"HAM tidak bisa digunakan untuk hal yang merusak serta menciptakan kerawanan.”
(KH. Hasyim Muzadi).
Tidak semua elemen NU terkontaminasi liberalisasi atau berpihak pada pemikiran bebas dalam kajian Islam ala LKiS beserta Irshad Manji yang dibela oleh elemen NU (Banser, PMII dan GP Anshor) YOGYAKARTA atau figur Achmad Suaedy (direktur Abdurahman Wahid Institute) yang mukanya terluka pada demo membela Ahmadiyah di Monas – orang Kebumen yang pernah kost 2 tahun (1984–1986) di rumah saya, kampung Demangan, saat kuliah di IAIN Yogyakarta Fakultas Syari’ah – dan lainnya.
Stop Lady Gaga!
Masih ada elemen NU berpandangan normatif – bak berasal dari mata-air jernih khazanah Islam. Seperti KH Sahal Mahfudz, KH Aly Yafie, KH Maimun Zubair atau KH. Hasyim Muzadi dan banyak lagi. Di tengah banyak media mengekspose isu liberalisasi, KKG (Keadilaan dan Kesetaraan Gender), pluralism, homophobia dan isu lain yang sangat-sangat bertentangan dengan nilai Islam normatif. Kita tentu sangat mengharapkan opini dan fatwa mereka. Berikut ini salah satunya:
KH Hasyim Muzadi mendukung kepolisian Indonesia yang melarang ratu iluminati Lady Gaga konser di Indonesia. Sedianya, pemuja setan Lady Gaga gelar konser di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), 3 Juni mendatang.
"Apa yang diambil oleh Polri untuk tidak mengeluarkan izin konser Lady Gaga sudah tepat. Penyelenggaraan konser ini tidak seimbang antara manfaat dan kerugiannya (madharatnya)," tegas KH Hasyim Muzadi, Jumat (Arrahmah 18/5).
Mantan ketua umum PBNU ini kemudian mengingatkan penyelenggaraan konser ini tidak seimbang antara manfaat dan kerugiannya (mudharatnya). Dampaknya, menurutnya, bukan terbatas masalah keimanan, tetapi juga masalah keamanan bahkan memperparah kerawanan "perang budaya" yang berkecamuk di Indonesia.
"HAM tidak bisa digunakan untuk hal-hal yang merusak serta menciptakan kerawanan. Kalau konser ini dipaksakan tentu menguntungkan yang berbisnis, ujung-ujungnya menambah beban stabilitas saja," paparnya.
(Setuju, Pak Kyai. Lebih jauh lagi penegakkan Hak Azasi Manusia (Human Rights) seringkali mengatasi daa.n mengalahkan pemenuhan hak-hak Allah SWT – pencipta manusia dan alam semesta)
Ia meminta berbagai pihak, baik yang pro maupun kontra, untuk menata kembali perspektif berpikirnya. Ia meminta publik mengukur pentingnya melarang konser bukan karena faktor keimanan saja. Butuh pemikiran komprehensif memandang segala sisi sosial untuk memutuskan. "Mengukur konser hanya faktor keimanan tentu belum konprehensif,"
Lady Gaga jelas Ratu Iblis Liberal Pemuja Setan. Di video klip lagu “Alejandro” digambarkan Gaga bersatu dengan Tuhan-nya Nasrani (Yesus). Lalu dia salahkan Tuhan, sebab tidak bisa memenuhi keperluan rohaninya. Akhirnya dia merubah diri dari biarawati menjadi padri Luciferian (syetan) yang dilambangkan dengan tangan kanan menutup mata kirinya (menjadi bermata satu, lambang Yahudi).
Penyanyi haus sex ini penyebar Gaya Hidup GAY, LESBIAN dan TRANSGENDER. Salah satu lirik lagu “Born This Way” yakni: “..No matter gay, straight, or lesbian, transgendered life… I’m on the right track, baby I was born to survive.” (Tidak peduli gay, lurus, lesbian, kehidupan transgender. Saya di jalur yang benar … ).
Siapakah Lady Gaga?
Mungkin umat bertanya-tanya siapakah sosok Lady Gaga? Mengapa terjadi pro dan kontra begitu keras atas niatnya menginjakkan kaki di bumi Allah bernama Indonesia. Betulkah Lady Gaga adalah agen Illuminati yang sengaja disisipkan Yahudi untuk merusak akidah umat Islam?
Hati Yesus Dalam Klip Alejandro
Lahir 28 Maret 1986 dengan nama Stefani Joanne Angelina Germanotta, Gaga kecil punya track-record paganism yang kuat, tidak heran dia mudah menerjemahkan pesan Illuminati di setiap konsernya. Dari awal karier (tahun 2005) hingga album ke-3, berbagai penerjemahan konsep Teologi Illuminati membanjiri video klip maupun aksi panggung, seperti Bad Romance, Alejandro, Judas dan Born This Way.
Dalam video klip Alejandro, secara terang-terangan Gaga kampanyekan ajaran anti-kristus dengan menaruh salib terbalik di (maaf) kemaluannya. Gaga pun tidak segan-segan mesti mengeluarkan waktu yang lama dalam video klipnya demi menampilkan aksi mengarak Hati Kudus Yesus pada awal-awal klip.
Gaga sendiri memang pernah menempuh pendidikan di Sekolah Convent Of The Sacred Heart. Sekolah swasta milik katolik ini menampung sejumlah siswa khusus perempuan dalam jenjang TK hingga SMA. Namun sejarah Sacred Heart of Jesus sendiri jauh dari landasan iman Kristiani. Ordo Sacred Heart of Jesus (Ordo Hati Kudus Yesus) justru diprakarsai oleh Alexander Pope (1688-1744) yang banyak merujuk ajaran penyembahan setan dan kental semangat mistisisme Kristen.
Referensi Hati (jantung) yang berdarah juga menyebar dalam tulisan-tulisan tokoh seperti St. Bernard de Clairvaux (1090-1153). St Bernard dari Clairvux adalah orang yang pertama meletakkan fondasi aturan-aturan Ordo Knights Templar. Seperti mengucapkan kaul (janji setia kepada Tuhan) maupun ikrar tetap setia sebagai Ksatria Perang Salib. Maka, tidak heran seorang Ksatria Templar akan menyerupai biarawan Cistercian dengan mengenakan jubah putih dan menambahkan salib merah besar di jubah. Namun semua hanya untuk menutupi samaran mereka sebagai agen yang bekerja demi kepentingan paganisme.
René Guénon pencetus ajaran tradisi Primordial, dalam tulisannya The Sacred Heart and the Legend of the Holy Grail juga menyinggung teologi Sacred Heart of Jesus (Hati Kudus Yesus). Tokoh Theosofi ini mencoba melacak akar sejarah Hati Kudus Yesus secara lebih mendalam. Dengan mengutip tulisan pengkaji Holy Grail bernama Monsieur Charbonneau-Lassy yang berjudul The Ancient Iconography of the Heart of Jesus, Guénon mencoba menyimpulkan bahwa Hati Kudus Yesus sangat terkait erat dengan Legenda Holy Grail.
Monsieur sendiri berkeyakinan bahwa legenda Holy Grail sangat mungkin terkait dengan sejarah Hati Ekaristi yang hidup ketika zaman Agama Mesir Kuno. Dalam hieroglif, kata Monsiuer, gambar hati sebenarnya lebih tertuju pada Vas (bayangkan sebuah Vas bunga tempo dulu berbentuk hati) ketimbang jantung manusia. Vas inilah yang kemudian terjawantah dalam bentuk cawan ketika peristiwa kematian Yesus yang dalam perkembangannya melahirkan Holy Grail sebagai polemik.
Maria Magdalena
Holy Grail
Kita tahu, opini Holy Grail (Cawan Suci) dikembangkan Yahudi untuk menggoyang Iman Kristen dan mendukung klaim atas tahta suci Vatikan. Penggambaran Maria Magdalena sebagai pasangan Yesus pun turut dipopulerkan pengikut Anti-Kristus dalam beberapa dekade terakhir pada buku seperti:
The Jesus Scroll (1972),Holy Blood, Holy Grail (1982), The Gospel According to Jesus Christ (1991), The Da Vinci Code (2003), Templar Revealationserta The Two Marys: The Hidden History of the Mother and Wife of Jesus (2007).
Terlepas dari kebenaran legenda, Holy Grail sudah identik dengan Maria Magdalena, istri Yesus yang selama ini disangkal oleh Vatikan. Bagi Vatikan, Maria hanyalah pelacur bertobat dan sama sekali tidak mewakili tahta Yesus pasca wafat. Namun, Dinasti Merovingian mengklaim sebaliknya. Bagi mereka, Maria Magdalena adalah istri sah Yesus dan paling berhak mewarisi Tahta Suci Vatikan. Dinasti Merovongian inilah yang kemudian akhirnya mengklaim bahwa mereka mewakili hak legitimasi untuk mewakili garis keturunan Yesus.
Selain cawan suci, simbol lain dari Maria Magdalena adalah salib mawar. Lambang ini juga terekam dalam video klip Lady Gaga yang berjudul Judas. Video dibuka dengan adegan iring-iringan kendaraan bermotor yang merupakan representasi Last Supper dimana jumlah pengendara motor sebanyak 12 orang, ditambah Lady Gaga, menjadi 13 orang. Lady Gaga sendiri berperan sebagai Maria Magdalena dan mengendarai motor bersama Yesus dengan mahkota berduri di kepala.
Inilah video klip paling kontroversial yang pernah dibuat Lady Gaga. Video Klip ini lebih tepat disebut sebagai pertarungan teologi karena betul-betul memberi pukulan telak terhadap Iman Kristiani. Jika kita saksikan video ini, maka kita akan mendapati bahwa Adegan per adegan video klip “Judas” menyiratkan “pengkhianatan” Maria Magdalena kepada Yesus dengan memberikan ruang kepada Judas (Iskariot) untuk masuk di dalam sela hatinya, padahal Judas tidak lain pengkhianat Yesus.
Jika dicermati lebih mendalam, Lady Gaga lebih tepat disebut sebagai personifikasi perlawanan terhadap dogma Kristen. Ia tidak berdiri di atas kaki Vatikan maupun Merovingian, Ia berdiri di atas kakinya sendiri yang tidak lepas dari misi Yahudi.
“I’m just a Holy fool, oh baby he’s so cruel, but i’m still in love with Judas, baby,” katanya memposisikan diri sebagai Tuhan dan sebuah prophecy bahwa Tuhan akan tunduk pada Lucifer. Mengerikan.
Lady Gaga dan Skenario Zionisme Budaya
Kendati penolakan demi penolakan terus mengalir ke konser Lady Gaga, tapi tetap membuat para pendukung Lady Gaga pantang mundur. Pernyataan Haram dari Kyai Kholil Ridwan direspon caci-maki. Tidak sedikit dari mereka adalah ABG yang tidak lagi menganggap orangtua dan ulama sebagai panutan. Mereka menantang siapapun penolak Lady Gaga dengan stigma penghalang kebebasan berekspresi.
"Gue sudah bosan kalau Lady Gaga dicap aneh-aneh. Sebagai fan base Lady Gaga, kita punya argumen freedom of expression," kata fans Lady Gaga, Giat (19) seperti dilansir situs detik.com, Kamis (17/5).
Giat yang berjuang demi mendapatkan tiket Lady Gaga sangat kecewa bila konser batal. Baginya dan semua fans Lady Gaga, setiap orang punya hak berekspresi. Dia pun meminta agar dihormati hak fans Ldy Gaga untuk berekspresi.
Sungguh fenomena yang sangat menyedihkan. Sebagai negara mayoritas Islam, akidah umat telah jauh terperosok. Lady Gaga dibela, sedangkan ulama dihina. Ini dampak dari bangunan Negara yang tidak dipimpin hukum Allah dan membiarkan kerusakan menggerogoti sendi akidah masyarakatnya dengan menjadikan hukum buatan manusia sebagai pilar.
Hedonism
Zionisme Yahudi begitu menyadari jika perjuangan politik tidak bisa dilakukan tanpa disupport upaya lain. Tidak terkecuali budaya. Ini yang disoroti Prof Abdul Rahman H. Habanakah dalam bukunya “Metode Merusak Akhlak Dari Barat.”
Beliau menegaskan salah satu sarana ampuh yang dipakai Yahudi untuk memerosotkan akhlak muslim adalah dengan menenggelamkan kaum muslimin ke dalam lingkungan buruk. Untuk merealisasikan tujuan itu, mereka gunakan berbagai unsur seperti harta, wanita, hukum, kekuasaan, kemewahan sampai permainan dan seni pertunjukkan. Lebih jauh beliau menjelaskan,
“Yang paling penting dalam hal ini ialah seni kecantikan, metode dan pesona wanita terhadap kaum laki-laki. Dalam hal ini mereka mempergunakan sarana-sarana seperti: bioskop, sandiwara, drama, menulis berbagai macam cerita, sejarah psikologi, masalah sosial dan lainnya. Juga sarana-sarana seperti: majalah, surat-kabar, radio, TV, video cassete, bermacam-macam sarana periklanan dan reklame.
“Mereka yang memegang kekuasaan untuk ikut menentukan dan mengatur acara. Kalaupun ada (yang baik, pen.) …”
Industri Film Hollywood
buku Henry Ford
Henry Ford, pebisnis Amerika yang menghabiskan hampir setengah hidupnya untuk menyadarkan Amerika dari bahaya Yahudi menjelaskan dengan baik bagaimana budaya telah ditanamkan kelompok Zionisme guna mewujudkan misi. Dalam buku monumental, The International Jew, dikatakan teater / seni pertunjukan adalah bagian tak terpisahkan dari Yahudi untuk menyetir selera publik dan mempengaruhi cara berpikir masyarakat. Teater dan seni pertunjukkan tidak hanya diberi tempat istimewa dalam Protocol of Zion, tapi juga telah dijadikan teman setia di setiap malam dan akhir pekan. Henry Ford menjelaskan:
“Begitu kaum Yahudi memegang kendali atas minuman keras Amerika, maka kita menghadapi masalah minuman keras dengan konsekuensi drastis. Begitu kaum Yahudi memegang kendali atas ‘film bioskop’, kita menghadapi masalah dengan film dan konsekuensinya yang sangat kentara.
“Setiap malam, ratusan ribu orang menghabiskan 2-3 jam waktu mereka di Teater; setiap hari secara harfiah jutaan orang membuang 30 menit sampai 3 jam menonton film; dan arti sebenarnya dari hal ini adalah jutaan orang Amerika setiap hari merelakan diri mereka memasuki ide-ide kehidupan, cinta, dan tenaga kerja Yahudi… Teater bukan bersifat Yahudi dalam sisi manajerial saja, melainkan juga kesastraan dan profesionalnya. Sekarang semakin banyak drama yang muncul dengan penulis, produser, bintang, dan para pemain semuanya Yahudi.”
(Saat ini agende diatas mudah ditemukan di setiap rumah tangga muslim melalui TV, audio-visual, internet etc. Mengkontrol pikiran dan keinginan kita dan anak kita. Sungguh benar hadits Nabi SAW. kelak fitnah dajjal akan masuk ke rumah-rumah tangga ummat Islam. Na’uudzubillah min dzalik!.)
Buku Henry Ford dikecam kelompok Yahudi. Puluhan juta kopi yang telah tersebar tidak lagi dapat ditemukan di toko-toko buku maupun perpustakaan di Amerika. Dalam catatan pengantar buku tersebut, dikisahkan berbagai upaya mencetak buku ini - yang mencapai ketebalan 1000 halaman - akhirnya hanya berujung sia-sia.
Pada tahun 1952, edisi baru dari seri The International Jew yang dikumpulkan dari artikel-artikel Ford pun kembali dimusnahkan oleh kelompok Yahudi. Sedangkan cetak ulang lainnya yang dilakukan National Vanguard Books, Po. Box 90 Hillsboro WV 24946 USA juga tidak mampu lagi ditemukan. Padahal jika kita telusuri lebih jauh keterlibatan Yahudi dalam industri Film di Amerika sudah menjadi rahasia umum. Jewish Encylopedia Judaica sendiri sebagai Ensiklopedi terbaik mengenai literatur Yahudi mengakui kepenguasaan Hollywood berada di tangan Yahudi.
“Semua perusahaan besar Hollywood, kecuali United Artist, didirikan dan dikendalikan oleh orang-orang Yahudi.”
Industri Musik
Mesin lain dalam perang budaya tentu adalah musik. Musik dalam doktrin zionisme tidak semata-mata sebagai bentuk hiburan, tapi juga alat mind control yang akan diterapkan kepada masyarakat. Dalam Protokol of Zion Bab 5 ayat 4 tertulis,
“Selain itu, kita juga menggunakan seni untuk mengarahkan masyarakat dan individu dengan teori–teori dan pernyataan yang dimanipulasi secara licik, dengan peraturan–peraturan kehidupan secara umum dan bentuk lain yang tidak lazim, yang semuanya tidak dipahami masyarakat goyyim…”
Keshahihan Protokol of Zion sendiri hingga kini masih menyisakan kontroversi, namun terlepas daripada itu, apa yang termaktub dalam protokol tersebut sangat sesuai dengan kondisi saat ini.
Adalah Was Penre, tokoh Musik yang “berjasa” membesarkan musik Heavy Metal dan Rock di era 1980 hingga 1990an yang membeberkan rahasia itu. Ia mengatakan telah menjadi rahasia umum di AS bahwa siapapun yang ingin tenar dan terkenal dalam jagad hiburan, maka ia harus tunduk dan mau bekerja sebagai agen dari illuminati, atau setidaknya mau diajak bekerja sama, dengan sadar atau tidak.
“Untuk mendaftar sebagai musisi untuk Perusahaan Rekaman besar, Anda harus bersedia untuk bekerja ke arah Agenda mereka, yang akhirnya memperoleh kontrol penuh atas populasi masyarakat dunia,” tegasnya seperti dikutip dalam situsnya Illuminaty News.com.
Penre mengetahui hal tersebut karena memang pernah terlibat sebagai komposer musik di beberapa perusahaan rekaman besar Amerika. Ia heran bagaimana lagu-lagu ciptaannya yang mengandung pujian kepada tuhan, kedamaian, dan bentuk cinta kepada keluarga tidak diterima di perusahaan tersebut. Sebaliknya lagu ber-thema seks, pemujaan syaitan, penghinaan pada semua agama, peperangan malah lulus untuk diterbitkan dalam album kumpulan rock.
Promosi Dajjal dan Tanda-tanda Kedatangannya
Sungguh begitu sangat khawatir. Fenomena umat muslim masuk liang biawak Yahudi sudah terang benderang. Umat Muslim saat ini seperti sudah meninggalkan nasihat agama dan menganggap remeh akidah. Tidak sedikit muslim menganggap ringan perkara tauhid dengan menyembunyikan kebanggaannya sebagai muslim dalam hal syariat Islam demi urusan kekuasaan, jabatan, tahta, maupun nafsu semata.
Sejatinya beberapa klip Video Gaga juga tidak lepas dari promosi untuk menyambut kemunculan puncak fitnah. Hal ini bisa terlihat bahwa dimanapun Konser Lady Gaga, mereka selalu didampingi beberapa penari latar seperti robot yang siap mengikuti apapun perintah Tuannya (Al Masih Ad-Dajjal). Satu persatu penari latar berdiri berjejer melindungi Lady Gaga dalam tiap aksinya. Mereka berpakaian sama, berpenampilan sama, bahkan hingga membentuk potongan rambut yang sama.
Sungguh cobaan umat Islam saat ini begitu berat. Bahwa kita sekarang memang dituntut untuk memperkuat tauhid untuk mempersiapkan puncak fitnah yang akan terjadi. Baru-baru ini, seperti kita ketahui bersama, sebuah kabar yang sangat penting untuk Umat Islam datang dari Israel. Fenomena alam menunjukkan telah terjadi perubahan kuantitas air dari Danau Tiberias yang merupakan sumber utama air bersih bagi bangsa Yahudi dan pemerintah Zionis Israel.
Grafik Tiberias
Grafik Tiberias
Ustadz Ihsan Tanjung dalam artikelnya Keluarnya Ad-Dajjal Dan Mengeringnya Danau Tiberias menyoroti dengan serius kenyataan menipisnya sumber mata air di Israel itu. Ia mengingatkan, bagi sebagian orang, informasi ini mungkin dianggap tidak penting bahkan tidak menjadi urusannya. Tapi bagi setiap muslim - mukmin yang peduli dengan tanda Akhir Zaman informasi ini sangat berharga sangat serius. Mengapa? Karena dalam sebuah hadits panjang diriwayatkan oleh Imam Muslim terdapat kata “Danau Tiberias”. Dan hadits tersebut berkaitan erat dengan bakal keluarnya fitnah paling dahsyat sepanjang zaman, yaitu fitnah al-Masih Ad-Dajjal!
Sebuah Hadits yang sangat panjang mengisahkan bagaimana seorang pelaut Arab Nasrani bernama Tamim Ad-Dari bersama 30 orang awak kapalnya terdampar di sebuah pulau. Akan tetapi sebuah pemandangan mengejutkan menghampiri mereka tatkala mereka berjumpa dengan seorang lelaki yang menurutnya digambarkan sebagai ”orang terbesar yang pernah kami lihat, paling kuat dan tangannya terbelenggu di leher, antara lutut dan mata kakinya terbelenggu besi”. Lalu terjadi dialog antara Tamim Ad-Dari dengan lelaki misterius yang ternyata adalah Al-Masih Ad-Dajjal. Simaklah dialog berikut ini:
Ia berkata: Beritahukan padaku tentang kurma Baisan. Kami bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia berkata: Aku bertanya pada kalian tentang kurmanya, apakah sudah berbuah? Kami menjawab: Ya. Ia berkata: Ingat, ia hampir tidak membuahkan lagi. Ia berkata: Beritahukan padaku tentang danau Thabari (Tiberias). Kami bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia menjawab: Apakah ada airnya? Mereka jawab: Airnya banyak. Ia berkata: Ingat, airnya hampir akan habis. Ia berkata: Beritahukan padaku tentang mata air Zughar. Mereka bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia berkata: Apakah disana ada airnya dan apakah penduduknya bercocok tanam dengan air itu? Kami menjawab: Ya, airnya banyak dan penduduknya bercocok tanam dengan air itu. Ia berkata: Beritahukan padaku tentang Nabi orang-orang buta huruf, bagaimana keadaannya? Mereka menjawab: Ia telah muncul dari Makkah dan tinggal di Yatsrib. Ia bertanya: Apakah orang-orang arab memeranginya? Kami menjawab: Ya. Ia bertanya: Apa yang mereka lakukan terhadapnya? Lalu kami memberitahunya bahwa beliau menang atas bangsa arab di sebelahnya dan mereka menaatinya. Ia bertanya pada mereka: Itu sudah terjadi? Kami menjawab: Ya. Ia berkata: Ingat, sesungguhnya itu baik bagi mereka untuk menaatinya. Aku akan beritahukan pada kalian siapa aku. Aku adalah Al Masih (Ad-Dajjal) dan aku sudah hampir diizinkan untuk keluar lalu aku akan keluar.” (HR MUSLIM - 5235)
Melihat semua fenomena yang tengah terjadi, maka pertanyaannya adalah: akankah kedatangan Lady Gaga juga bagian dari aksi "teatrikal" untuk mempersiapkan ini semua? Cepat lambat semua akan terjawab. Inilah akhir zaman.
Wallaahu a’lam.
Karena itu, kita ummat Islam menolak keras kedatangan ratu iblis tersebut untuk mengadakan konsernya di Jakarta.
READ MORE ... Monggo di-Klik