Tampaknya biduk KAHMI mulai mendapati arah yang baru setelah dinahkodai oleh figur bukan politikus, seperti selama ini terjadi. Mahfud MD yang masih menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi yang sebentar lagi akan berakhir dan menyatakan tidak lagi mencalonkan diri untuk jabatan tersebut telah terpilih sebagai nahloda KAHMI. Munas Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam di Riau telah memilih 9 presidium untuk Majelis Nasional KAHMI periode 2012-2017. Selamat untuk Bang Mahfud MD terpilih sebagai ketua presidium karena meraih suara terbanyak.
Terpilihnya Mahfud MD sebagai Ketua Presedium KAHMI dianggap merefleksikan keinginan seluruh peserta Munas ke-IX di Riau. Dari awal perserta Munas, tak ingin KAHMI dipimpin politisi.
"Jadi kepimpinan Mahfud MD ini sudah dapat mewakili apa yang diharapkan peserta Munas pada umumnya. Dimana peserta mengharapkan agar KAHMI jangan dimpimpin seorang politisi," kata Ketua Pelaksana Daerah Munas KAHMI di Riau, Johar Firdaus seperti dikutip dari detikcom, Minggu (2/12).
Menurut Johar, keinginan peserta Munas untuk tidak memilih ketua dari unsur politisi, agar kepengurusan KAHMI bisa lebih independen. Sehingga peserta Munas mengharapkan ketua umum KAHMI dari kalangan birokrasi, atau akademisi.
"Para peserta menilai, jika pucuk pimpinan dari politisi, mau tidak mau, nantinya KAHMI juga terkesan ikut dalam partai tersebut. Menghindari hal itulah, kami rasa Mahfud MD sudah paling pas memimpin KAHMI, karena dia dari kalangan akademisi," kata Johar.
Sementara itu, pemilihan sekjen KAHMI tidak dilaksanakan oleh partisipan Munas.
"Munas sudah memilih Mahfud sebagai Ketua Presidium KAHMI. Namun untuk urusan Sekjen, hal itu tidak dipilih oleh peserta Munas," ucap, Johar.
Menurut Johar, hasil Munas menyepakati bahwa posisi Sekjen akan ditentukan sendiri oleh 9 presidium terpilih, dan penentuan itu akan dilakukan melalui rapat internal para presidium.
"Jadi untuk Sekjen bukan peserta Munas yang memilihnya. Melainkan 9 orang presidium yang akan menentukan posisi tersebut," kata Johar.
Ketika disinggung siapa yang akan mengisi posisi Sekjen dari 9 presidium, Johar mengaku belum mengetahui.
"Saya sendiri belum dapat bocoran. Tapi paling tidak, saat memiilih ketua umum presidium ada semangat bersama agar KAHMI tidak dipimpin seorang politikus. Nah, kalau melihat kacamata yang sama, ya mungkin bisa jadi Sekjen juga dari kalangan birokrasi, akademi dan tentunya bukan politisi," kata Johar.
Dalam Musyawarah Nasional (Munas) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) juga menetapkan Akbar Tandjung dan Fuad Basyir sebagai duet Dewan Penasihat.
"Peserta Munas menyepakati keduanya menjadi dewan penasihat," kata Ketua Pelaksana Daerah Munas IX di Riau, Johar Firdaus, Minggu (2/12/2012).
Sedangkan Yusril Ihza Mahendra yang juga ikut dalam acara Munas sempat mencalonkan diri sebagai ketua presidium. Namun menjelang hari pemilihan, Yusril lebih dulu meninggalkan acara Munas.
"Nama Yusril sempat mau dalam kandidat presidium. Hanya saja menjelang pemilihan, Yusril lebih awal meninggalkan acara," kata Johar.
Berdasarkan Munas tersebut, terpilih 9 orang presidium yang menjadi anggota Majelis Nasional KAHMI. Berikut hasil pemilihan dalam Munas KAHMI ke-IX:
1. Mahfud MD (347 suara)
2. Viva Yoga Mauladi (334 suara)
3. Anas Urbaningrum (320 suara)
4. Muhammad Marwan (313 suara)
5. Anis Baswedan (308 suara)
6. Bambang Soesatyo (260 suara)
7. Dr Hj Reni Marlina (192 suara)
8. Ms Kaban (156 suara)
9. Taufiq Hidayat (153 suara)
Dari 9 presidium terpilih tersebut, hanya tiga yang berlatar belakang akademisi dan birokrat, yaitu Mahfud MD (MK), Muhammad Marwan (Birokrat), dan Anis Baswedan (Akademisi). Sementara 6 presidium lainnya berlatar belakang politisi.
Munas KAHMI ke-IX digelar sejak Jumat (30/11) hingga Minggu (2/12) dini hari di Kabupaten Kampar, Riau. Selain dihadiri 1.000 anggota KAHMI dari seluruh Indonesia, Munas ini juga dihadiri Jusuf Kalla.
0 komentar dan respon:
Posting Komentar