Islamo-pobhia semakin menguat di Eropa dalam 10 tahun terakhir ini. Perancis melarang jilbab, extreem kanan Inggris – League English Defence – sangat membenci pertumbuhan muslim, seperti juga Anders Behring Breivik yang dikenal sebagai sosok ekstrimis sayap kanan yang anti-Islam, mengaku bertanggung jawab atas aksi teror di Norwegia, Atau Geertz Wilder tokoh pembenci Islam mendirikan partai yang menduduki pemenang pemilu nomor 3 di Belanda.
Tetapi nampaknya Islamo-Pobhia tidak hanya melanda di sebagian masyarakat di Eropa, Amerika dan china. Belum lama ini gejala itu juga mencuat di Afrika. Tokoh puncak gereja katholik sangat menentang keberadaan Bank Syariah di Nigeria. Seperti dilansir oleh Harian REPUBLIKA.
Perbankan Syariah Dilegalkan, Gereja Anglikan Nigeria Marah
Written by REPUBLIKA.CO.ID Tuesday, 17 May 2011 09:38
ABUJA- Perkembangan perbankan syariah di sejumlah negara masih saja mendapatkan halangan berarti. Di Nigeria misalnya, Keuskupan Aglikan Ughelli, di negara bagian Delta, mengutuk pemberian legalisasi perbankan syariah di negara tersebut.
Dalam sebuah pertemuan keuskupan yang diselenggarakan di Otorho, Keuskupan Aglikan Ughelli menilai legalitas tersebut tidak memiliki ketentuan hukum yang kuat dari Parlemen Nigeria. Sinode ini menilai perbankan syariah bisa memancing reaksi negatif dari warga non Muslim.
“Pemerintah harus meninjau kembali aturan tersebut,” kata mereka sebagai mana dikutip situs berita Daily Independent. Mereka menilai hal ini bakal mempengaruhi keamanan dalam negeri Nigeria. Pernyataan sikap ini ditandatangani langsung Presiden Sinode dan Uskup Keuskupan Ughelli.
Nigeria memiliki 53 juta penduduk Muslim atau sekitar 50 persen dari total jumlah keseluruhan penduduk. Negara ini bahkan masuk ke dalam 10 besar negari dengan penduduk Muslim terbanyak.
0 komentar dan respon:
Posting Komentar