Topik : Revolusi dan perang sipil
Belajar sejarah dunia di sekolah SMP, SMA atau kuliah jurusan Sejarah sekali-pun, saat mengupas sejarah Eropa atau Amerika misalnya, sama sekali tidak mengungkapkan faktor Yahudi sebagai pemain. Hanya saat bicara holocaust porsi Yahudi sebagai korban diungkap berlebihan. Tapi kisah sukses permainan mereka di balik semua revolusi dan perang sipil sama sekali tidak disinggung.
Keberhasilan besar pertama organisasi rahasia Yahudi di Eropa adalah merusak ajaran kristen yang asli dengan menyisipkan unsur pagan mesir, yunani dan yahudi. Keberhasilan selanjutnya adalah melakukan infiltrasi yang menuju keruntuhan kekaisaran Romawi.
Perang sipil Inggris
Kaum Yahudi diusir dari daratan Inggris pada abad 12, Tapi pada abad 13 mereka 'balas dendam' menjadi penggerak dalam Perang Sipil Inggris dan menghukum pancung Raja Charles I dan efektif mengurangi kekuatan politik raja-raja Inggris pada periode selanjutnya hingga sekarang.
Paska Perang Sipil, Inggris diperintah regim kejam yang membunuhi ribuan rakyat Inggris. Tapi kemudian putra Charles I, yaitu Charles II, mampu kembali berkuasa dan menghukum mati musuh-musuh ayahnya ---meski akhirnya Charles II pun ditumbangkan lagi oleh konspirasi Yahudi dengan menggunakan tangan bangsawan Belanda, Williems Oranje---.
Revolusi
Revolusi Perancis adalah peristiwa sejarah terbesar setelah runtuhnya kekaisaran Romawi. Bagi kaum yahudi "penguasa belakang layar" sendiri Revolusi Perancis adalah sebuah "keberhasilan terbesar" meski bukan keberhasilan pertama mereka dalam hal menumbangkan sebuah pemerintahan yang telah mapan selama ratusan tahun.
Peristiwa seperti itu seharusnya mendapat perhatian besar, mengingat peristiwa sejenis banyak berulang, di mana konspirasi yahudi menjadi penyebabnya. Di kalangan masyarakat Eropa yang paling dikenang tentu adalah Revolusi Bolshevik di Rusia. Sedang di kalangan Islam adalah Revolusi Turki yang menumbangkan kekhalifahan Usmani.
"Revolusi adalah pukulan yang menghantam seorang yang lumpuh."
Keberhasilan sebuah revolusi tergantung pada persiapannya yang memiliki kharakter : terorganisir rapi dan luas, sumber daya besar, kerahasiaan tinggi, dan tentu saja disertai dengan kelicikan luar biasa.
Adalah sangat mengherankan bahwa segerombolan orang, atau katakan suatu gerakan masyarakat mau melakukan sebuah revolusi. Karena revolusi membutuhkan ongkos sangat mahal dan berbahaya serta membutuhkan operasi yang rumit.
Tahapan revolusi
Proses pengorganisasian gerakan revolusi dimulai dengan berbagai upaya melumpuhkan "sasaran" dan dilanjutkan dengan pukulan akhir terhadap sasaran yang telah lumpuh. Pada tahap pertama ini perlunya kerahasiaan yang sangat vital. Dampak-dampak yang tampak pada tahap ini misal adalah : melonjaknya beban hutang negara, ketidak berdayaan birokrasi mengontrol aparatnya, "lemahnya" wibawa pemerintah di mata masyarakat, dan tentu saja munculnya kelompok-kelompok kepentingan asing yang bersifat rahasia di negara sasaran.
Hutang, terutama luar negeri, adalah jeratan pertama yang paling simpel. Dengan hutang penguasa negara sasaran menjadi lemah posisi tawarnya terhadap pengaruh asing. Pada saat negara sasaran menjadi lemah, mereka tidak kuasa menolak kepentingan asing yang mulai menjerat seluruh struktur politik, sosial dan ekonomi negara sasaran.
Selanjutnya baru disusunlah rencana akhir berupa revolusi, gerakan massa hingga kerusuhan sosial untuk menumbangkan regim pemerintah. Tentu saja semuanya diawali dengan munculnya fenomena korupsi yang merajalela atau krisis ekonomi yang menimbulkan kekecewaan massa.
(Masih ingat gerakan Reformasi 1998? Meski saya termasuk orang yang pertama sujud syukur karena tumbangnya Soeharto, kini saya sadar sepenuhnya, gerakan itu bukanlah sepenuhnya gerakan murni masyarakat).
Pematangan kondisi menjelang Revolusi Perancis
Pada awal dekade 1780-an kelumpuhan finansial mulai terasa saat bankir-bankir yahudi mulai bercokol kuat di Perancis.
"Mereka menguasai sebagian besar stok emas dan perak dunia hingga mampu membuat seluruh Eropa menjadi debitur mereka, khususnya Perancis," tulis Sir Walter Scott dalam "Life of Napoleon".
"Perubahan fundamental terjadi dalam struktur ekonomi Eropa dimana kelompok elit masyarakat berubah menjadi kelompok terhutang (debitur). Pada masa lalu, tingkat kesejahteraan diukur dengan kepemilikan tanah, bangunan, ladang, ternak dan tambang, namun dengan struktur yang baru segalanya diukur dengan uang - yang pada dasarnya merupakan surat hutang (kredit)."
Hutang yang dipikul kerajaan Perancis saat itu sebenarnya tidak terlalu besar jika dihitung dengan nilai properti milik kerajaan, namun menjadi sangat besar saat dihitung dalam bentuk emas, dan menjadi alasan menteri keuangan untuk mencetak uang berdasarkan nilai tanah dan aset-aset riel kerajaan.
Situasi ini dikondisikan dari satu pejabat keuangan satu ke pejabat keuangan lain yang tidak bisa atau memang sengaja tidak ingin melepaskan diri dari genggaman sistem keuangan internasional yang diciptakan para bankir yahudi.
Dalam kondisi seperti itu, surat hutang pemerintah semakin besar dan berat bebannya, karena hutang dihitung berdasar ukuran emas dan perak yang tidak diproduksi oleh Perancis. Dan siapa yang paling diuntungkan dengan perubahan stuktur ekonomi ini? Para spekulator emas dan perak yang telah sukses menjungkir balikkan keuangan Eropa, menggantikan aset-aset riel dengan hutang berbunga.
"Standar emas telah menghancurkan negara-negara yang mengadopsinya, karena kegagalan memenuhi kebutuhan uang, labih jauh kita telah menghilangkan emas dari peredaran." "Hutang mengayun seperti pedang Damocles di antara leher para penguasa yang datang merengek untuk diberikan pinjaman." (Protocols of Learned Elders of Zion)
Siapa yang bermain di Revolusi Perancis
Revolusi Perancis sama sekali bukan "pekerjaan" orang Perancis demi kebaikan rakyat Perancis. Revolusi Perancis digerakkan agen - agen Yahudi (kapitalis Yahudi internasional) bertujuan menghancurkan seluruh stuktur masyarakat dan negara Perancis untuk digantikan dengan "orde baru" yang sesuai dengan kepentingan mereka. Faktanya paska Revolusi Perancis, seluruh stuktur sosial, konstitusi hingga identitas Perancis termasuk mata uang dan benderanya, berubah total.
Kepentingan asing berada di balik Revolusi Perancis tidak saja diungkap oleh ahli sejarah Sir Walter Scott, tapi juga oleh tokoh gerakan itu sendiri, Robes Pierre. Keduanya menyebutkan bahwa "orang-orang asing berada di tempat tinggi di Dewan Revolusi".
Hal ini pun dikonfirmasi oleh dokumen Protocols of Learned Elders of Zion (Protocols of Zion), dokumen rahasia yang memuat rencana dominasi dunia oleh tokoh-tokoh yahudi. Protokol ketujuh dan pertama dokumen itu mengatakan:
"Ingat dengan Revolusi Perancis yang kepadanya kita menyebutkan sebagai keberhasilan besar. Rahasia dari persiapannya dikenal luas di kalangan kita karena sesungguhnya itu adalah pekerjaan kita."
"Kitalah yang pertama kali berteriak di antara massa 'Liberty, Equality, Fraternity.' Orang-orang gentile (non-yahudi) bodoh berdatangan dari seluruh penjuru untuk memakan umpan itu, dan bersama mereka melakukan "kebaikan untuk dunia". Bahkan orang-orang bijak dari gentile sedemikian bodohnya sehingga tidak mengerti bahwa dalam realitas tidak pernah ada persamaan dan kebebasan."
Jika kita kaitkan dengan peristiwa sejenis di Inggris (1640), Perancis (1789), Jerman dan Hungaria (1918-19), dan Spanyol (1936), akan kita merasakan sebuah drama realitas yang mencengangkan.
-----------------------------------------------------
READ MORE ... Monggo di-Klik