi hadits rekayasa itu satu per satu sekaligus menyusun kembali para perawinya dengan benar. Begitu juga dengan orang kedua hingga kesepuluh, ia koreksi satu per satu hadits yang mereka ajukan tanpa ada yang terlewatkan sedikit pun.

Semua orang pun akhirnya mengakui ketajaman, daya ingat dan keistimewaan Imam Bukhari. Bandingkan dengan Muhaddits Wahabi seperti di bawah ini.

Kapasitas Keilmuan Syech Nuruddin Albani
Di kalangan Salafi (Wahabi), lelaki satu ini dianggap muhaddits paling ulung di zamannya di samping keahliannya di bidang Arloji. Itu klaim mereka. Bahkan sebagian dari mereka tidak canggung menyetarakannya dengan para imam hadits terdahulu. Fantastis!!. Mereka gencar mempromosikannya lewat berbagai media. Usaha mereka bisa dikatakan berhasil. Kalangan muslim banyak yang tertipu dengan hadits-hadits edaran mereka yang di akhirnya terdapat kutipan, “disahihkan oleh Albani, ”. Para salafi itu seolah memaksakan kesan bahwa dengan kalimat itu Al-Albani sudah setaraf dengan Imam Turmuzi, Imam Ibnu Majah dan lainnya.

Kapasitas ilmu reparasi jam ini sangat diragukan. Ketika ia diminta oleh seseorang untuk menyebutkan 10 hadis beserta sanadnya, ia dengan ringan menjawab, “Aku bukan ahli hadits sanad, tapi ahli hadits kitab.” Si peminta pun tersenyum kecut, “Jika begitu siapa saja juga bisa,” tukasnya.

Namun demikian, dengan penuh keberanian Albani merasa layak mengkritisi dan mendhoifkan hadits-hadits Bukhari Muslim yang kesahihannya telah disepakati dan diakui para ulama’ dari generasi ke generasi sejak ratusan tahun lalu. Aneh bukan?

Wallaahu a’lam

0 komentar dan respon:

Word of the Day

Article of the Day

This Day in History
Sanden Yogyakarta Jakarta Slideshow: Yusuf’s trip from Jakarta, Java, Indonesia to Yogyakarta was created by TripAdvisor. See another Yogyakarta slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.
Free Backlinks Online Users

Google Translate

Add to Google
Translate to 32 LANGUAGES
Jpn
Indonesia

Sayangi Kendaraan Anda
ASURANSI MOBIL SHARIAH
contact :
yusuf.edyempi@yahoo.com
SMS......:...0815 8525 9555

.

Statistic

danke herzlich für besuch

free counters

SEO for your blog

sitemap for blog blogger web website
Webmaster Toolkit - free webmaster tools
Google PageRank Checker

Recent flag visits


bloguez.com

STAGE OF MODERN CIVILIZATION SOME GREATEST ACHIEVERS OR THE ONES HISTORY WOULD REMEMBER SOME WAY - CAN YOU TRACK THEM BY NAME?