Wahabi selalu menggaungkan untuk selalu kembali ke Qur’an dan Hadits Nabi tetapi amaliyahnya sangat membenci dzuriyat Rosul. Ajarannya mengabaikan sunnah Nabi, meninggalkan sama sekali warisan Rasulullah melalui para sahabat, tabi’in, tabi’it-tabi’in, jumhur ulama salaf dan khalaf. Bahkan mereka justru sangat membenci umat Islam yang menjaga warisan Nabi tersebut. Hakikatnya Wahabi memahami Qur’an dan sunnah hanya berdasarkan hawa nafsu dan pemahamannya sendiri.
Berikut ini penjelasan tentang kelakuan Wahabi yang selalu gigih memperjuangkan pemberantasan semua amaliyah Islam yang tidak sesuai dengan ajaran mereka.
Di tangan kaum Wahabi, wajah Islam yang lembut menjadi penuh umpatan, caci- maki, mengkafir-kafirkan dan kebencian yang mendalam; wajah yang diliputi kasih sayang menjadi penuh dendam dan hujatan …." Seolah akhlaqul Karimah (akhlak yang baik) sudah terangkat dan lenyap dalam diri seorang muslim.
Kita juga lebih merasakan kerasnya Wahabi atau kelompok Salafi dalam praktek keagamaan. Radio ROJA’ untuk wilayah Jakarta selalu menyiarkan pembacaan ayat Qur’an secara tartil dan hadits dengan sangat fasih atau mengharamkan banyak hal. Secara garis besar, dari manhaj dan pemikiran, mereka memiliki beberapa prinsip keberagamaan yang sangat puritan.
Mereka selalu menyatakan kembali ke Al-Kitab dan as-Sunnah. Prinsip ini bila dilihat sekilas sungguh sangat mempesonakan hati siapa-pun yang tidak memiliki pengetahuan syari’at Islam yang didapat dari para ulama salaf dan imam mujtahid. Tapi sayang, hakikatnya mereka hanya menyeru umat untuk:
Meninggalkan pendapat jumhur (mayoritas) ulama salaf (terdahulu) dan khalaf (ulama yang kemudian) bahkan ijma' (konsensus) ulama di luar golongannya.
Nama kelompoknya Salafi merupakan salah satu kebohongan terbesar kaum Wahabi karena faktanya mereka tinggalkan para ulama salaf dan pengelabuhan dan penipuan terhadap umat Islam.
Bila demikian halnya sesungguhnya mereka tidak lain:
memahami Al-Kitab dan as-sunnah hanya berdasarkan pemahaman diri sendiri, yang sudah pasti bersumber dari hawa nafsu.
Sehingga dengan prinsip ini mereka selalu berusaha sekuat tenaga untuk:
memaksa orang lain hanya mengikuti pemahaman yang mereka miliki karena menganggap hanya pemahaman merekalah yang benar sedangkan yang lain salah, meskipun itu datang dari mayoritas ulama dan imam-imam mujtahid umat Islam.
Dan pada akhirnya:
Menganggap sesat siapa pun yang tidak sepaham dengan mereka bahkan dengan mudah mengkafirkannya.
Berikut ini fakta yang membuktikan berbahaya ajaran para pemuka Wahabi yang menjadi rujukan para pengikutnya. Antara lain, Syaikh Al-Qanuji dalam kitabnya Ad-Dinul Khalish, jilid 1 (h. 140) menjelaskan,
“Taqlid terhadap madzhab termasuk bagian dari kesyirikan.”
Berdasarkan pernyataan (fatwa) ini, umat Islam saat ini secara keseluruhan adalah kafir, karena sebagian besar umat yang hampir 1,5 milyar mengikuti madzhab yang empat (madzab Imam Maliki, Syafi’i, Hanafi dan Hambali). Sementara pengikut Wahabi di seluruh dunia hanya ada kisaran jutaan atau belasan juta saja.
“Mereka merasa satu-satunya golongan umat Islam yang paling benar. Tampaknya ingin masuk surga sendiri – Surga hanya untuk Wahabi.”
Syaikh Ali bin Muhammad bin Sinan dalam kitabnya Al-Majmu` Al-Mufid min `Aqidah At-Tawhid, halaman 55, menyatakan,
“Wahai seluruh kaum muslimin, keislaman kalian tidak akan membawa guna, kecuali jika kalian mengumandangkan perang yang membabi-buta terhadap thariqah tasawuf hingga lenyap, perangilah mereka sebelum kalian memerangi Yahudi dan Majusi.”
Dalam kitab I`shar At-Tawhid, Syaikh Nabil Muhammad mengatakan,
“Tasawuf, para pengikut thariqah, dan para penduduk negara-negara Islam seperti Mesir, Libya, Maroko, India, Iran, Asia Barat, Syam, Nigeria, Turki, Romawi, Afganistan, Turkistan, Cina, Sudan, Tunisia, dan Al-Jazair adalah orang-orang kafir.”
Syaikh Hassan Al-Aqqad dalam kitabnya Halaqat Mamnu’ah (h. 25) menyatakan,
“Kafir orang yang membaca shalawat untuk Nabi sebanyak 1.000 kali atau mengucapkan La ilaha illallah sebanyak 1.000 kali.”
maka dari itu, seharus semua kaum muslimin ahlus sunnah wal jama'ah menjauh dari faham wahabi dan dari orang wahabi dan memahami bahayanya.
0 komentar dan respon:
Posting Komentar