Sesudah Nazi berkuasa terjadi polarisasi antara politikus muda dan tokoh politik tua yang lebih konservatif demi menenangkan - USA dan UK – agar tidak mengancam keseimbangan kekuatan. Sebaliknya Elemen muda ingin mengambil keuntungan dari perjuangan anti-kolonialisme.
Rasisme Nazi menghargai ras asing
"Rasialisme Jerman berarti penemuan kembali nilai-nilai kreatif dari ras mereka sendiri, sekaligus penemuan kembali kebudayaan mereka. Usaha pencarian yang mereka lakukan adalah hal yang mengagumkan dan terhormat. Rasialism Nasional-Sosialism bukan dibuat untuk melawan ras lain melainkan untuk kepentingan ras sendiri. Tujuannya mempertahankan dan mengembangkan ras yang sudah ada dan mengharapkan ras lain melakukan hal sama""Ini dibuktikan ketika Waffen-SS memperbesar jumlah anggota dengan merekrut lebih dari 60.000 MUSLIM asing. Waffen-SS sangat menghargai cara mereka menjalani hidup, kebiasaan,adat dan terutama keyakinan religius. Setiap batalion SS Islam ada imamnya, dan tiap kompi ada Mullah. Harapan kita adalah semoga kualitas mereka mendapat apresiasi setinggi mungkin.
Inilah rasialisme yang kita anut! Aku hadir saat setiap kamerad Islamku menerima hadiah pribadi dari Hitler pada tahun baru.Tahukah anda apa hadiahnya?Sebuah liontin dengan Al-Qur'an kecil di dalamnya!Hitler sangat menghormati mereka dengan memberikan aspek terpenting dalam hidup dan sejarah mereka.Singkatnya, rasialismE Nasional-Sosialism (NAZI) merupakan ideologi setia pada ras sendiri dan sangat menghormati ras lain." (Léon Degrelle, "Epic: The Story of the Waffen SS," The Journal for Historical Review, vol. 3, no. 4, halaman 441-468).
Faktanya NAZI berperang melawan negara penjajah bangsa Muslim - Inggris, Prancis, Belanda dan Rusia. Ini menjadi sebab kaum muslim mendukung Hitler, mendaftarkan sebagai Sukarelawan NAZI. Mereka muslim Bosnia, Albania, Chechnya, Tatar dan bangsa-bangsa di bawah tirani komunis Soviet. Jangan abaikan pula unit-unit perlawanan Arab (Freies Arabien) dari Timur Tengah dan Afrika Utara.
Bukti Sejarah: Ditemukan Orang INDONESIA menjadi Tentara NAZI
Orang Indonesia yang menjadi anggota Waffen-SS, Kesatuan elit tentara NAZI
Foto berasal dari Mark Bando, peneliti sejarah AS yang khusus meneliti unit-unit pasukan Parasut. Dalam penelitiannya Divisi Airborne ke-101, dia bertemu Wilson Boback, veteran yang bertempur di Belanda, Operasi Market Garden September 1944. Unit Boback berhadapan dengan pasukan Landstorm Nederland (simpatisan NAZI di Belanda) dan Boback membunuh salah satunya. Dia geledah mayat si prajurit, dan menemukan foto orang Indonesia (Hindia-Belanda) memakai seragam Legion Nederland (kerah wolf’s hook plus perisai dan cufftitle), bersama helm khas Jerman berkilauan lengkap dengan lambang LN.
Divisi LN (Landstorm Nederland) adalah simpatisan NAZI dari Belanda yang sedang menjajah indonesia, dan orang Indonesia itu tengah tinggal di belanda dan menjadi tentara NAZI. Setidaknya ada 1 orang Indonesia yang pernah menjadi tentara NAZI-Waffen-SS. Kemungkinan besar tidak sendiri! Adakah orang Indonesia lain yang menjadi tentara Nazi?
Bagaimana menurut anda, apakah membanggakan atau memalukan?
Sangat membanggakan karena itu bentuk perlawanan pada penjajah.
www.badische-zeitung.de www.bosnacenter.com www.en.wikipedia.org www.forum.axishistory.com www.forums.islamicawakening.com http://alifrafikkhan.blogspot.com
Daftar Perwira NAZI, SS dan Wehrmacht Pemeluk Islam–Bagian 4
Fenomena Islam di sekitar Nazi Jerman - Bagian 2
Kabut Misteri Dibalik Interaksi NAZI Jerman dan Islam - Bagian 1
--------------------------------------------------------
Kembali ke BAGIAN PALING ATAS klik ---> Back to Top
0 komentar dan respon:
Posting Komentar