ZONE OF SUBDUCTION
Di selatan pulau jawa terbentang Lempeng Samudera Indo-Australia yang selalu bergerak dan bergeser ke timur laut. Sementara di sisi berlawanan Lempeng Benua Euro-Asia yang menjadi landasan Continental benua Eropa dan Asia bergerak mendesak ke selatan. Maka pelan namun pasti terjadilah pergesekan antar Lempeng bumi ini.
Lempeng Indo-Australia yang lebih tipis (ketebalan 7 km) melesak dibawah Lempeng Euro-Asia yang lebih tebal (ketebalan 35 km). Pergesekan ini menimbulkan energi luar biasa besar dan sebagian menjadi energi panas. Panas dengan ribuan derajat Celcius ini membakar batu-batuan bumi menjadi magma cair di bawah permukaan bumi di sepanjang garis pertemuan kedua lempeng ini.
Magma cair ini selalu mencari jalan untuk keluar ke permukaan bumi. Maka timbullah di sepanjang garis pertemuan 2 lempeng tersebut lava-lava gunung berapi, Banyak gunung berapi muncul di sebelah tenggara Lempeng Benua Euro-Asia, membentang dari ujung pulau Sumatera (Aceh) membujur sepanjang Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Nusa Tenggara, Pulau Timor kemudian ke utara ke Maluku Utara, Sulawesi Utara hingga Filipina.
Inilah Jawaban dari Pertanyaan :
1, Mengapa ditemukan begitu banyak gunung berapi aktif di sepanjang
pantai Barat Sumatera dan Jawa ?
Dua Wilayah dengan jumlah gunung berapi paling banyak di dunia
dan hampir semuanya berstatus aktif.
2. Mengapakah bentangan wilayah dari Pantai Barat Sumatera – Jawa –
Nusa Tenggara – Maluku menyambung ke Halmahera, Kepala Burung
Papua dan Sulawesi Utara rawan erupsi dan gempabumi?
dan tidak ada ancaman gempabumi ?
Vulkano atau gunung berapi paling aktif di dunia berada di wilayah ini,
MERAPI, dikelilingi kota Yogyakarta – Magelang – Klaten dan Boyolali serta Candi Budha terbesar di dunia BOROBUDUR dalam radius 30 KM. Setiap 2-5 tahun gunung ini menunjukkan aktivitas erupsi dan gelombang awan panas menyergap kawasan penduduk.
SEJARAH LETUSAN GUNUNG BERAPI DI INDONESIA
Dan erupsi vulkanik paling dahsyat di dunia dalam 10.000 tahun terakhir pun ada disini, letusan gunung Tambora 10 April 1815. Bandingkan dengan letusan Gunung Krakatau pada Agustus 1883, letusan Tambora lebih dahsyat empat kali lipatnya. Tinggi sebelum letusan diperkirakan 4.300 meter diatas permukaan laut (dpl) tinggal tersisa 2.851 meter.
Menurut Haris Firdaus dalam bukunya berjudul Misteri-misteri Terbesar Indonesia (2008), tiga kerajaan hangus dan hancur terkena lahar dan material letusan Gunung Tambora. Ketiga kerajaan itu adalah kerajaan Pekat yang berjarak sekitar 30 km sebelah barat Tambora. Lalu, Kerajaan Sanggar berjarak 35 km sebelah timur Tambora, dan Kerajaan Tambora berjarak 25 km dari gunung tersebut.
Kerajaan Tambora dan 2 kerajaan lain (di Sumbawa) lenyap beserta penduduk akibat erupsi Tambora. Letusan gunung juga telah memutus sejarah Mataram kuno (Wangsa Syailendra pendiri candi Borobudur). Selama kurun 4 abad sesudahnya vakum, tidak ada kerajaan di wilayah Jawa Bagian Tengah, hingga berdiri Kesultanan Demak tahun 1475.
Pusat kekuasaan pun berpindah ke Jawa Timur dengan berdirinya kerajaan pertama Medang Kawulan di bawah raja Erlangga tahun 1045, disusul kerajaan Kahuripan, Daha-Kediri lalu Singasari dan terakhir Majapahit yang kemudian ditaklukkan Kasultanan Demak.
Seberapa besarkah letusan Merapi pada kurang lebih 1000 tahun lalu ini? Ahli Vulkanologi ITB memperkirakan erupsi dahsyat merapi tahun 1006. Tidak ada catatan sejarah sama seperti erupsi yang menenggelamkan kota Pompey, yang baru terkuak setelah eskavasi (penggalian) situs. Ditemukan banyak mayat dan bangunan batu yang masih utuh ketika terkubur material erupsi,
Dahsyatnya erupsi bisa dilacak dengan bagaimana BOROBUDUR ditemukan th. 1814 oleh HC. Cornelius dan segera dipugar atas perintah Gubernur Jenderal Inggris Sir Thomas Stanford Raffles. Ketika ditemukan bangunan raksasa untuk ukuran zamannya ini tersembunyi selama 800 tahun. Borobudur ada dalam radius 30 km dari Merapi dan pusat Mataram Kuno yang ada disekitar Merapi dekat candi Borobudur tiba-tiba lenyap dan tanpa ada catatan sejarah.
Bayangkan berapa besar letusan Merapi 1.000 tahun lalu. Ahli vulkanologi ITB menyebutkan letusan dahsyat Gn. Merapi terjadi sekitar tahun 1006 M dan diperkirakan pusat Mataram kuno yang ada di sekitar Merapi ikut lenyap bersama penduduknya. Sehingga sama sekali tidak ada catatan sejarah kerajaan itu pada periode tersebut. Catatan sejarah Mataram kuno sebelum tahun 1000 M, cukup lengkap, mulai dari pembangunan Borobudur, silsilah raja-rajanya dari mulai pertama dan hubungannya dengan wangsa Syailendra di Palembang.
Dalam sejarah Merapi juga meletus tahun 1872, suaranya terdengar sampai Kerawang Jawa Barat, pulau Karimun dan Madura. Sekarang Merapi meletus lagi. sejak selasa sore pukul 17.02 tanggal 26 Oktober hingga 14 November 2010 (saat artikel ini) aktivitas magma yang berasal dari kedalaman 10 km ini telah mengeluarkan lebih dari 140 juta meter kubik materialnya, gelombang awan panas menerjang pada radius 15 km dari lavanya dan telah membunuh ratusan orang.
Banjir lahar dingin akibat hujan di puncak Merapi telah pula melanda sungai-sungai yang berhulu di Merapi dan mengakibatkan bencana besar sehingga jalur transportasi Yogya - Magelang putus pada Desember 2010 –
Januari 2011. Diperkirakan masih ada 90% (125 juta meter kubik) material lahar dingin menjadi ancaman dari puncak Merapi.
Berikut ini ada beberapa berita terkait.
Dalam foto ini, tambak kepulan awan panas bergulung-gulung menelan semua yang ada didepannya. Kendaraan berwarna biru yang ditumpangi para relawan pun menjadi korbannya. Dikabarkan, empat relawan tewas akibat terlibas awan panas dalam rentetan peristiwa letusan gunung Merapi di wilayah Cangkringan, Yogyakarta, (Resource : http://nasional.inilah.com/read/detail/934792/inilah-foto-wedhus-gembel-akan-telan-mobil-relawan
Gunung Merapi telah menampakkan indikasi erupsi pada Sore hari 26 Oktober 2010, gunung Merapi mengeluarkan awan panas mulai pukul 17.02 WIB yang berisi abu dan kerikil. Sifat letusan eksplosif mengarah ke barat, barat daya, selatan dan tenggara. Menyusul adanya korban yang terkena awan panas, otoritas berwenang dalam mitigasi bencana akan melakukan upaya paksa mengungsikan warga dari daerah bahaya.
http://gallery.live.com/results.aspx?c=0&bt=9&pl=8&st=5
Kota Yogyakarta Tampak Memutih Tertutup Debu Vulkanik
Kota Yogyakarta yang biasanya begitu asri bersih dan indah dipandang mata dalam FOTO Udara memperlihatkan seluruh kota Yogyakarta tampak memutih tertutup debu vulkanik erupsi gunung Merapi.
FOTO Udara kota Yogyakarta
Mukena yang Menyelamatkan Ponimin dari Awan Panas Letusan Gunung Merapi Ditawar Rp 100 juta
Seorang warga Prancis menawar pakaian pelengkap shalat wanita ajaib milik istrinya seharga Rp 100 juta. Ia menolak jika mukena penyelamat keluarganya dari awan panas itu, dikultuskan. Menurutnya, yang menyelamatkan seseorang adalah salatnya, bukan mukenanya.
“Iya, kemarin memang ada orang Perancis yang datang kesini. Dia mau membeli mukena istri saja, katanya Rp 100 juta,” ujar Ponimin, warga Dusun Kinahrejo. Hal ini dikatakan Ponimin saat dihubungi detikcom, Minggu (31/10/2010). Namun Ponimin dan istrinya tidak tergiur dengan uang. Ia menolak tawaran itu.
Ponimin bercerita, bukan hanya warga Perancis saja yang menawarnya. Sebelumnya, seorang dari Jakarta pun berminat memiliki mukena itu, dan hendak menebusnya dengan harga Rp 40 juta.
“Saya dan istri saya mungkin akan memberikan mukena secara gratis tidak perlu diganti uang atau apa, kalau memang kami menemukan orang yang pas. Dalam artian, mukena ini, dipakai dengan baik, digunakan salat, dan untuk menyiarkan syiar islam. Tapi kalau dibeli ratusan juta, terus disimpan atau dijadikan pajangan tidak akan kami kasih,” kata Ponimin dengan nada tenang.
Ponimin menolak jika mukena itu dikultuskan. Menurutnya, mukena hanyalah simbol salat. Karena itu harus digunakan sesuai fungsinya.
“Tidak ada yang spesial dari mukena ini. Setiap mukena atau sarung asal dipakai salat yang benar, dipakai syiar islam sesuai dengan tuntunan, pasti bisa menyelamatkan kita. Tidak hanya dari awan panas, tapi juga dari api neraka,” jelas laki-laki yang dituakan di kampungnya ini.
Saat ini ia dan istrinya masih berada di rumah dr Ana Ratih Wardani, dokter yang merawat luka bakar keduanya, di Dusun Ngentak, Desa Unggulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman. “Kondisi kaki sudah Alhamdulilah membaik, luka sudah kering,” sebut Ponimin.
Ponimin dan 6 orang anggota keluarganya selamat dari awan panas yang disemburkan Gunung Merapi pada tanggal 26 Oktober 2010 lalu. Saat itu, mereka berlindung dengan menutupi seluruh anggota keluarga denga satu mukena milik istrinya.
“Yang ajaib, mukena yang buat tudungan itu dan hanya buat salat itu, bisa untuk nutup kita bertujuh. Semuanya anak dan istri saya di tangan kanan kiri semuanya megang Alquran,” kata Ponimin saat itu.
Sebelum datang awan panas, saat itu semua pintu rumah Ponimin terbuka, sehingga dia bisa jelas melihat istrinya tengah mengaji. Ketika magrib datang, dia melihat istrinya berbicara dengan seseorang.
Ponimin mendengar suara, istrinya berucap, “Jangan Mbah, jangan Mbah,” terang Ponimin menirukan suara istrinya, Yati. Rupanya, sosok gaib yang berbicara dengan istrinya itu adalah sosok laki-laki tua mengenakan batik lurik Jawa dan blangkon yang biasa mendatangi keluarga mereka. Lelaki tua itu berucap hendak menghancurkan Yogyakarta. Mendengar ucapan istrinya, lelaki tua itu marah.
“Lalu saya melihat asap dan api mengejar istri saya. Istri saya kemudian tudungan dengan mukena bersama 2 anak dan menantu saya dan 2 cucu saya. Saya langsung masuk ke dalam, setelah itu tiba-tiba pintu tertutup, saya pun langsung masuk ke tudungan mukena,” jelasnya.
Di dalam tudungan mukena biasa untuk salat istrinya itu, mereka memegang Al Quran dan berzikir. Hawa panas mengitari mereka. “Saya lihat api di mana-mana,” imbuh Ponimin.
http://www.detiknews.com/read/2010/10/31/131030/1480554/10/warga-prancis-tawar-mukena-istri-ponimin-rp-100-juta?
1. Tambora Caused Le Petit Caporal The Emperor of France Napoleon
Bonaparte Surrendered In Waterloo
2. Tambora in April 1815 Made the Greatest Global Climate Catastrophe
3. A Giant Sea Volcano West of Bengkulu, Is This New Treat of Nature?
< Wa billaahit taufiq wal hidayah >
The Quote Inspire Me to Islam
0 komentar dan respon:
Posting Komentar