Berikut ini para petinggi Nazi dan perwira SS yang migrasi ke Timur-Tengah dan menduduki posisi militer dan birokratis, terutama di Mesir dan Suriah pasca Perang Dunia II. (Jean and Michel Angebert, The Occult and the Third Reich, New York : Macmillan,1974, p.275-276).
Banyaknya tokoh Muslim, seperti Mufti Masjidil Aqsa (Palestina) Muhammad Husein Al-Amin sebagai pengungsi di Berlin membuka peluang penduduk asli berinteraksi dan belajar ISLAM. Diantaranya SS-Standartenführer (setara Kolonel) Wilhelm Hintersatz (1886-1963), orang Austria yang menjadi mualaf, nama muslimnya Haroun al-Rashid Bey yang mengepalai unit Osttürkischen Waffen-Verbände der SS yang anggotanya orang Uzbek dan Tatar-Volga. Mereka buktikan kemampuannya di front Polandia.
Dr. Fritz Grobba ex Duta Besar untuk Irak - Arab Saudi. Dia pengagum kebudayaan Islam, "Lawrence of Arabia Jerman" sahabat Mufti al-Husseini. Paska PD II, Grobba memeluk Islam dan menjadi penghubung politik Gamal Abdel Nasser dengan Jerman dan Soviet.
(Kevin Coogan, Dreamer of the Day: Francis Parker Yockey and the Postwar Fascist International, New York : Autonomedia,1999, p.383).
Werner-Otto von Hentig, sahabat Grobba, kepala Divisi Arab Kementerian Luar Negeri saat dipimpin Joachim von Ribbentrop. pasca PD II, dia habiskan hidupnya di Arab. Tahun 1955 Ibnu Saud menjadikannya kepala penasihat Eropa untuk Arab Saudi.
Menjadi Duta Besar Jerman di Indonesia! Dalam kapasitas tersebut dia mendampingi delegasi Arab Saudi sebagai penasihat khusus di Konferensi Asia-Afrika, April 1955. Hentig memberi advis untuk mengadopsi kebijakan netralism dalam politik dunia dan mempertahankan kemerdekaan.
(Kevin Coogan, Dreamer of the Day: Francis Parker Yockey and the Postwar Fascist International, New York : Autonomedia,1999, p. 384).
Erich Altern (Ali Bella), Ex komisioner urusan Yahudi di Gestapo Pasca PD II menjadi instruktur militer pejuang PLO di Mesir.
Hans Appler (Salah Chaffar) stafnya Goebbels, bekerja di Kementerian Informasi tahun 1956 dan akhirnya menjadi anggota Islamic Congress.
Franz Bartel (Hussein) : Asisten kepala Gestapo di Kattowitz, tahun 1959 bertugas di dept. Yahudi, Kementerian Informasi Mesir.
Walter Baumann/Ali Ben Khader, SS-Sturmbannführer, Warsawa, bekerja di Kementerian Informasi Mesir dan instruktur PLO.
Fritz Bayerlein : Jenderal terkenal yang bertempur bersama Jenderal Erwin
Rommel di Afrika Utara. Dia membantu perbaikan tank-tank Mesir.
Hans Becher : Ex Kepala seksi Yahudi Gestapo Wina, instruktur kepolisian Mesir di Alexandria.
Wilhelm Beissner : Kepala Kantor Pusat Keamanan Reich (RSHA). Dia migrasi dan menetap di Mesir.
Bernhard Bender/Bashir Ben Salah : perwira Gestapo yang punya pengetahuan mendalam tentang Yiddish hingga mampu menyusupi organisasi bawah tanah Yahudi di Warsawa, menjadi penasihat satuan polisi politik Kairo dengan pangkat Letnan Kolonel.
Werner Birgel/El-Gamin. Perwira SS di Leipzig, kerja di Kementerian Informasi Mesir.
Wilhelm Böckler (Abd al-Karim) : SS-Untersturmführer di Warsawa dan kabur ke Mesir tahun 1949 dan menjadi Pejabat Kementerian Informasi urusan Israel di Mesir.
Wilhelm Börner (Ali Ben Keshir) SS-Sturmbannführer. Dinas di Kementerian Dalam Negeri Mesir dan menjadi instruktur PLO.
Alois Brunner (Ali Mohammed) : Perwira SS senior di Departemen Yahudi yang dipimpin Adolf Eichmann. Penasihat pasukan khusus Mesir-Suriah. Mossad berkali-kali gagal membunuhnya.
Friedrich Buble (Ben Amman) SS-Obergruppenführer. Direktur Departemen Hubungan Masyarakat tahun 1952 dan penasihat kepolisian Kairo.
Franz Bünsch, staf Goebbels. Koresponden BND di Kairo dan membantu mengorganisasikan mata uang Riyal di tahun 1958.
Erich Bunzel, SA-Obersturmführer (Major) kolega Goebbels. Dia bertugas di departemen Israel Kementerian Informasi Mesir.
Joachim Däumling /Ibrahim Mustafa Kepala Gestapo Düsseldorf. Penasehat
sistem penjara Mesir dan anggota pelayanan operator radio, dipekerjakan membantu pengembangan dinas intelijen Mesir.
Hans Eisele : Dokter SS pangkat Hauptsturmführer. Staf medis di fasilitas pesawat dan misil Mesir di Helwan, meninggal tahun 1965.
Wilhelm Fahrmbacher Generalleutnant Wehrmacht (Angkatan Udara), penanggung-jawab Vlassov Armee di Prancis tahun 1944. Penasihat militer Presiden dan staff perencana pusat di Kairo.
Eugen Fichberger : SS-Sturmbannführer. hijrah ke Mesir
Leopold Gleim (Ali al-Nasher) ex SS-Standartenführer di Warsawa, kepala departemen Gestapo urusan Yahudi Polandia. Tugas di dinas intelijen Mesir.
Gruber (Aradji) sahabat karib kepala Abwehr/Dinas Intelijen Wehrmacht, Admiral Wilhelm Canaris. Kabur ke Mesir tahun 1950, bekerja di Liga Arab.
Baron von Harder : Mantan asisten Goebbels. Tinggal di Mesir.
Ludwig Heiden (Luis el-Hadj): Perwira SS - jurnalis Weltdienst (agen pers) ditransfer ke kantor pers Mesir dalam PD II dan kembali ke Mesir tahun 1950 dan menulis buku-buku tentang Third Reich dalam bahasa Arab.
Aribert Heim, Ex SS-Hauptsturmführer. Dokter kepolisian Mesir. Anda ingin mengetahui mengetahui Aribert Heim klik BIOGRAFI.
Franz Hithofer : Perwira Gestapo di Wina. Lari ke Mesir tahun 1950
Ulrik Klaus (Muhammad Akbar). Tinggal di Mesir.
Karl Luder, Kepala Hitler-Jugend (Pemuda Hitler) di Polandia. Bekerja di Kementerian Peperangan Mesir.
Gerhard Mertins, Ex SS-Standartenführer. Tinggal di Mesir.
Rudolf Mildner, SS-Standartenführer, kepala Gestapo Katowitz dan Polizei Denmark. Tinggal di Mesir dari tahun 1963.
Alois Moser, Ex SS-Gruppenführer di Ukraina. Menjadi instruktur gerakan paramiliter BAJU HIJAU di Kairo.
Oskar Münzel, Jenderal Wehrmacht (Angkatan Udara). Kabur ke Mesir tahun 1950, mengorganisasi pasukan parasut Mesir.
Gerd von Nimzek (Ben Ali) : Lari ke Mesir tahun 1950.
Achim Dieter Pelschnik (el-Said) : Lari ke Mesir.
Franz Rademacher/Thome Rossel, Direktur urusan Yahudi Kementerian Luar Negeri Jerman tahun 1940-1943. Lari ke Suriah menjadi jurnalis lokal.
Hans Reichenberg, Perwira SS tinggal di Tangier, Libia. Pendiri firma ekspor-impor Arabo-Afrika dan membantu penyelundupan senjata untuk organisasi perjuangan anti-imperialis FLN di Aljazair.
Schmalstich : Ex SS-Sturmbannführer tinggal di Mesir.
Seipel/Emmad Zuhair Ex SS-Sturmbannführer dan perwira Gestapo di Paris. Bekerja di dinas keamanan Kementerian Dalam Negeri Mesir.
Heinrich Sellmann (Hassan Suleiman) Kepala Gestapo Ulm. Bekerja di dinas keamanan Kementerian Informasi Mesir dan penasihat kontra-spionase.
Ernst-Wilhelm Springer, Perwira SS yang membantu pembentukan Legiun Muslim SS lari ke Mesir. Menjadi supplier senjata pejuang Palestina.
Albert Thielemann/Amman Kader. Kepala SS Bohemia. Job di Kementerian Informasi Mesir.
Erich Weinmann : SS-Standartenführer, kepala Sicherheitsdienst (SD) di Praha. Lari ke Mesir tahun 1949. Penasihat kepolisian Alexandria tahun 1950.
Werner Wietschenke : Dokter SS. Menjadi dokter di militer Mesir.
Heinrich Willermann (Naim Fahum) Dokter SS Menjadi dokter militer Mesir.
Ludwig Zind (Muhammad Saleh) Aktivis anti-Yahudi terkenal. Lari ke Mesir pasca PD II karena pandangannya dianggap ekstrim. Biografinya DISINI
www.badische-zeitung.de www.bosnacenter.com www.en.wikipedia.org www.forum.axishistory.com www.forums.islamicawakening.com http://alifrafikkhan.blogspot.com/2010/11/kedekatan-nazi-dengan-islam-dan-daftar.html
Rasialisme versi NAZI Jerman – Bagian 3
Fenomena Islam di sekitar Nazi Jerman - Bagian 2
Kabut Misteri Dibalik Interaksi NAZI Jerman dan Islam - Bagian 1
Kembali ke BAGIAN PALING ATAS klik ---> Back to Top
0 komentar dan respon:
Posting Komentar