Amerika Latin masih punya trend revolusioner dan selalu ada surprise. Dari Chile yang terkenal tradisi gerakan kiri pasca Augusto Pinochet muncul HERO baru. Di internet follower Twitternya 400an ribu, Facebook puluhan ribu. Fans di Korea Selatan membuat account Twitter khusus Camila Vallejo.
Mahasiswi Cantik Pemimpin Revolusioner Baru
Lahir 28 April 1988, biasanya wanita muda (23) lebih menyukai hedonism. Tetapi tidak dengan Camila! Muda, cantik dan pemberani yang menjelma “Che Guevara wanita.” Mahasiswi Universidad de Chile, studi Geografi ini menjadi tokoh oposisi paling berpengaruh. Ia pemimpin demonstrasi sejak Mei-Oktober 2011. Lebih 30 aksi besar diikuti 100-an ribu hingga jutaan demonstran digelar.
-
"Sejak masa Subcomandante Marcos dari Zapatista, belum pernah lagi Amerika Latin terpesona dengan figur pemimpin perlawanan, … Kali ini pemimpin itu tidak pakai topeng, cangklong dan senjata, melainkan cincin di hidung." (The Guardian).
Lahir dari pasangan aktifis Komunis, Camila cepat belajar dan aktif kegiatan politik. Dia terdaftar sebagai kader Komunis Chile. Awal tahun 2011, Camila menjadi Presiden Ikatan Mahasiswa Universidad de Chile. Dalam seabad lebih sejarah universitas ini, dia perempuan ke-2 yang menduduki posisi itu dan kemudian memimpin demonstrasi jutaan rakyat Chile.
-
"Selama bertahun-tahun, anak muda Chile menjadi korban model Neo-Liberal yang mengagungkan konsumerisme dan pencapaian personal. Semua tentang saya, saya, dan saya. Tak ada banyak empati untuk yang lain," kata Komandan Camila, di kantornya yang dihiasi foto ukuran besar Karl Marx.
Awalnya hanya demonstrasi kecil di dekat kampus Universidad de Chile, kenudian sejumlah mahasiswa universitas lain bergabung dan akhirnya menggelembung menjadi aksi massa nasional. Dari isu sederhana pendidikan gratis hingga ke tuntutan mundur Presiden Sebastian Pinera (dari Sayap Kanan).
Meski dikenal dengan tradisi politik kiri yang kuat, sistem pendidikan Chile dikuasai swasta warisan era Pinochet. Daily Beast menulis, gelar sarjana milik elite. Pelajar putus sekolah mencapai 52 persen, Biaya hutang harus ditanggung selama satu dekade. Dan Pinera – representasi Neo-Liberalisme – menjadi sasaran keputusasaan rakyat.
Awalnya respon pemerintah sangat keras tetapi gagal sehingga Kepala Kepolisian dipecat. Seorang pejabat Kementerian Kebudayaan yang menulis di Twitter "Bunuh perempuan itu dan musnahkan jasadnya." Tulisan itu menjadikannya dipecat. Akhirnya mahasiswa diundang Kementerian Pendidikan untuk dialog. Sementara Aksi massa terus dilakukan hingga Presiden Pinera mengundang Camila bernegosiasi.
Ia tawarkan peningkatan beasiswa dan budget pendidikan. Ternyata kini bukan itu tuntutannya “Tindakan bagus, namun ini bukan perubahan struktural. Kami ingin mengubah model pembangunan."
Kata Camila sambil menghisap rokoknya.
Apakah karier politiknya mengikuti jejak Eva Peron?
(Source : Guardian, Daily Beast, Wikipedia) Back to Top
0 komentar dan respon:
Posting Komentar