Syahwat politik inilah thema yang pas untuk calon gubernur Jakarta pada putaran kedua ini. Banyak alasan seseorang terjun di dunia politik dan khususnya dalam mencalonkan diri sebagai gubernur. Salah satu alasan telah dikemukakan oleh Joko Widodo, yaitu motivasinya untuk meningkatkan karir di pemerintahan (walikota –> Gubernur –> calon wakil presiden(?)), menguatkan posisi-tawar partai (PDIP) dan memperbesar wewenang kekuasaan di pemerintahan.
Tidak ada yang salah dan sah-sah saja. Tetapi akan menjadi naif jika dihadapkan dengan nilai pengabdian kepada rakyat. Secara tersirat ia abaikan pengabdian untuk melayani rakyat pemilihnya.
Bagaimana tidak? Rakyat memilih Joko Widodo untuk memperbaiki nasib rakyatnya di Solo, baru separuh jalan sudah potong kompas, arah mata angin menuju Jakarta, lalu apakah demi posisi tawar PDIP atau menjadi nominator wakil presiden RI atau Menteri Dalam Negeri, misalnya. Akhirnya dia tinggalkan si Ahok sebagai gubernur kristen bagi ummat Islam Jakarta yang saat masih banyak muslim yang taat.
Jokowi hanya ingin memenuhi nafsu syahwat politik (kekuasaan) dan inilah bencana bagi ummat Islam Jakarta. Bencana Aqidah bagi kita beserta segala implikasinya jika Ahok menjadi gubernur Jakarta nanti. Detik News melansir berita di bawah ini.
Foke Pertanyakan Motivasi Jokowi jadi Cagub, Jokowi : Karir saya khan Harus Meningkat!
Ganessa Al Fath - detikNews
Jakarta Debat cagub DKI 2012 di Metro TV mulai berlangsung panas saat memasuki sesi tanya jawab antar calon. Fauzi Bowo (Foke) menanyakan kata-kata manis Jokowi kepada rakyat Jakarta dan motivasinya menjadi cagub DKI. Menjawab pertanyaan itu, Jokowi mengatakan dirinya ingin meningkatkan karir.
"Pada saat Anda terpilih sebagai Wali Kota Solo Anda mengatakan kepentingan Warga Solo merupakan yang paling utama. Pada saat kita bertemu di Polda Metro Jaya, Anda juga mengatakan yang hampir serupa, Anda bilang kepentingan Jakarta dan warganya juga hal yang paling utama. Konflik batin apa yang terjadi pada diri Anda?" tanya Foke kepada Jokowi dalam debat studio Metro TV, Jakarta, Minggu (16/9/2012).
Jawaban Jokowi tak langsung mengarah menjawab pertanyaan Foke. Namun, dia menyatakan niatnya menjadi cagub DKI dibolehkan oleh UU dan merupakan upaya untuk peningkatan karir.
"Sebetulnya ini kan masalah UU, kalau memang UU tidak boleh mencalonkan diri saya tidak mencalonkan diri dari PDIP, tapi kan dibolehkan," jawab Jokowi.
Tak puas dengan jawaban Jokowi, Foke terus mengejar. Dia kembali mengulangi pertanyaannya.
"Anda tidak menjawab pertanyaan saya, sebagai kawan kita boleh tahu kan," ujar Foke.
"Kita ini bicara pemerintahan, ini kan proses pilkada, jadi ya tidak masalah. Lagi pula karir harus meningkat," tandas Jokowi.
Masih tak puas, Foke menyindir Jokowi di akhir sesi. "Jadi kesimpulannya pertanyaan saya tidak dijawab," ucap Foke.
0 komentar dan respon:
Posting Komentar