Gempa bumi dahsyat yang melanda kota Christchurch, Selandia Baru, Selasa, 22 Februari 2011 menyebabkan Industri Asuransi menanggung rugi hinggai 11,5 miliar dollar Selandia Baru setara dengan US$ 8,6 miliar seperti diinformasikan sehari kemudian (23/02/2011) perusahaan pemodelan bencana AIR Worldwide, punya spesialisasi memperhitungkan klaim asuransi gempabumi. Kekuatan magnitudo 6,3 SR memang lebih rendah dari gempa 6 bulan sebelumnya namun kerusakannya jauh lebih parah.
Berita sebelumnya menyebutkan, titik pusat gempa berjarak 40 km dari Christchurch. Namun ahli seismologi memprediksikan, epicentrum berjarak 20 km pada kedalaman 5 km. Getaran terasa hingga Ibukota Wellington dan Kota Dunedin. Warga menuturkan, getaran gempa berlangsung selama kurang dari satu menit. Gempa ini juga merupakan yang terbesar sejak gempa berkekuatan 7,1 SR pada 4 September 2010 lalu.
Gempa Selandia baru ini terjadi pada siang hari. Saat itu, banyak warga kembali melanjutkan rutinitas usai jam istirahat. Gempa ini menghantam selatan timur kota dengan kedalaman 5 kilometer dan menyebabkan kerusakan luas. Kerugian sementara yang ditaksir mencapai US$ 3 miliar.
Gempa kuat tersebut juga memicu kebakaran dan keruntuhan pada bangunan di kota terbesar kedua Selandia Baru, Christchurch.
Mudah-mudahan ini membangkitkan empati kita akan penderitaan orang lain dan dapat menyentakkan kewaspadaan kita, karena berdasar struktur geo-morfologi Jakarta berada diatas formasi geologi tanah lunak sedimentasi lempung dan lempung pasir, terutama di Jakarta bagian utara. Potensinya sama dengan gempa Mexico City 1985.
( The End )
0 komentar dan respon:
Posting Komentar