Ia terlahir sebagai anak pandai besi di desa pertanian Aradan, dekat kota Garmsar, 120 KM sebelah tenggara Tehran 28 Oktober 1956. Ketika lahir dinamakan Mahmoud Saborjhian. Pada umur 1 tahun dibawa pindah ke Tehran dan diberi nama yang lebih religius Mahmoud Ahmadinejad. Ia juga memegang gelar Ph.D (Profesor) sejak tahun1997 dalam lalu lintas dan transportasi dari Universitas Sains dan Teknologi Tehran, di mana sampai sekarang masih menjadi dosen disamping sebagai Presiden salah satu negara yang paling keras menentang hegemoni Amerika.
Dia tidak dikenal ketika diangkat sebagai walikota Teheran pada tahun 2003 karena dia tidak suka publisitas. Kemenangannya mengalahkan incumbent presiden Ali Akbar Hashemi Rafsanjani, 24 Juni tahun 2005, sebagai presiden ke-6 yang mengejutkan masyarakat internasional. Dunia mulai mengenalinya sebagai pembela gigih ulama konservatif dan aktivis Pengawal Revolusi Iran Pasdaran, beraliran garis keras yang populis. 24 Juni 2010 kembqli terpilih lagi sebagai Presiden Uran yang ke 7.
Keberanian dan Kemampuan retorika sangat kuat terbukti ia mampu mengimbangi tekanan Dunia Internasional (khususnya Amerika dan sekutu) terhadap program nuklir Iran. Ia mampu membuat geram negara-negara pendukung negara Israel dengan pandangannya “Holocaust adalah Mithos” dan membina kekuatan aliansi dengan Venezuela, Cuba dan negara2 yang tidak menyukai hegemoni Amerika.
Dana kampanyenya tidak banyak untuk posisi presiden tahun 2005 – namun didukung kekuatan konservatif kuat yang memanfaatkan jaringan masjid untuk memobilisasi dukungan. Dia juga mendapat dukungan dari kelompok muda revolusioner generasi kedua dikenal sebagai Abadgaran (“Pengembang”) yang kuat pengaruhnya di Parlemen.
Kampanyenya pun berfokus pada kemiskinan, keadilan sosial dan distribusi kekayaan. Pandangannya sangat populis sampai mewarnai kehidupan pribadinya. Seorang Presiden Penantang Amerika yang benar2 hidup sederhana seperti rakyat biasa yang jauh dari kemegahan dan kemewahan sebagaimana kehidupan sederhana anak tukang besi.
Kesederhanaan Seorang Presiden : Mahmoud Ahmadinejad
Ahmadinejad, Presiden Iran yang mencengangkan banyak orang ketika menyumbangkan karpet Istana Presiden (tentu berkualitas tinggi) ke sebuah masjid di Teheran. Dan mengganti karpet istana dengan karpet murah.Mantan walikota Teheran itu juga menutup ruangan kedatangan tamu VIP karena dinilai terlalu besar. Ia lalu meminta sekretariat istana mengganti dengan ruangan sederhana dan mengisi dengan kursi kayu. Sekali lagi fakta yang mengesankan…!
Dalam beberapa kesempatan Presiden juga bergabung dengan petugas kebersihan kota untuk membersihkan jalan di sekitar rumah dan istana Presiden.
Setiap menterinya sebelum diangkat selalu menandatangani perjanjian dengan banyak ketentuan, terutama yang ditekankan adalah agar setiap menteri tetap hidup sederhana . Seluruh rekening pribadi dan keluarganya diawasi agar mereka dan keluarganya tidak memanfaatkan keuntungan sepeser pun dari jabatannya.
Ahmadijed juga mengumumkan bahwa kemewahan terbesar dirinya adalah mobil Peogeot 504 buatan tahun 1977dan sebuah rumah kecil warisan ayahnya 40 tahun lalu yang terletak di salah satu daerah miskin di Teheran. Rekening tabungannya nol dan penghasilan yang diterima hanyalah gaji sebagai dosen sebesar kurang dari Rp 2.500.000,-. (U$ 250)
Presiden tetap tinggal di rumahnya. Satu-satunya rumah miliknya, salah satu presiden Negara terpenting di dunia secara strategi, ekonomi, politik dan tentunya minyak dan pertahanannya.
Ahmadinejad bahkan tidak mengambil gajinya sebagai presiden (yang merupakan haknya). Alasannya seluruh kekayaan adalah milik Negara dan ia hanya bertugas menjaganya.
Presiden Republik Islam Iran, Mahmud Ahmadinejad sedang menikmati makan sehari-harinya di ruang makan Istana Presiden.
Hal lain yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yang selalu dibawa setiap hari. Isinya adalah bekal sarapan, beberapa potong roti sandwich dengan minyak zaitun dan keju. Ahmadinejad menyantap dengan nikmat makanan buatan isteri. Di saat yang sama ia menghentikan semua makanan istimewa yang biasa disediakan untuk presiden.
Ahmadinejad juga mengalihkan pesawat kepresidenan menjadi pesawat angkutan barang (cargo) dengan alasan untuk menghemat pengeluaran Negara. Presien juga memilih terbang dengan pesawat kelas ekonomi.
Ahmadinejad selalu melakukan rapat dengan para menteri kabinet untuk memantau semua aktivitas. Semua menteri bisa masuk ke ruangannya tanpa harus izin. Ia juga menghapus semua acara seremonial red carpet, foto-foto dan iklan pribadi ketika mengunjungi Negara lain.
Jikalau harus menginap di hotel ia selalu memastikan untuk tidak tidur dengan ruangan dan tempat tidur mewah. Alasannya ia tidak tidur di tempat tidur tetapi tidur di lantai beralaskan matras sederhana dan sepotong selimut.
Ahmadinejad tidur di ruang tamu setelah seharian dijaga pengawal kepresidenan. Foto ini dibuat oleh adiknya dan diterbitkan harian Wifaq yang sehari kemudian menyebar di majalah dan Koran seluruh dunia terutama Amerika Serikat.
Saat shalat berjamaah di masjid Presiden tidak duduk di shaf pertama.
Televisi Fox Amerika pernah bertanya pada Presiden Iran Ahmadinejad : ”Saat anda bercermin di pagi hari, apa yang anda katakan pada diri anda?” Ia pun menjawab : ”Saya melihat seseorang di cermin dan berkata padanya ”Ingatlah, anda tidak lebih dari seorang pelayan kecil. Di depanmu hari ini ada tanggung jawab besar dan itu adalah melayani bangsa Iran”.
Ternyata kita masih bisa menemukan Pemimpin Islam yang wara’ tidak tergoda dengan harta dunia meskipun kekuasaan negara ada di tangannya. Kehidupan wara’-nya dan perhambaanya kepada Allah SWT. menjadikan ia berani menantang dunia.
Inilah contoh pemimpin yang lahir dari wanita bersahaja - menghadirkan kesederhanaan di Istana Kepresidenan. Pemimpin yang muncul bukan dari produk sistem feodal karena keturunan, atau klan keluarga penguasa tetapi dari sistem sosial yang menjunjung nilai–nilai Islam yang mulia. Masyarakat yang menjunjung tinggi para ULAMA-nya dan ajaran yang menopang kehidupan intelektual, sehingga anak_anak keluarga miskin yang cemerlang lebih leluasa melakukan mobilisasi vertikal meraih masa depannya dan tetap menjaga kebersahajaannya.
0 komentar dan respon:
Posting Komentar